6.4.21

INOVASI PADA PETANI : STRATEGI CERDIK MENINGKATKAN INOVASI PETANI DI PEDESAAN

 

Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan Semester Genap 2020/2021

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.

Tirsa Venta Han (19310410058)

Fakultas Psikologi UP45 Yogyakarta

    Petani adalah mereka yang mata pencaharian utamanya di sektor pertanian. Masyarakat petani umumnya tinggal di daerah - daerah Pedesaan dan jauh dari perkotaan dan dunia luar lainnya. Mereka biasanya memfokuskan diri untuk mengelola pertanian di desa mereka sehingga cara berpikir mereka cenderung tertutup (jadul). Petani pedesaan masih mengelola pertanian mereka dengan sarana dan prasarana seadanya. Namun, pada sisi lain para tani pun bergantung pada dunia luar. Mereka dipengaruhi oleh ekonomi pasar dan menjadi subordinasi, objek politik pihak penguasa/pemerintah dan pihak luar, masyarakat luas. (Cancian 1989). 

    Paradigma   pertanian   untuk   pembangunan (agriculture  for  development)  menyatakan  bahwa pembangunan         perekonomian         nasional dirancang     dan     dilaksanakan     berdasarkan tahapan       pembangunan       pertanian       dan menjadikan   sektor   pertanian   sebagai   motor penggerak        pembangunan. Maka dari itu, petani pada masa sekarang ini diharapkan mampu berinovasi sesuai tuntutan zaman. Petani yang mampu memiliki inovasi diyakini akan mendukung usaha pertaniannya karena cenderung mampu memperbaiki kualitas hasil pertanian sehingga efektivitas penjualannya pun meningkat.

    Persoalan sederhana yang berhubungan dengan petani adalah cara berpikir yang terlalu sederhana dan modal yang rendah. Tulisan ini lebih tertuju pada cara berpikir yang sederhana seorang petani. Hal ini penting karena cara berpikir memiliki kaitan erat dengan kesuksesan petani dalam berinovasi sesuai tuntutan masa sekarang maupun masa yang akan datang. Bayangkan saja ketika teknologi sudah serba canggih namun para tani masih menggunakan sarana dan prasarana yang justru tidak dapat mendukung usaha mereka. Akankah mempengaruhi kualitas hasil pertanian? Ya, lalu apakah akan terus dibiarkan? Tentu tidak boleh dibiarkan. Idealnya, cara berpikir yang berkembang sesuai zaman akan memberikan kemajuan terhadap usaha pertanian para tani. 

    Tulisan ini lebih mengarah pada pemerintah agar dapat mengembangkan inovasi teknologi yang menstimulus cara berpikir para tani yang masih sangat sederhana sehingga mereka mampu merespon dan memahami inovasi teknologi dengan baik.. Jadi pertanyaan yang harus dijawab dalam tulisan ini adalah apa yang bisa dilakukan agar para tani dapat berinovasi dengan teknologi sekarang ini. Hal ini penting karena dua alasan. Pertama, inovasi penting dalam keberlangsungan usaha pertanian agar menjadi lebih efektif. Kedua, keberhasilan inovasi pada petani pun turut menunjang pembangunan perekonomian nasional.

    Strategi cerdik berhasilnya inovasi dalam berteknologi. (Lakitan 2013).

  1. Teknologi   yang   dikembangkan   secara   teknis relevan dengan kebutuhan pengguna.
  2. Selain relevan      secara      teknis,      teknologi      yang ditawarkan   harus   sepadan   dengan   kapasitas absorpsi  (calon)  pengguna  yang  disasar;
  3. Teknologi   yang   ditawarkan   mampu   bersaing dengan teknologi serupa yang tersedia di pasar
  4. Aplikasi teknologi yang ditawarkan akan meningkatkan keuntungan       dibandingkan dengan  praktek  bisnis  yang  saat  ini  dilakukan.
Secara  teoritis  terdapat  dua  pendekatan  yang dilakukan  dalam  proses inovasi   teknologi,  yakni mengembangkan  teknologinya  terlebih  dahulu baru   kemudian   mencari   mitra   penggunanya (dikenal  sebagai  pendekatan supply-push;  atau sebaliknya,  memahami  terlebih  dahulu  realita kebutuhan  atau  persoalan  nyata  yang  dihadapi pengguna,   baru   kemudian   mengembangkan teknologi  yang  berkesesuaian  (dikenal  sebagai pendekatan demand-driven atau demand-pull).

    Sektor pertanian Indonesia memerlukan adanya kemajuan yang berkembang terus menerus dengan kerja sama para tani yang diharapkan mampu berinovasi. Byerlee  et  al.  (2010)  berpendapat  bahwa peran    sektor    pertanian    dapat    dilihat    dari kontribusi  terhadap  pertumbuhan  industri  dan  transformasi  struktural  ekonomi. Bila pemerintah mampu menjalankan strategi dengan baik, petani pun akan cenderung mampu berinovasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Byerlee  D,  Janvry  A,  Sadoulet  E.   ( 2010).    Agriculture for    development:   

Toward    a    new    paradigm.

Cancian, F. 1989. “Economic Behavior in Peasant Communities”, dalam Plattner, S.

(ed.). Economic Anthropology. Stanford: Stanford University Press.

Lakitan   B.   2013.   Kebijakan   sistem   inovasi   dalam membangun      pusat       

unggulan      peternakan. Makalah.  Seminar  Nasional  Forum  Komunikasi Industri  Peternakan,  Bogor,  18  September  2013. 

0 komentar:

Posting Komentar