2.11.20

TEORI KEPRIBADIAN CARL R. ROGERS

 





Liot Mayang Sari
19310410039
Psikologi Kepribadian II
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi,M.A




Carl Ransom Rogers lahir pada 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinois, Amerika Serikat. Dan merupakan anak ke empat dari enam bersaudara. Awalnya ia berkuliah di jurusan pertanian di university of Wisconsin, kemudian karena pengaruh dari keluarganya yang sangat menanamkan nilai keagamaan akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke Union Theological College of Columbia, ketika ia belajar disana ia kemudian menemuia pembelajaran dengan tema-tema psychology, kemudian ia tertarik dengan pendidikan progreif dari John Dewey, dan akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari Union Theological College of Columbia dan berpindah ke Teachers College of Columbia dan mengambil jurusan psikologi klinis dan pendidikan.

 

Menurut Rogers melalui pendekatan fenomenologinya mengatakan bahwa tingkah laku manusia hanya dapat difahami dari bagaimana dia memandang realita secara subyektif (subjective experience of reality). Artinya individu hanya akan menanggapi dunia seperti yang diamati atau yang dialaminya. Karena itulah Rogers memandang manusia mempunyai kemampuan menentukan nasibnya sendiri, mempunyai tujuan, dapat dipercaya, dan mengejar kesempurnaan diri. Rogers sangat memegang kuat pada asumsinya bahwa manusia itu bebas, rasional, utuh, mudah berubah, subyekif, proaktif, heterostetis, dan snagat susah untuk dipahami (Alwisol, 2009).

 

DINAMIKA KEPRIBADIAN;
Menurut Rogers, organisme memiliki satu kekuatan pendorong tunggal

 – mendorong aktualisasidiri

 – dan satu gol tunggal dalam hidup

 – untuk menjadi diri yang teraktualisasikan. Pengalamandinilai apakah dapat member kepuasan atau tidak, mula-mula secara fisik namun kemudian berkembang menjadi kepuasan emosional dan sosial. Akhirnya konsep self itu mencakupgambaran siapa dirinya, siapa seharusnya dirinya dan siapa kemungkinan dirinya. Kesadaranmemiliki konsep dir kemudian mengembangkan penerimaan positif.Sebagaimana ahli humanistik umumnya, Rogers mendasarkan teori dinamika kepribadian padakonsep aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi cirri seluruh manusia. Aktualisasi diri yangmendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan cirri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain.

1.Penerimaan Positif ( Positive Regard ). Orang merasa puas menerima regard positif, kemudian juga merasa puas dapat memberi regard positif kepada orang lain.

2.Konsistensi dan Salingsuai Self (Self Consistensy and Congruence). Organisme berfungsiuntuk memelihara konsistensi (keajegan = keadaan tanpa konflik ) dari persepsi diri, dankongruen (salingsuai) antara persepsi self dengan pengalaman.


 

3.Aktualisasi Diri (Self Actualization).Freud memandang organisme sebagai sistem energi, danmengembangkan teori bagaimana energi psikik ditimbulkan, ditransfer dan disimpan. Rogersmemandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan tingkahlaku bukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri yaitu kecenderungan dasar organismeuntuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan (maintenance) dan peningkatan diri(enhancement ).

 

 

Daftar Pusaka

https://www.academia.edu/3671068/TEORI_KEPRIBADIAN_CARL_ROGERS
https://images.app.goo.gl/rhUgPNRSAAePm2BaA

0 komentar:

Posting Komentar