1.4.21

Air: Irigasi Untuk Persawahan

 Nama: Mita Dwi Wijayanti

Nim: 19.310.410.037

Dosen Pengampu: Arundhati Shinta

Ujian Tengah Semester Psikologi Lingkungan

Fakultas Psikologi 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 



Pendahuluan
     Air adalah sumber kehidupan bagi setiap manusia, karena air merupakan salah satu elemen utama di bumi yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari seluruh manusia.  Menurut Sahrirudin, dkk (2014), air merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk
hidup di dunia ini. Keberadaan air sangat diperlukan demi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup. Makhluk hidup tidak akan bisa hidup jika tidak ada air, untuk itu keberadaan air sangat dibutuhkan. Dengan adanya  air kita mendapatkan energi untuk memulai aktivitas, dengan air juga kita mulai melangsungkan kegiatan sehari-hari kita, untuk mandi saja kita membutuhkan air, untuk mencuci baju kita membutuhkan air, tak bisa dibayangkan jika dalam kehidupan ini tidak ada air.
   Selain itu keberadaan air juga sangat bermanfaat untuk para petani khususnya. Bagi para petani air dimanfaatkan untuk memproduksi pangan yang nantinya akan kita konsumsi. Air merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam pertanian, terutama bagi tanaman yang kebanyakan memerlukan air, secara alami kebutuhan air untuk tanaman dapat dipenuhi melalui air hujan. Namun, dalam beberapa tempat dan beberapa waktu tertentu jumlah air hujan kurang mencukupi dalam memenuhi kebutuhan air bagi tanaman. Sehingga hal tersebut menjadi permasalahan bagi para petani yang hanya mengandalkan kegiatan bercocok tanam dengan sawah tadah hujan.

Pembahasan
       Pada musim penghujan seperti ini banyak para petani yang mengandalkan air hujan untuk menanam padi atau dalam desa saya dikenal dengan istilah “Rendengan”. Rendengan merupakan masa bercocok tanam pada saat musim hujan. Pada mulanya petani didaerah sini banyak yang melakukan cocok tanam hanya mengandalkan air hujan, namun curah hujan yang rendah dan tidak merata sering menyebabkan terjadinya kondisi defisit air yang berdampak negatif terhadap tanaman. Suplai air yang kurang dalam jangka waktu lama, menyebabkan meningkatnya kerusakan vegetatif tanaman, yaitu terhambatnya daun-daun membuka, terjadinya pengeringan daun muda, rusaknya hijau daun, dan juga dapat berakibat seluruh kanopi mengalami kerusakan bahkan bila kondisi sangat ekstrim dapat menyebabkan kematian (Priyo dan Istianto, 2006). 
       Subandi dan M Mahmoud (2014) , manusia harus mendapatkan panen tanaman jika mereka ingin bertahan hidup. Untuk itu mulailah para petani memanfaatkan air sebagai irigasi. Irigasi ini dilakukan agar supaya mereka bisa menaman padi dengan mudah dan tidak perlu khawatir jika nantinya tanaman mereka kekurangan air. 


       Untuk menanam padi pertama-tama biasanya para petani menyiapkan tempat untuk menyebar benih padi terlebih dahulu. Setelah dirasa benih padi sudah cukup umur mulailah petani membajak sawah mereka dan menanamkan benih padi yang sudah cukup umur tadi.

Penutup
       Tidak dapat dipungkiri jika dalam kehidupan ini kita senantiasa memerlukan air. Karena pada hakikatnya air merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat khususnya petani. Para petani memanfaatkan air untuk bercocok tanam. Namun, curah hujan yang tidak menentu membuat kegiatan bercocok tanam kurang efisien sehingga dimanfaatkanlah air untuk irigasi sawah.

Referensi:
Priyo, A. N dan Istianto. 2006. Beberapa Anasir Iklim dan Pengaruhnya dalam Budidaya Tanaman Karet. Warta Perkaretan, 25(2) : 59-69. (Diakses Pada 1 April 2021)

Sahrirudin, Sulwan Permana, dan Ida Farida. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Daerah Irigasi Cimanuk Kabupaten Garut. Jurnal irigasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia. (Diakses Pada 1 April 2021)

Subandi, M., dan M Mahmoud. 2014. Science as A Subject Of Learning in Islamic University. Journal Pendidikan Islam, 1(2): 184-205. (Diakses Pada 1 April 2021)

6 komentar: