Oleh:
Alia Nanda Rumekti
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke
dewasa (Hurlock, 1977). Remaja awal memiliki rentang usia antara 13 hingga 17
tahun dan remaja akhir antara 17 hingga 18 tahun (Hurlock, 1990). Remaja
pada rentang usia 17 hingga 18 tahun banyak mengalami perubahan fisik maupun psikis serta sedang dalam usia yang kritis dan proses pencarian jati
diri. Remaja juga memiliki semangat yang menggebu-gebu dan kepedulian yang
tinggi. Hal tersebut menyebabkan remaja akan berhadapan dengan berbagai
konflik, salah satunya konflik pengelolaan lingkungan. Konflik pengelolaan
lingkungan tersebut adalah persoalan sampah.
Sampah yang dijumpai setiap harinya merupakan sisa dari aktivitas manusia mulai
dari aktivitas industri dan
rumah tangga yang menghasilkan berbagai bentuk dan ukuran sampah (Novita, 2016). Sampah lingkungan dibagi dalam beberapa jenis, salah
satunya adalah sampah anorganik termasuk
tekstil. Sampah anorganik ialah sampah yang berasal dari bahan non-hayati seperti produk sintetik maupun proses teknologi pengolahan bahan tambang yang tidak dapat
diuraikan oleh alam (N. Marliani, 2014). Sampah tersebut diantaranya plastik,
kaca, tas, besi, kertas, dan kain perca. Kain perca adalah potongan kain-kain
kecil sisa dari bahan baju dari penjahit maupun yang sudah tidak terpakai (A.
Rosdiana, dkk. 2018). Kain perca sering menjadi barang tumpukan di rumah tangga sebab sangat jarang
untuk dikelola kembali dan apabila sudah
menumpuk, kain-kain ini akan menjadi sarang serangga yang kemudian menjadi
sumber penyakit di rumah dan lingkungan. Mendaur ulang sampah adalah mengurangi pencemaran lingkungan
serta salah satu upaya membantu menjaga kebersihan lingkungan sehingga apabila sampah di daur ulang akan
mempunyai nilai jual. Hal tersebut
adalah suatu
bentuk kontribusi
yang sangat membantu hubungannya dengan pembangunan yang berkelanjutan.
The goal of sustainable development is the long-term stability of the
environment and economy. this is only achievable through the
integration and avowal of economic, environmental, and social concerns during
the decision making process (Rachel E. 2015). Menurut kutipan tersebut,
tujuan dari Pembangunan Berkelanjutan adalah stabilitas ekonomi dan lingkungan
jangka panjang. Hal tersebut hanya dapat dicapai melalui integrasi dan
pengakuan atas masalah ekonomi, lingkungan, dan sosial selama proses
pengambilan keputusan. Pengolahan sampah kain perca merupakan masalah
lingkungan. Semangat yang dimiliki remaja dapat menjadi pendobrak pemecahan
masalah tersebut. Peran remaja yang dapat dijalankan adalah pengolahan sampah
kain perca menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Melalui
hal tersebut, sampah dapat menjadi barang yang mulia. Memuliakan sampah berarti
memilah sampah sesuai jenisnya, meletakkan sesuai dengan kategorinya, dan
mengolahnya dengan kreatif (A. Shinta, 2019).
Kain perca dapat diubah menjadi produk kerajinan seperti
masker. Pembuatan masker dari kain perca pun terbilang mudah. Dalam penjahitan
masker ini bisa dengan tangan atau dengan mesin. Lapisan masker kain ini dapat
disesuaikan dengan peruntukannya. Sejak merebaknya Covid-19, kebutuhan masker
kain relatif meningkat. Hal ini didukung oleh imbauan pemerintah agar seluruh
masyarakat menggunakan masker kain (CNN, 2020). Masker dari kain perca ini
dapat dibuat dalam dua lapis. Lapisan tersebut dapat disisipi tisu sebagai
penyaring kotoran. Masker ini juga dapat
dibuat dalam satu lapis saja.
Selain masker kain, kain perca dapat diolah menjadi
hiasan baju atau kerudung. Kegiatan-kegiatan itu dapat dipilih para remaja
untuk mengisi waktu luang selama Work
From Home (WFH). Hasil pengolahan kain perca dapat dijual di pasaran. Hasil
penjualan ini dapat meningkatkan pemasukan remaja pengolah limbah. Selain
meningkatkan pemasukan, kegiatan ini juga mendukung gerakan 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle . Reduce adalah
mengurangi hal-hal yang menyebabkan sampah. Reuse
berarti menggunakan kembali sampah tersebut dengan fungsi yang sama atau
berbeda. Dan Recycle adalah mengolah kembali sampah menjadi produk
yang lebih bermanfaat (Novita, 2016).
Pembangunan berkelanjutan mengarah pada refleksi tentang
konsekuensi masalah lingkungan hidup untuk ekonomi (Kompas, 2020). Pengolahan
sampah menjadi upaya menjaga lingkungan dan mendukung terwujudnya pembangunan
berkelanjutan. Sampah yang sering dipandang tidak berharga, ternyata dapat
menjadi berkah dan emas (A. Shinta, 2019). Kain perca yang sudah terbuang dapat
menjadi uang. Semangat dan kreativitas remaja dapat tersalurkan dengan tepat.
Kepedulian ini dapat menjadi penolong bagi generasi berikutnya. Sehingga masa
remaja tidak hanya dilewatkan dengan sia-sia. Remaja melek sampah, lingkungan
jadi ramah. Salam lestari!
DAFTAR
PUSTAKA
Hurlock (1977), dalam Miftahul J. (2016). Jurnal Psikoislamedia: Remaja Dan
Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam, ISSN: 2503-3611, 1(1), 245.
Hurlock (1990), dalam Hidayati B. Khoirul dan Farid M.
(2016). Persona: Jurnal Psikologi
Indonesia, Konsep Diri, Adversity Quotient Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, 5(2),
137.
Marliani N. dkk. (2014). Jurnal Formatif: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik)
Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup, 4(2), 127.
Novita. (2016).
Jurnal Biotik: Teknologi Daur Ulang Limbah Tekstil Pada Yang Dikoleksi Dari
Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Gampong Jawa Banda Aceh, ISSN: 2337-9812, 4(2),
111.
Rachel E. (2015). Brief
for GDSR: The Concept Of Sustainable Development Definition And Defining
Principles, Florida International University, 2015.
Rosdiana A. dkk. (2018). Journal Of Dedicator’s Community UNISNU Jepara: Pelatihan Pemanfaatan
Kain Perca Sebagai Ape Pillow Doll Untuk Pembelajaran Anak Usia Dini Di Kuwasen
Jepara, 2(1), 2.
Shinta, A., 2019.
Penguatan Pendidikan Pro-Lingkungan Hidup di Sekolah-Sekolah Untuk Meningkatkan
Kepedulian Generasi Muda Pada Lingkungan Hidup, Yogyakarta: Best Publisher.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/28/150000469/pengertian-pembangunan-berkelanjutan
(diakses pada 8 April 2020)
https://m.cnnindonesia.com/tv/20200405210218-410-490563/video-pemerintah-imbau-masyarakat-pakai-masker-kain
(diakses pada 8 April 2020)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus