8.4.21

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

 DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI




Oleh : Danang Wahyu Saputro (20310410047)
Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A
Tugas Psikologi Sosial
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi45 Yogyakarta. 

Pada akhir tahun 2019 negara Indonesia dikejutkan adanya virus yang meresahkan rakyat Indonesia yaitu virus covid 19 yang makin lama semakin menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Virus covid 19 dapat menularkan melalui kontak langsung dengan seseorang yang terpapar penyakit covid 19 melalui hembusan nafas, bersin, batuk dan bersentuhan atau menyentuh benda yang sudah terlebih dahulu disentuh oleh seseorang yang terpapar covid 19, kemudian memegang area wajah, virus ini dapat hidup dipermukaan dengan batas waktu akan tetapi dapat mati jika terkena disinfektan. Data kasus positif covid 19 di hari kedua bulan September 2020 bertambah sebanyak 3.075 jiwa sehingga total kasus positif menjadi 180.646 jiwa. Lebih lanjut, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia melaporkan terjadi penambahan 1.914 jiwa untuk kasus sembuh. Sehingga totalnya menjadi 129.971.

Pandemi covid 19 berdampak pada bidang pendidikkan yaitu pembelajaran tidak diberbolehkan tatap muka di sekolah melainkan dilakukan dirumah. Sehingga aktifitas belajar dan mengajar dilakukan melalui daring atau pembelajaran online dari rumah menggunakan teknologi. Pembelajaran daring yaitu penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang massif dan luas, sehingga pembelajaran daring dapat diselenggarakan dimana saja serta diikuti secara gratis maupun berbaya

Selama pandemi covid-19 berlangsung, pembelajaran secara daring telah dilakukan hampir diseluruh penjuru dunia, namun sejauh ini pembelajaran dengan sistem daring belum pernah dilakukan secara serentak. Penerapan pembatasan sosial skala besar oleh pemerintah Indonesia telah berdampak rutinitas masyarakat dan siswa dalam sistem pembelajaran.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan penutupan lambaga Pendidikan termasuk PAUD. Dapat dipastikan PAUD tahun ajaran baru 2020/2021 sepi dari peminat.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting bagi perkembangan anak balita. Pengembangan kemampuan belajar, sosial, pemantauan kesehatan, dan pengembangan karakter. Semua aspek pertumbuhan tersebut bisa dipantau dan berkembang melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Kokoh atau rapuhnya perkembangan otak anak sangat bergantung kepada semua hal yang dialaminya di usia dini.


Melihat kondisi di lapangan, proses pembelajaran PAUD pada akhir tahun pelajaran 2019/2020 beralih dari belajar di sekolah ke belajar di rumah. Salah satu solusi yang diberikan oleh pemerintah adalah dengan cara pembelajaran daring (dalam jaringan). Tentu saja pemerintah tidak sembarangan dalam memutuskan cara pembelajaran ini, alasan utamanya adalah mencegah dan memutus rantai penyebaran virus covid-19 ini. Sikap lembaga sekolah tak lepas dari kebijakan pemerintah yang mulai berbenah cara pembelajaran dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Daring.


Namun dengan pembelajaran Daring ini beragam masalah juga muncul, dari mulai kuota internet yang memberatkan orang tua murid, sulitnya menangkap materi pelajaran yang diberikan guru akibat tidak ada kedisiplinan dan pengawasan dari guru, serta rentan terganggunya psikologis dari orang tua maupun siswa. Dan juga menunjukan bahwa secara umum perilaku sosial emosiaonal anak selama pembelajaran daring adalah anak kurang bersikap kooperatif karena anak jarang bermain bersama, kurangnya sikap toleransi kurangnya bersosialisasi dengan teman terbatasi adanya belajar dirumah, emosi anak yang terkadang merasa bosan dan sedih, anak merasa rindu teman dan guru serta anak juga tercatat mengalami kekerasan verbal karena proses belajar yang lazim.


Peran orang tua sangat di perlukan untuk proses pemebalajaran anak selama study from home (belajar dari rumah) ini, peran orang tua juga sangat diperlukan utuk memberikan edukasi kepada anak – anak yang masih belum bisa memahami tentang pandemi Covid-19 yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah, belajar dari rumah, beribadah dan bekerja dari rumah. Maka dari itu orang tua atau keluarga harus benar-benar memperhatikan faktor kesehatan, kebutuhan makan-minum termasuk juga hal-hal yang berkaitan dengan psikologis, kenyamanan anak anak usia dini saat belajar atau bermain di rumah.



Daftar Pustaka


Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di 

Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, 04(1), 

152–159.

Antara, & Prima, E. (2020). Pembelajaran Daring Pengaruhi Jiwa anak, Perlu Antisipasi Cepat. 

TEMPO.CO.


0 komentar:

Posting Komentar