14.6.20

Peran Keluarga Sebagai Penentu Level Motivasi Individu


UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL I
(Semester Genap 2019/2020)


Oleh:
Hosianna Ronauli Simbolon
19310410032
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta MA

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, Sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Selain memiliki peranan,  keluarga juga memiliki fungsi bagi individu yakni sebagai wahana bersosialisasi pertama kali yang memiliki arti penting dalam pembentukan karakter pribadi. Pengenalan nilai, norma dan kebiasaan untuk pertama kali diterima dari keluarga. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi pembentukan dan perkembangan individu. Kebiasaan-kebiasaan baik yang positif maupun yang berlangsung lama dan terbuka dalam lingkungan keluarga dapat tertanam secara kuat pada kepribadian seseorang. Begitu pula Seperti Kebiasaan tidur dan bangun cepat atau terlambat, kebiasaan menggosok gigi, kebiasaan menyisir rambut dan berpakaian rapi atau tidak, yang terbawa dalam kepribadian seseorang, berlangsung dalam keluarga. Pada masa lampau pelajaran agama pun dilakukan dalam lingkuangan ini. Selanjutnya keadaan keharmonisan keluarga, perlakuan ayah ibu terhadap seorang anak, sangat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadian seorang anak dalam menanamkan disilipin, nilai, norma, kebiasaan dasar, keluarga sangat besar perannya.

Selain itu motivasi juga bisa diberikan dari orangtua kepada anak-anak mereka. Motivasi berasal dari kata lain motive yang berarti dorongan (to move). Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk membuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor external maupun internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi. Motivasi merupakan dorongan baik yang berasal dari dalam maupun luar diri untuk  mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, komunikasi dalam sebuah keluarga sangatlah penting. Keluarga lebih sering melakukan komunikasi pada setiap pertemuannya, karena tinggal dalam satu atap, jadi lebih sering melakukan pertemuan.
Keluarga juga bisa menjadi faktor pertama yang mempengaruhi kondisi semangat kita. Jika suasana keluarga harmonis dan penuh aura positif maka kita akan semangat memulai aktivitas kita seharian penuh, namun jika keluarga kurang kondusif dan penuh aura negatif, hal ini akan mempengaruhi aktivitas dan kadar semangat kita. Maka kita jangan menganggap sepele motivasi dalam keluarga. Setiap anggota keluarga berperan penting untuk anggota keluarga lainnya. Artinya, bukan hanya kita saja yang membutuhkan motivasi didalam keluarga tetapi pasangan dan anak kita juga memerlukan motivasi untuk menjaga kadar semangat. Namun kadang kita melihat disekeliling kita atau bisa jadi tetangga kita sendiri yang keluarganya tidak dihiasi dengan semangat saling memotivasi, malah sebaliknya ada juga yang saling menjatuhkan, dan tidak peduli antara anggota keluarga satu dengan yang lainnya.
Semangat motivasi akan muncul ketika kondisi emosi kita dalam keadaan baik(good  mood). Kondisi emosi sangat dipengaruhi oleh lingkungan.  Oleh karena itu kita harus bisa menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang disekitar lingkungan kita. Memahami komunikasi yang baik adalah tugas kita agar bisa menumbuhkan motivasi diantara anggota keluarga.
1.  komunikasi yang baik adalah komunikasi yang mengarahkan kepada kegembiraan. Bisa dilakukan sambil senyum, tertawa, bercanda dan lain sebagainya. Kita juga harus bisa melihat timing yang pas ketika akan membicarakan hal yang serius.
2.  Pandai dalam memilih kata-kata. Usahakan ketika berkomunikasi hal yang keluar dari ucapan kita adalah kata-kata yang baik. Misalnya saat anak melakukan kesalahan, orangtua tidak serta merta mengeluarkan kata-kata negatif  kepada anaknya. Justru disaat seperti itulah saat yang tepat untuk memotivasi anak agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
3.    Memberikan arahan dan dukungan bagi setiap anggota keluarga. Hindari kesan melarang pada anak karena dapat mengurangi kadar motivasi seseorang. Dalam hal ini peran komunikasi sangat diperlukan, kita harus pandai meramu kata-kata dalam berkomunikasi agar tidak terkesan melarang sesuatu yang tidak kita setujui, yakni dengan mengarahkan. Lalu, berikanlah dukungan jika kebutulan setuju dengan apa yang dilakukan oleh salah satu keluarga kita. Karena dukungan akan meningkatkan kadar motivasi seseorang.
Seringkali orang tua yang bermaksud menasihati anaknya, justru malah mendemotivasi. Sebagai contoh, seorang anak mengemukakan cita-citanya yang ingin menjadi seorang penyanyi (pada kenyataannya ia tidak memiliki suara yang bagus bahkan pemalu) lalu orangtuanya berkata bahwa anaknya tidak memiliki bakat sama sekali dan tidak akan cocok sebagai penyanyi. Tanpa kita diketahui perkataan seperti itu membuatnya patah semangat bahkan bisa kehilangan motivasi, bukan saja untuk menjadi penyanyi, tetapi untuk menjadi yang lainnya karena motivasinya untuk berprestasi sudah hilang. Cobalah dialog lebih dalam sebelum memberi vonis, tanyakan alasannya ingin menjadi penyanyi dan berbagai pertanyaan lainnya yang menggali sehingga kita dapat mempertimbangkannya. cobalah bicara dengan jalan yang mengarahkan sehingga seolah-olah keputusan yang diambil adalah pendapat dia sendiri.

Daftar Pustaka:



11 komentar:

  1. sedikit saran min, menurut saya untuk struktur tulisannya uda bagus tapi untuk sistematika penulisannya mungkin lebih baik perparagraf itu lebih baik terdiri 4-5 baris biar yang bacanya ga jenuh liat tulisan nya panjang".. terimakasih 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik kk, terima kasih untuk sarannya. akan saya jadikan perbaikan untuk kedepannya

      Hapus
  2. Menurut saya, materi yang ditampilkan menarik dan bahasa nya juga sederhana memudahkan pembaca lebih cepat memahami, terimakasih sukses terus ya

    BalasHapus
  3. Tulisannya sangat membantu kak.
    Saya jadi semakin tau ternyata perlakuan dari org tua menjadi pengaruh besar terhadap motivasi yg ada pada diri kita.

    BalasHapus
  4. Topik yang dibahas sudah bagus. Saran dari saya untuk sumber bacaan nya mungkin bisa ditambahkan dari jurnal-jurnal psikologi yang terkait drngan topik tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik kk terima kasih sarannya. akan mnjadi acuan bagi saya untuk penulisan berikutnya

      Hapus
  5. Setelah membaca artikel ini saya paham ternyata motivasi dari keluarga punya peran penting dalam kehidupan.

    BalasHapus
  6. Owh jadi tiap individu yang saling berhubungan itu menimbulkan stimulus yang berbeda ya.

    BalasHapus