Teori Operant-reinforcement dari B.F. Skinner
Lidya Aritonang
19310410033
FX Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A.
Teori Operant Conditioning diciptakan oleh Burhus Frederch Skinner
lahir pada tahun 1904, seorang penganut behaviorisme yang dianggap
controversial.
Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah
suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif
atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut
dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan
keinginan.
Skinner berpendapat setiap suatu tindakan yang telah
dibuat ada konsekuensinya, penghargaan untuk
tindakan yang benar, hukuman untuk yang salah.Tindakan yang ingin mendapat penghargaan akan
menjadi suatu kebiasaan, dan secara tidak disadari
kebiasaan lama akan hilang.
Latar Belakang Teori Operant Conditioning B.F
Skinner
Skinner mengemukakan pendapatnya dengan memasukkan
unsur penguatan kedalam hukum akibat, yakni perilaku yang
dapat menguatkan cenderung di ulangi kemunculannya,
sedangkan perilaku yang tidak dapat menguatkan cenderung
untuk menghilang atau terhapus.
Oleh karena itu Skinner dianggap sebagai bapak operant
conditioning.
Konsep Teori Operant Conditioning
Sistem pembentukan prilaku yang ditawarkan oleh Skinner
didasarkan pada ”cara kerja yang menentukan (operant
conditioning)”. Dimana Skinner mengemukakan bahwa:
> Prilaku yang diikuti oleh stimulan-stimulan penggugah
memperbesar kemungkinan dilakukannya lagi prilaku
tersebut dimasa-masa selanjutnya.
> Prilaku yang tidak lagi diikuti oleh stimulant-stimulan
penggugah memperkecil kemungkinan dilakukannya
prilaku tersebut dimasa-masa selanjutnya.
Percobaan B.F. Skinner
Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan
dalam kotak yang disebut “Skinner box”, yang sudah
dilengkapi dengan berbagai peralatan, yaitu tombol,
alat memberi makanan, penampung makanan, lampu
yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat
dialiri listrik.
Karena dorongan lapar (hunger drive), tikus berusaha
keluar untuk mencari makanan. Selama tikus bergerak
kesana-kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal
diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan
perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut
shaping. Berdasarkan percobaan inilah Skinner
berpendapat bahwa pola tingkah laku (operant) tikus
dapat berubah sesuai dengan penguatannya.
Aplikasi Skinner Terhadap Pembelajaran
> Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada
unit-unit yang terkecil.
> Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada
siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar
diperkuat.
> Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan
hukuman.
> Dalam pendidikan mengutamakan mengubah
lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar
tidak menghukum.
> Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi
hadiah.
> Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu).
Skinner membedakan perilaku manusia ke dalam 2 kelompok besar, yaitu perilaku responden dan perilaku operant. Masing-masingnya berhubungan dengan teori operant conditioning yang dibuatnya.
• Perilaku responden
Perilaku responden atau respondent behaviour adalah perilaku yang muncul secara otomatis dan refleks, seperti menjauhkan tangan saat tidak sengaja menyentuh benda panas atau menggerakkan kaki saat dokter mengetuk lutut.Perilaku ini tidak perlu dipelajari dan akan dikuasai oleh manusia dengan sendirinya secara otomatis.• Perilaku operant
Sementara itu, perilaku operant atau operant behaviour adalah perilaku yang kita pelajari dan akan keluar, baik secara sengaja maupun tidak sengaja saat ada suatu kejadian yang berhubungan.Perilaku operant inilah yang bisa dibentuk melalui operant conditioning. Kita bisa melatih diri maupun orang lain untuk melakukan hal-hal yang dianggap baik dan setelah terbiasa, perilaku tersebut akan menjadi bagian dari perilaku sehari-hari.Komponen pada operant conditioning
Pada konsep operant conditioning, terdapat komponen kunci yang perlu dipahami, yaitu reinforcement (dukungan atau hadiah) dan punishment (hukuman).• Reinforcement
Reinforcement adalah segala hal yang terjadi yang dapat menguatkan suatu perilaku. Reinforcement bisa bersifat positif maupun negatif.
Reinforcement positif
Bonus gaji tersebut adalah reinforcement positif yang dapat meningkatkan performa Anda selanjutnya di kantor.
Sebab, Anda akan belajar bahwa dengan menjalani pekerjaan dengan baik, akan ada konsekuensi positif yang akan didapatkan.
Reinforcement negatif
• Punishment
Kebalikan dari reinforcement, punishment adalah segala hal yang dapat mengurangi terjadinya suatu perilaku. Punishment juga dibagi menjadi dua, yaitu punishment positif dan punishment negatif.
Daftar Pustakahttps://www.sehatq.com/artikel/operant-conditioning-adalah-metode-belajar-efektif-ini-konsepnya (29 Desember 2020)http://digilib.uinsby.ac.id/31921/2/Hamim%20Rosyidi_Psikologi%20Kepribadian.pdf?fbclid=IwAR1M4xPKCSWl72ixxhIrYYRLVGEnDkMhojGlftFr0bIMMdFVUwUwbp9nvXk (29 Desember 2020)
- Punishment positif
- Punishment negatif
Daftar Pustakahttps://www.sehatq.com/artikel/operant-conditioning-adalah-metode-belajar-efektif-ini-konsepnya (29 Desember 2020)http://digilib.uinsby.ac.id/31921/2/Hamim%20Rosyidi_Psikologi%20Kepribadian.pdf?fbclid=IwAR1M4xPKCSWl72ixxhIrYYRLVGEnDkMhojGlftFr0bIMMdFVUwUwbp9nvXk (29 Desember 2020)
0 komentar:
Posting Komentar