10.10.20

Review Jurnal Resiliensi Pada Remaja Awal Yang Orangtuanya Bercerai

 

 

 

                                                             
REVIEW JURNAL

RESILIENSI PADA REMAJA AWAL YANG ORANGTUANYA BERCERAI

 

 

TUGAS PSIKOLOGI INOVASI

 

Heny Suprapti

 

183104101183

 

Dosen Pengampu:Dr.Arudanti Shinta,MA.

 

Falkutas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

 

 


 

 

 

Kategori

Keterangan

Topik

Resiliensi Pada Remaja Awal Yang Orangtuanya Bercerai. Ini merupakan penelitian studi kasus

Sumber

Cahyani, Y. U., & Rahmasari, D. (2019). Resiliensi pada Remaja Awal yang Orangtuanya Bercerai. Character: Jurnal Penelitian Psikologi5(3), 1-7

Teori

·      Resiliensi didefinisikan sebagai suatu proses dinamis dimana individu menunjukkan fungsi adaptif dalam menghadapi kesulitan atau kemalangan (adversity) yang signifikan. Konsep dari resiliensi merujuk pada hasil positif terlepas dari pengalaman kesengsaraan, dapat melanjutkan fungsi positif dalam keadaan yang tidak baik atau tidak tepat, dapat kembali pulih setelah mengalami trauma yang signifikan (Masten dkk, 1999).

·      Remaja yang dianggap telah resilien yaitu mereka yang mampu untuk terlibat dengan orang lain, orang dewasa maupun teman sebayanya, memiliki kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah yang baik, memiliki bakat atau hobi yang dihargai oleh orang tua ataupun temannya, serta memiliki keyakinan bahwa tindakan yang mereka lakukan adalah tindakan yang positif di dalam hidupnya (Werner, 1995).

·      Karakteristik resilien yang digunakan untuk melihat resiliensi dari partisipan penelitian mengacu pada karakteristik resilien menurut Kumpfer (1999) yaitu karakteristik spiritual atau motivasional, kemampuan kognitif, kompetensi sosial atau tingkah laku, stabilitas emosional dan manajemen emosional, serta physical wellbeing dan kemampuan fisik.

Permasalahan

Idealnya, keluarga merupakan tempat harmonis bagi anak untuk dapat berkembangan secara fisik dan mental.

Kenyataan yang ada, fenomena perceraian telah memberikan dampak yang mendalam bagi anak remaja dan mengganggu kondisi mentalnya. Hal ini dapat terlihat dari beberapa remaja bereaksi dengan menarik diri dari keluarganya dan berperilaku tidak bersahabat dengan keluarganya

Metode

·   Pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus.

·   Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling dengan kriteria remaja awal yang orang tuanya bercerai

·   3 subjek penelitian yaitu AP, FF dan RR

Hasil Penelitian

·   AP memiliki karakteristik motivasional dan kemampuan kognitif.

·   FF dan RR memiliki karakteristik spiritual dan motivasional serta kemampuan kognitif.

·   FF dan RR memiliki karakter spiritual yaitu mampu ikhlas dan memasrahkan

Diskusi

Keluarga memberikan dukungan kepada partisipan setelah perceraian orang tuanya dalam waktu perceraian selama kurang lebih 7 tahun sehingga karakteristik resilien muncul pada diri partisipan. Dukungan yang diberikan keluarga kepada partisipan yaitu berupa tanggung jawab pihak keluarga untuk menyekolahkan mereka, memberi support dan semangat kepada partisipan dalam menuntut ilmu, serta memperhatikan aspek-aspek pendidikan atau akademik:

·   Karakteristik spiritual FF dan RR bisa muncul karena mereka mendapatkan dukungan dan motivasi dari pihak keluarga untuk belajar ikhlas dan memasrahkan segala permasalahan yang dialami.

·   Partisipan FF diarahkan oleh kakeknya untuk dapat memasrahkan perceraian orang tuanya.

·   Partisipan RR mampu memasrahkan perceraian orangtuanya karena selalu diberi pengertian dari ayahnya bahwa hidup tidak selamanya di atas, ada kalanya naik dan turun.

 

Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yaitu:

·   Jumlah responden yang digunakan terlalu sedikit sehingga hasil yang diperoleh tidaklah mendalam.

·   Penelitian ini tidak menjelaskan tentang isi instrumen penelitian yang digunakan.

·   Penelitian ini tidak menjelaskan karakteristik responden seperti agama, tidak pendidikan orang tua, dan tingkat pendapatan orang tua. Padahal ketiga faktor tersebut bisa saja mempengaruhi tingkat resiliensi pada remaja.

 

 

        

Daftar Pustaka

Kumpfer, K. L. (1999). "Factors and processes contributing to resilience" dalam Meyer D. & Jeannette L. (Eds) Resilience and development, positive life adaptations. New York: Kluwer Academic/Plenum Publishers.

Masten, A. S. (1999). Competence in the context of adversity : pathways to resilience and maladaptation from childhood to late adolescence. 143-169.

Werner, E. E. (1995). Resilience in development. Current Directions in Psychological Science , 4(3), 8185.

0 komentar:

Posting Komentar