5.4.21

 

BERTANAM BIBIT CABAI SAAT SULIT PENGALIRAN AIR

NAMA : TRI WAHYU NINGSIH

NIM : 19310410026

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

DOSEN PENGAMPU : Dr. ARUNDATI SHINTA, MA.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

 

Petani adalah orang-orang yang bergerak di bidang pertanian yang pada umumnya mengelola lahan untuk bercocok tanam dan memelihara tanaman agar diperoleh buah dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri atau dijual kepada orang lain. Menurut Anwas (1992 :34) mengemukakan bahwa petani adalah orang yang melakukan cocok tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatan itu.

Selain itu, petani menjadi pelaku usahatani karena kualitas dan kuantitas hasil pertanian dipengaruhi oleh pemikiran para pelaku usahatani. Dalam proses bertani, petani menggunakan keterampilan wawasan dan penguasaan. Kemampuan tersebut dapat diukur menurut profil petani yaitu umur, pendidikan, pekerjaan sampingan dan pengalaman bercocok tanam.

Permasalahan yang dihadapi oleh para petani di desa Minomartani adalah sulit dalam pengaliran air, namun pada waktu kali ini dikarenakan memasuki “mongso ketigo” maka petani di desa Minomartani menanam cabai yang tidak membutuhkan air terlalu banyak dan tanah yang gembur.

Jadi, tanaman cabai lebih banyak dipilih oleh petani karena tanaman cabai dapat ditanam di semua tempat di dataran tinggi dan dataran rendah, cara merawatnya lebih mudah, tidak perlu menunggu penanaman pada musim tertentu, harga benih terjangkau, dan kebanyakan orang membutuhkan cabai untuk berbagai keperluan, petani akan mendapat untung yang cukup besar bila menanam tanaman cabai.

    


                            Sebelum di tanam bibit cabai                                                                   setelah di tanam bibit cabai

 

 




Referensi :

Anwas A. 1992. Pengantar Ilmu Pertanian. Rineke Cipta. Jakarta.

Vebriansyah, R. (2018). Tingkatkan Produktivitas Cabai. Penebar Swadaya Grup.

0 komentar:

Posting Komentar