16.5.20

Remaja Melek Sampah, Lingkungan Jadi Ramah



Oleh:
Alia Nanda Rumekti
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke dewasa (Hurlock, 1977). Remaja awal memiliki rentang usia antara 13 hingga 17 tahun dan remaja akhir antara 17 hingga 18 tahun (Hurlock, 1990). Remaja pada rentang usia 17 hingga 18 tahun banyak mengalami perubahan fisik maupun psikis serta sedang dalam usia yang kritis dan proses pencarian jati diri. Remaja juga memiliki semangat yang menggebu-gebu dan kepedulian yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan remaja akan berhadapan dengan berbagai konflik, salah satunya konflik pengelolaan lingkungan. Konflik pengelolaan lingkungan tersebut adalah persoalan sampah.
Sampah yang dijumpai setiap harinya merupakan sisa dari aktivitas manusia mulai dari aktivitas industri dan rumah tangga yang menghasilkan berbagai bentuk dan ukuran sampah (Novita, 2016). Sampah lingkungan dibagi dalam beberapa jenis, salah satunya adalah sampah anorganik termasuk tekstil. Sampah anorganik ialah sampah yang berasal dari bahan non-hayati seperti produk sintetik maupun proses teknologi pengolahan bahan tambang yang tidak dapat diuraikan oleh alam (N. Marliani, 2014). Sampah tersebut diantaranya plastik, kaca, tas, besi, kertas, dan kain perca. Kain perca adalah potongan kain-kain kecil sisa dari bahan baju dari penjahit maupun yang sudah tidak terpakai (A. Rosdiana, dkk. 2018). Kain perca sering menjadi barang tumpukan di rumah tangga sebab sangat jarang untuk dikelola kembali dan apabila sudah menumpuk, kain-kain ini akan menjadi sarang serangga yang kemudian menjadi sumber penyakit di rumah dan lingkungan. Mendaur ulang sampah adalah mengurangi pencemaran lingkungan serta salah satu upaya membantu menjaga kebersihan lingkungan sehingga apabila sampah di daur ulang akan mempunyai nilai jual. Hal tersebut adalah suatu bentuk kontribusi yang sangat membantu hubungannya dengan pembangunan yang berkelanjutan.
The goal of sustainable development is the long-term stability of the environment and economy. this is only achievable through the integration and avowal of economic, environmental, and social concerns during the decision making process (Rachel E. 2015). Menurut kutipan tersebut, tujuan dari Pembangunan Berkelanjutan adalah stabilitas ekonomi dan lingkungan jangka panjang. Hal tersebut hanya dapat dicapai melalui integrasi dan pengakuan atas masalah ekonomi, lingkungan, dan sosial selama proses pengambilan keputusan. Pengolahan sampah kain perca merupakan masalah lingkungan. Semangat yang dimiliki remaja dapat menjadi pendobrak pemecahan masalah tersebut. Peran remaja yang dapat dijalankan adalah pengolahan sampah kain perca menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Melalui hal tersebut, sampah dapat menjadi barang yang mulia. Memuliakan sampah berarti memilah sampah sesuai jenisnya, meletakkan sesuai dengan kategorinya, dan mengolahnya dengan kreatif (A. Shinta, 2019).
Kain perca dapat diubah menjadi produk kerajinan seperti masker. Pembuatan masker dari kain perca pun terbilang mudah. Dalam penjahitan masker ini bisa dengan tangan atau dengan mesin. Lapisan masker kain ini dapat disesuaikan dengan peruntukannya. Sejak merebaknya Covid-19, kebutuhan masker kain relatif meningkat. Hal ini didukung oleh imbauan pemerintah agar seluruh masyarakat menggunakan masker kain (CNN, 2020). Masker dari kain perca ini dapat dibuat dalam dua lapis. Lapisan tersebut dapat disisipi tisu sebagai penyaring kotoran. Masker  ini juga dapat dibuat dalam satu lapis saja.
Selain masker kain, kain perca dapat diolah menjadi hiasan baju atau kerudung. Kegiatan-kegiatan itu dapat dipilih para remaja untuk mengisi waktu luang selama Work From Home (WFH). Hasil pengolahan kain perca dapat dijual di pasaran. Hasil penjualan ini dapat meningkatkan pemasukan remaja pengolah limbah. Selain meningkatkan pemasukan, kegiatan ini juga mendukung gerakan 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle . Reduce adalah mengurangi hal-hal yang menyebabkan sampah. Reuse berarti menggunakan kembali sampah tersebut dengan fungsi yang sama atau berbeda. Dan Recycle  adalah mengolah kembali sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat (Novita, 2016).

Pembangunan berkelanjutan mengarah pada refleksi tentang konsekuensi masalah lingkungan hidup untuk ekonomi (Kompas, 2020). Pengolahan sampah menjadi upaya menjaga lingkungan dan mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan. Sampah yang sering dipandang tidak berharga, ternyata dapat menjadi berkah dan emas (A. Shinta, 2019). Kain perca yang sudah terbuang dapat menjadi uang. Semangat dan kreativitas remaja dapat tersalurkan dengan tepat. Kepedulian ini dapat menjadi penolong bagi generasi berikutnya. Sehingga masa remaja tidak hanya dilewatkan dengan sia-sia. Remaja melek sampah, lingkungan jadi ramah. Salam lestari!

DAFTAR PUSTAKA
Hurlock (1977), dalam Miftahul J. (2016). Jurnal Psikoislamedia: Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam, ISSN: 2503-3611, 1(1), 245.

Hurlock (1990), dalam Hidayati B. Khoirul dan Farid M. (2016). Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, Konsep Diri, Adversity Quotient Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, 5(2), 137.

Marliani N. dkk. (2014). Jurnal Formatif: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup, 4(2), 127.

Novita. (2016). Jurnal Biotik: Teknologi Daur Ulang Limbah Tekstil Pada Yang Dikoleksi Dari Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Gampong Jawa Banda Aceh, ISSN: 2337-9812, 4(2), 111.

Rachel E. (2015). Brief for GDSR: The Concept Of Sustainable Development Definition And Defining Principles, Florida International University, 2015.

Rosdiana A. dkk. (2018). Journal Of Dedicator’s Community UNISNU Jepara: Pelatihan Pemanfaatan Kain Perca Sebagai Ape Pillow Doll Untuk Pembelajaran Anak Usia Dini Di Kuwasen Jepara, 2(1), 2.

Shinta, A., 2019. Penguatan Pendidikan Pro-Lingkungan Hidup di Sekolah-Sekolah Untuk Meningkatkan Kepedulian Generasi Muda Pada Lingkungan Hidup, Yogyakarta: Best Publisher.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/28/150000469/pengertian-pembangunan-berkelanjutan (diakses pada 8 April 2020)

https://m.cnnindonesia.com/tv/20200405210218-410-490563/video-pemerintah-imbau-masyarakat-pakai-masker-kain (diakses pada 8 April 2020)


1 komentar: