10.10.20

KEGIGIHAN MAHASISWA DALAM MENG-UPGRADE KEMAMPUAN LITERASI

 

BEKAL CALON SARJANA PSIKOLOGI MENGHADAPI

PERSAINGAN SDM YANG SEMAKIN KETAT

 

Arundati Shinta

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

 

 


Mahasiswa pada era 4.0 sekarang ini dikenal sebagai SDM yang malas membaca dan malas menulis. Hal ini karena dua pekerjaan literasi tersebut sudah dimudahkan oleh dunia maya. Bahkan bahan bacaan yang disebut surat-kabar pun, para mahasiswa sangat mungkin sudah tidak mengenal lagi. Senjata mereka ke mana pun mereka pergi, hanya telepon genggam yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak yang canggih. Begitu juga ketika para mahasiswa berangkat kuliah, maka barang bawaannya hanya telepon genggam tersebut. Begitu lengketnya mahasiswa terhadap telepon genggam, maka munculah gurauan ‘Bila pacar terlupakan sejenak maka tidak ada masalah, namun bila hp tertinggal maka akan muncul perang dunia’.

 

Persoalan yang berhubungan dengan kemalasan mahasiswa dalam membaca dan menulis adalah turunnya daya kritis mereka dalam menghadapi suatu masalah sosial. Oleh karena itu para mahasiswa ini sangat mudah dipengaruhi oleh berita-berita palsu (fake news) dan hoax yang sangat berbahaya. Padahal mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa. Apa jadinya dengan Indonesia bila generasi mudanya mudah diombang-ambingkan dengan hoax. Idealnya, para mahasiswa tersebut mempunyai daya nalar yang kritis. Hal ini karena kehidupan di kampus mendidik dosen dan mahasiswa untuk mampu menggunakan logika serta nalar yang sehat dalam melihat sudatu fenomena sosial.

 

Apa yang harus dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa agar mereka mampu berpikir kritis serta gemar mengasah logika? Tidak ada cara yang instan untuk membuat mahasiswa menjadi kritis. Mereka memang harus dilatih (dipaksa) untuk membaca jurnal dan literatur serta menulis dengan kalimat-kalimat Bahasa Indonesia yang tertib. Salah satu cara untuk memaksa mahasiswa untuk cepat menguasai ketrampilan literasi adalah mengikuti lomba menulis. Kemenangan dalam lomba menulis bukan menjadi tujuan utama, namun kesediaan untuk berpartisipasi adalah hal yang utama.

 

Adalah Raden Roro Sekarlangit Ayuningtyas Rahawarin (NIM. 183104101179), seorang mahasiswa Psikologi UP45, yang tergerak hatinya untuk melatih ketrampilan literasinya. Ia mengikuti dua macam lomba yakni

 

1)    Lomba Cipta Quote Nasional Bersama Penerbit Mengubah Semesta, dengan tema “Menguatkan”. Lomba diselenggarakan pada 1 Juni – 30 Juni 2020.

2)    Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTIM) Bidang Kemaritiman Tingkat Nasional Tahun 2020 denganTema Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Industri Pangan Kemaritiman” yang diselenggarakan pada  kategori “Lomba Karya Tulis Ilmiah” yang diselenggarakan 25 Mei s.d. 29 Juli 2020.

 

Semoga semangat Raden Roro Sekarlangit Ayuningtyas Rahawarin ini juga diikuti oleh mahasiswa lainnya. Ini penting, agar mereka kelak mempunyai ketrampilan literasi yang mumpuni. Ouput kegiatan lomba menulis ini adalah pembentukan SDM yang berkualitas tinggi dan berani bersaing dengan SDM manca negara. Berikut dua sertifikat kegiatannya. 



 

1 komentar: