Generasi Milineal Peduli Sampah dengan Zero Waste LifeStyle
Essay Tugas Psikologi Lingkungan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dra. Arundati Shinta, MA.
Penulis :Wahyu Hidayah (19319410052)
Sampah adalah barang atau benda yang telah habis nilai manfaatnya.
Definisi ini menimbulkan kesan negatif yang menjadikan sampah dipandang sebagai
benda yang harus segera disingkirkan dari halaman rumah apapun caranya. Tentu
paradigma tentang pengertian sampah ini harus diubah agar masyarakat memiliki
kesadaran untuk mengelola sampahnya masing-masing sehingga permasalahan
lingkungan karena sampah dapat terminimalisir. Kholil (2004) dalam Saribanon
(2009) mengemukakan bahwa pengelolaan sampah di masa yang akan datang perlu
lebih dititikberatkan pada perubahan cara pandang dan perilaku masyarakat dan
lebih mengutamakan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya (bottom-up)
sebab terbukti pendekatan yang bersifat top-down tidak berjalan secara efektif.
Riset dari KementrianLingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
menyimpulkan bahwa produksi sampah nasional di Indonesia mecapai 175.000 ton
perhari. Rata-rata satu orang pendududk Indonesia menyumbang sampah sebanyak
0.7 kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala tahunan maka Indonesia menghasilkan
sampah sebanyak 64 juta ton. Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan jumlah
penduduk terbanyak di dunia yang tentunya akan menambah sejumlah persoalan,
diantaranya adalah produksi sampah yang meningkat karena ikut meningkatnya
standar gaya hidup yang semakin maju dan sejahtera kehidupan seseorang maka
semakin tinggi jumlah sampah yang dihasilkan. (El Haggar, 2007)
Milenial berperan penting untuk ambil bagian dalam
pelestarian lingkungan. Kegemaran kaum milenial dalam berjejaring di media
sosial dapat menjadi langkah strategis untuk turut mengkampanyekan gaya
hidup Zero Waste.
Gaya hidup tersebut belakangan ini sedang populer. Prinsip nol sampah atau
zero waste merupakan konsep pengelolaan sampah yang didasarkan pada kegiatan
daur ulang (Recycle). Pengelolaan sampah dilakukan dengan melakukan pemilahan,
pengomposan dan pengumpulan barang layak jual (Ika, 2000). Menurut Maharani,
dkk (2007), penggunaan kembali, minimalisasi, dan daur ulang sampah adalah hal
yang sangat perlu dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah yang membebani TPA
dan lingkungan.
Langkah awal yang paling sederhana yang bisa dilakukan oleh para
generasi milineal adalah dengan mengkampanyekan gerakan ini melalui jejaring
media sosial dan lingkungan sekitar. Mengajak teman, keluarga, lingkungan sekitar untuk membiasakan metode
zero waste dan membagikan kegiatan yang dilakukan pada media sosial untuk
menggerakkan orang-orang terdekat agar semakin peduli terhadap kelangsungan
bumi kita. Suatu perubahan kecil jika dilakukan bersama-sama akhirnya akan
memberikan dampak yang besar. Bagaimana contoh kecil yang bisa dilakukan oleh
generasi milineal yang dimulai dari diri sendiri? Karena tujuan utama gaya
hidup zero waste adalah untuk membuat sampah tidak terkirim
atau berakhir di TPA, maka langkah utama untuk memulai gaya hidup bebas sampah
adalah dengan meminimalisir dan memanfaatkan kembali sampah yang kamu hasilkan
agar siklus hidupnya lebih panjang. Maka langkah sederhana yang bisa kita
lakukan adalah seperti memanfaatkan kembali barang yang masih bisa dipakai,
kurangi membeli barang yang praktis dan tidak ramah lingkungan, dan biasakan
untuk memilah antara sampah organik dan anorganik.
Membiasakan diri untuk memulai
gaya hidup zero waste ini mempunyai beberapa manfaat seperti, mengurangi dan
mengeliminasi sampah, membuat kamu jadi lebih sehat, dan menjadikan kamu lebih
hemat karena kamu terbiasa menggunakan barang yang masih bisa dipakai dan
terbiasa memperhitungkan apa yang akan kamu beli menyumbang lebih banyak sampah
atau tidak.
Daftar Pustaka:
El Haggar, Salah. (2007). Sustainable Industrial Design and Waste
Management. Elsevier Academic Press: United States of America.
Ika, Dian. (2010). Pengelolaan Sampah Menuju Zero Waste di
Kelurahan Kebonmanis Cilacap. http://eprints.undip.ac.id/4972/ diakses tanggal
01 April 2021
Maharani, E.S., dkk. (2007). Karakteristik Sampah dan Persepsi
Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah di Kecamatan Banyuwangi Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Ecotropic, Vol. 2, No. 1, hal. 1-8
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/sinta%20enggar%20 maharani(1).pdf diakses 13
Februari 2012.
Saribanon, N., dkk. (2009). Perencanaan Sosial dalam Pengelolaan
Sampah Permukiman Berbasis Masyarakat di Kotamadya Jakarta Timur. Forum
Pascasarjana, Vol. 32 No. 32, hal 143 – 153
http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/32209143153.pdf diakses tanggal
01 April 2021
0 komentar:
Posting Komentar