15.6.20

INSECURE : 11 CARA MENGATASI MASALAH TERSEBUT


Oleh :
Poppy Intan Permatasari/ 19310410013
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pembimbing: Dr. Arundati Shinta, MA.
Apa yang terlintas ketika mendengar kata Insecurity? Insecure adalah perasaan tidak aman dalam kata lain, seorang individu merasa ada suatu hal yang kosong pada dirinya yang harus diisi dengan segala cara. Insecure dalam psikologi jika di artikan merupakan sebuah upaya dari adanya emosi yang terjadi apabila kita menilai diri kita menjadi seorang inferior dari orang lain. Kemudian mengenai suatu aspek tertentu yang terjadi di dalam kehidupan kita yang bisa kita anggap sebagai kehidupan yang relevan, serta hal- hal yang menjadi penilai dapat menimbulkan vaensi negative di dalam perasaan yang kita miliki. Karena di dalam hidup ini kita biasa menganggap inferioritas merupakan sebuah hal yang membuat kita tidak mampu menghadapi suatu tantangan yang biasa kita anggap sebagai hal yang tidak memenuhi standar tertentu dari diri orang lain maupun diri kita sendiri.

Contohnya gimana? Ketika kita bertemu dengan seseorang, lalu muncul pikiran-pikiran buruk di kepala kita. Apakah baju hari ini sudah cocok, apakah lebih baik Saya diam saat rapat? Apa Saya harus menyapa terlebih dahulu ketika berpapasan dengan orang yang dikenal?. Dikutip dari Psychology Today pada Jumat (29/1/2016), dalam situasi seperti itu, kita akan mudah terjerembab pada keraguan diri. Baik dalam interaksi sosial maupun profesional/bisnis. Orang-orang yang memiliki kemampuan “lebih” dari kita mampu membuat kita merasa kerdil. Andai saja kita bisa lebih percaya diri dan menghilangkan perasaan tersebut, mungkin kita dapat memandang dunia dengan berbeda.
Lalu, apakah penyebab dari sikap insecurity? Insecurity bisa saja berasal dari beberapa hal, dan ini adalah penyebab yang umum terjadi di masyarakat, yaitu :
1.      Kegagalan yang dilalui oleh pelaku dan selalu membayangi pemikiran dan tindakan dia.
2.      Kurang kepercayaan diri karena status sosial yang menurutnya rendah.
3.      Keinginan untuk tampil sempurna (Perfeksionis)
Mungkin dari ketiga hal tersebut, kita pernah mendengar ungkapan besar pasak dari pada tiang, untuk menutupi celah, seseorang harus menutupinya dengan hal yang “wah” meskipun semu belaka.
Apabila kita memahami bahwa kita memiliki sikap insecure, ada baiknya mulai berbenah diri. Melanie Greenberg dalam Psychology Today menyatakan beberapa hal yang mampu membantu kita terhindar dari insecurity, penulis juga merangkumkan beberapa pendapat yang mungkin membantumu sebagai cara mengatasi insecurity :
1.      Berikan kesempatan dirimu untuk menerima dan beradaptasi kembali ke kehidupan normal
2.      Keluarlah dari zonamu sekarang, pandang lah kehidupan dan ikuti apa yang menarik bagi dirimu sendiri.
3.      Dekatkan diri pada keluarga dan rekan-rekan untuk mendapatkan rasa nyaman
4.      Dapatkan feedback hanya dari orang-orang yang kamu rasa mengenal kamu dengan baik
5.      Cari tujuan hidup yang meaningful untukmu dan terus berusaha mencapainya
6.      Jujur sama diri sendiri lebih baik dilakukan sedini mungkin
7.      Perbaiki lingkaran pertemananmu. Cut ajalah orang-orang toxic yang cuma bikin insecure
8.      Hindari ke acara atau aktivitas yang membuatmu merasa buruk seperti bergaul dengan sosisalita atau ke acara yang mengharuskanmu menjadi pribadi yang berbeda.
9.      Datanglah ke acara yang kamu sukai, dan temukan kepribadian sesungguhmu.
10.  Sadarlah bahwa kehidupan tidak selalu diatas.
11.  Yang terpenting adalah menebalkan aspek emosional dan spiritual agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadi 11 cara diatas bisa mengatasi masalah insecure. Jika kita sudah memahami sikap inscure ada pada diri kita, ada halnya kita membenahi diri dengan memprebaiki lingkaran pertemanan dan menebalkan aspek emosi agar kita menjadi orang yang lebih baik lagi.

Daftar Pustaka :
Brookes, J. (2015). The effect of overt and covert narcissism on self-esteem and self-efficacy beyond self-esteem. Personality And Individual Differences, 85172-175. doi:10.1016/j.paid.2015.05.013
Sumber Gambar :


0 komentar:

Posting Komentar