13.6.20

Dyadic Relationship: Butuh First Impression yang “Sip”

UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL I (SEMESTER GENAP TAHUN 2019/2020)


Oleh:
ALIA NANDA RUMEKTI
(19.310.410.066)
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Individu secara umum memiliki ketertarikan kepada individu yang lain. Hubungan diadik atau Dyadic Relationship adalah sebuah komunikasi oleh dua orang yang memiliki hubungan yang mantap dan jelas (Wiryanto, 2004). Hubungan diadik juga diartikan sebagai komunikasi tatap muka oleh dua orang. Hal penting dari hubungan ini adalah ada keistimewaan, dimana masing-masing pasangan mengadaptasi norma-norma sosial dengan cara khusus mereka  (Jaccard, 1989). Daya tarik berperan penting dalam pembangunan hubungan jenis ini. Walaupun daya tarik sudah dimiliki oleh setiap individu, individu tetap harus menggali ketertarikan agar hubungan ini menjadi awet. Ada satu hal yang berfungsi sebagai pendobrak ketertarikan. Hal itu adalah First Impression atau Kesan Pertama.
First Impression atau kesan pertama adalah suatu hal yang terlihat dan teringat pada saat perjumpaan pertama. Kesan pertama ini dapat tampak melalui cara berpakaian, tutur kata, dan sebagainya. Kesan pertama akan membangun persepsi orang tentang orang lainnya (Pranata, 2016). Salah satu contoh adalah pada orang yang akan melakukan wawancara kerja. Individu pada umumnya akan mempersiapkan diri, terutama hal-hal yang berkaitan dengan penampilan. Suatu kesan pertama tetap ada pada orang yang diwawancarai kecuali jika dia berusaha mengubahnya (Woodside, 2009). Hal ini yang juga yang menjadi alasan adanya persyaratan good looking atau penampilan menarik dalam persyaratan kerja.
Permasalahannya adalah tidak setiap individu mampu membangun kesan pertama yang baik. Padahal membuat kesan pertama yang menyenangkan adalah sebuah hal yang cukup penting dalam membangun hubungan (Olivia, 2006). Ada banyak faktor yang menyebabkan kegagalan seseorang dalam membangun kesan pertama yang baik. Hal itu seperti kurangnya percaya diri, merasa tidak biasa menjadi bahan perhatian, kurangnya pengetahuan, dan sebagainya. Kegagalan dalam membangun kesan pertama ini dapat mempengaruhi hubungan, terutama hubungan diadik. Hal ini memerlukan keyakinan diri dalam memperbaikinya. Keyakinan atau efikasi diri ini yang menghasilkan motivasi bagi seseorang untuk mencapai prestasinya (A. Prihatini, 2015).  Lantas, apa yang diperlukan untuk membangun kesan pertama yang baik?
Ada lima cara yang bisa dilakukan untuk membangun kesan pertama yang baik.
1.    Memoles diri dengan penampilan yang menarik (Rachman, 2015).
2.    Membiasakan diri untuk tersenyum.
3.    Membiasakan diri berjabat tangan.
4.    Memastikan posisi duduk, makan, dan berbicara dengan cara yang baik.
5.    Membangun komunikasi dari umum ke khusus.
Cara di atas dapat diterapkan dalam membangun kesan pertama dalam hubungan diadik. Hubungan diadik adalah hasil ketertarikan individu terhadap individu lainnya. Oleh karena itu, kesan pertama atau first impression juga harus menarik. Kesan pertama yang menarik ini yang menuntun keberhasilan pembangunan hubungan.

First impression yang menarik bukan hanya penting saat perjumpaan pertama antarindividu. Hal ini juga penting dalam mempertahankan kelangsungan hubungan dan kerjasama. Ada ungkapan “don’t judge the book by its cover” atau jangan menilai seseorang dari tampak luarnya. Namun, first impression mampu memberikan gambaran tentang individu tersebut. Hal ini didukung dengan ungkapan “gambaran lahir seseorang adalah gambaran batinnya”. Maka dari itu, untuk membangun dyadic relationship sangat dibutuhkan first impression yang “sip”. Agar hubungan diadik antar dua orang dapat terjalin dengan baik. Tentunya, hal ini akan mendukung munculnya kepercayaan dan keberhasilan kerjasama.

Daftar Pustaka:

Jaccard, D. & Binberg & J. (1989). Dyadic Decision Making. New York: Springer-Verlag.
McClam T. & Woodside M. (2009). Initial Interviewing: What Students Want To Know. Brooks: Cengange Learning.
Olivia, F. (2006). Be A Diva: Atraktif (Terapi Kepribadian). Jakarta: Elex Media Komputindo.
Pranata, D. (2016). Communication Made Easy: Kata Siapa Berbicara dan Melobi Itu Susah? Jakarta: Elex Media Komputindo
Prihatini, A.,. Romas M. Z., & Widiantoro W. (2015). Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Universitas X Yogyakarta . Jurnal Psikologi, 4(1), 7-11.
Rachman, E. (2015). Seri Sukses: Sukses Jadi Profesional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi . Jakarta: Grasindo.


11 komentar:

  1. Makasih materinya Kak, sangat membantu��

    BalasHapus
  2. Jangkauan materinya sangat luas ,dan makasih tipsnya "untuk membangun kesan pertama yang baik" itu sangat berguna sekali bagi saya 😉 semangat terus kak nulisnya

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum..terus semangat untuk berkarya ya.. dan terima kasih atas tambahan ilmu nya...sekian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam, terima kasih. semoga bermanfaat.

      Hapus
  5. Memang benar jika first impression itu mempengaruhi suatu pandangan tentang karakter seseorang, walau pun kadang sebuah cover tidak mempengaruhi isi tapi kesan pertama itu jelas berpengaruh pada kelanjutan sikap pada interaksi

    BalasHapus