13.6.20

               BYSTANDER EFFECT (EFEK PENGAMAT)



Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Windyangreni Mika / 19310410047
Ujian Akhir Psikologi Sosial Semester Genap 2019/2020

Bystander effect (efek pengamat) merupakan suatu situasi dimana saat orang hanya memilih untuk menjadi pengamat atau menyaksikan bahaya yang terjadi, namun mereka tidak melakukan apapun untuk membantu atau menghentikan kejadian tersebut. Bystander effect sering dikaitkan sebagai dururat efek pengamat dan  juga difusi tanggung jawab. Bystander effect merupakan istilah yang menjadi terkenal setelah konsep tersebut dikemukakan oleh psikolog sosial, Bibb Latane (1968) dan Jon Darley.  (Sarwono, 2009) mengungkapkan bahwa bystander effect adalah fenomena sosial di bidang psikologi dimana semakin besar jumlah orang yang ada di sebuah tempat kejadian, akan semakin kecil kemungkinan orang-orang tersebut membantu seseorang yang sedang berada dalam situasi darurat di tempat kejadian itu. Orang-orang lebih cenderung mengambil tindakan dalam suatu krisis ketika hanya ada sedikit atau tidak ada saksi lain yang hadir. Latane dan Darley mengaitkan efek pengamat dengan dua faktor yaitu:
a. Difusi tanggung jawab, berarti bahwa semakin banyak penonton yang ada semakin sedikit tanggung jawab pribadi individu yang akan mengambil tindakan.
b. Pengaruh sosial, berarti bahwa individu memantau perilaku orang-orang di sekitar mereka untuk menentukan bagaimana harus bertindak.
 Menurut (Sarwono, 2009) bystander effect terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni:

1. Pengaruh sosial
Pengaruh dari orang lain yang dijadikan sebagai patokan dalam menginterpretasi situasi dan mengambil keputusan untuk ikut campur. Seseorang akan ikut campur ketika dia melihat orang lain juga ikut campur.

2.  Hambatan bystander
Seseorang merasa jika dirinya dinilai oleh orang lain dan risiko membuat malu diri sendiri, karena tindakannya ikut campur yang kurang tepat akan menghambat orang lain untuk ikut campur.

3. Penyebaran tanggung jawab
Membuat seseorang merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut campur menjadi terbagi karena hadirnya orang lain pada kejadian tersebut.

4. Merasa tidak harus menolong
Hal ini terjadi karena orang-orang disekitarnya menganggap bahwa akan ada orang lain yang akan menolong korban.

5. Takut salah dimata orang-orang yang melihatnya
Hal ini memang sangat banyak terjadi karena  seseorang akan merasa takut salah sebab merada tidak tau cara yang tepat untuk memberikan bantuan.



Bystander effect seringkali kita temui di sekeliling kita. Orang-orang cenderung sudah hilang rasa empatinya terhadap musibah yang dialami orang lain, sehingga alih-alih menolong, mereka lebih memilih untuk menonton dan merekam peristiwa tersebut. Peran empati adalah mendorong perilaku menolong. (Atiksari, 2016) berpendapat bahwa perilaku menolong merupakan kelebihan manusia sebagai makhluk sosial yaitu baik terhadap keluarga, kelompok, bahkan orang tidak dikenal, tanpa meminta imbalan. Indonesia terkenal dengan budaya yang suka bergotong-royong, tapi seiring berjalannya waktu, modernisasi membuat moral kita melemah sehingga muncullah bystander effect. Darley dan Latene (1968) mengungkapkan bahwa semakin banyak penonton berada dalam suatu peristiwa, maka semakin kecil kemungkinan mereka untuk menawarkan bantuan atau menghubungi layanan bantuan gawat darurat. Ini dikarenakan mereka berpikir bahwa orang lain akan membantu korban,  hal ini biasa disebut dengan difusi tanggung jawab. Dalam penelitiannya yang lain, Latene dan Darley (1968) menemukan bahwa ada lima langkah yang diambil seseorang dalam memutuskan untuk membantu orang lain dalam keadaan darurat atau tidak, yakni mengamati sebuah peristiwa, menafsirkannya sebagai keadaan darurat, memikul tanggung jawab, mengetahui cara untuk membantu, dan juga untuk memutuskan untuk melakukan pertolongan.

Daftar Pustaka:
https://media.neliti.com/media/publications/192268-ID-pengaruh-bystander-effect-dan-whistleblo.pdf
https://www.psychologytoday.com/basics/bystander-effect

17 komentar:

  1. Trimah kasih kepada penulis atas informasinya, saya sangat merasa terbantu dengan adanya artikel ini . Semoga sukses��

    BalasHapus
  2. Artikelnya sangat bermanfaat karena dengan adanya artikel ini saya jadi tahu bahwa efek pengamat sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari.. trimah kasih ya..

    BalasHapus
  3. Terima kasih kpd penulis,Semoga artikel ini semakin berkembang dan bermanfaat bg setiap pembaca.

    BalasHapus
  4. Sangat bermanfaat, sukses selalu 🙏🏼

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat, menambah pengetahuan. Sukses selalu.🙏

    BalasHapus
  6. engelberthasavsavubun@gmail.com14 Juni 2020 pukul 13.55

    Sangat baguss windyy��

    BalasHapus
  7. Sangat bermanfaat, sukses selalu ✨

    BalasHapus
  8. Artikel yang bagus👍👍
    Thk you🙏

    BalasHapus
  9. Artikelnya bagus,semoga ilmu ( isi artikel ) yg di bagikan dapat bermanfaat bagi orang lain.

    BalasHapus
  10. Isi artikelnya sangat membangun. Isinya informatif. Good lah

    BalasHapus