12.6.20

Turut Serta Menjaga Portal Covid-19


Risva Subekti / 19310410063
Dosen Pengampu Dr., Dra Arundati Shinta MA

Sejak tanggal 28 Maret 2020 Indonesia telah memberlakukan lockdwon atau karantina wilayah diberbagai daerah guna memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19. Sehingga Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengeluarkan protokol penanganan wabah coronavirus disease 2019 (Covid-19). Protokol ini ditujukan agar strategi atau langkah pencegahan dan penanganan Covid-19 di desa berjalan efektif untuk mempermudah dan mengontrol di setiap titik wilayah kecil Kemendes memberlakukan Protokol relawan desa lawan Covid-19 agar masyarakat berpartisipasi mengahadapi wabah pandemi ini dan selalu berjaga-jaga. Wakil Menteri Desa Pembangunan Desa, Daerah tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengatakan perangkat pemerintahan hingga tingkat desa serta RT/RW memiliki peran yang signifikan dalam pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19. Budi Arie menjelaskan perangkat desa dan kelurahan adalah ujung tomak sosialisasi dan mobilisasi masyarakat dalam melawan Covid-19. Para aktivis pendamping desa juga bisa menjadi agen penyadaran masyarkat akan pentingnya pencegahan dan penanganan virus corona. (KOMPAS.com 2020)


Dari pengarahan pemberlakuan protokol relawan desa lawan covid-19 diatas, di desa tempat tinggal saya pun turut serta menggerakkan protokol ini. Semua persiapan dari menutup jalan dan gang-gang kecil, menyiapkan portal, penyemprot otomatis disinfektan, tempat cuci tangan sebelum masuk perkampungan, tes suhu badan, dan tidak menerima tamu dari luar daerah. Semua kegiatan ini benar-benar melibatkan seluruh warga, bahkan pemuda dan pemudi turut ikut serta membantu. Pemuda membantu memasang-masang fasilitas yang dibutuhkan atau seperti himbauan pencegahan sedangkan pemudi membantu bergantian menjaga portal dan pengecekan suhu badan, semoga dijadwalkan dan diharapkan agar warga tertib mengikuti peraturan.  Bergotong royong untuk memutus rantai penyebaran virus agar tidak masuk ke dalam wilayah desa. Di desa kami hanya di berikan jalan utama satunya-satunya jalan untuk keluar masuk warga desa, semua orang yang melewati portal gang disinfektan dipantau oleh kelompok orang-orang yang dijadwalkan untuk menjaga gang, setiap warga yang akan keluar kampung di wajibkan untuk memakai masker sedangkan untuk warga yang akan masuk kampung disemprot dengan disinfektan dan diwajibkan untuk cuci tangan terlebih dahulu kemudian pengecekan suhu badan, jika suhu badan diatas rata-rata orang normal maka akan di arahkan untk tidak keluar rumah terlebih dahulu, beristirahat dan jika memang ada tanda-tanda dari virus corona sebaiknya di arahkan untuk ke puskesmas. Di setiap rumah kami juga diberikan himbauan tanggap Covid-19 agar warga melek dengan kondisi sekarang, setiap minggu juga ada penyemprotan seluruh rumah menggunakan cairan disinfektan. Tempat ibadah ditutup dan kegiatan-kegiatan masyarakat yang berpotensi berkumpul ditiadakan.
Dari pembentukan posko relawan desa lawan Covid-19 ini diharapkan agar masyarakat paham mengapa dibentuknya posko, serta himbauan-himbauan yang ditempelkan disetiap rumah warga dan warung/toko-toko yang mungkin ramai pembeli. Menjaga diri kita dan orang lain dari terhindarnya wabah pandemi serta melakukan kebaikan bersama-sama untuk hasil yang akan didapat sama-sama juga.

Referensi

1 komentar:

  1. Terimakasih min.. Sangat bermanfaat dan bisa menjadi inspirasi bagu desa lain untuk bahu membahu dalam rangka antisipasi covid 19.

    BalasHapus