Peningkatan Kompetensi Guna Mendukung Kinerja
Karyawan
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Ahmad
Prasetiyo / 19310410029
Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang
mendasar dari seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan
kriteria tentang kinerja yang efektif ”A competency is an underlying
characteristic of an individual that is causally related to criterion-referenced
effective and/or superior performance in a job or situation“ (Spencer &
Spencer, 1993:9). Menurut Wibowo (2007:110) menyebutkan bahwa kompetensi adalah
suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas
yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap
kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Setiap pekerjaan memiliki
persyaratan dan serangkaian kompetensi khusus untuk melaksanakannya secara
efisien. Sedangkan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut perlu
disesuaikan dengan kecakapan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Dapat
dikatakan bahwa karyawan yang berkompeten adalah sumber daya utama di setiap
organisasi agar dapat memperoleh keunggulan dalam persaingan bisnis.
Jika dilihat dari artinya, kecakapan
adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Competence yang jika
diartikan langsung ke bahasa Indonesia adalah kecakapan, kemampuan dan
kewenangan. Apabila diaplikasikan ke manajemen khususnya manajemen SDM,
kecakapan dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan, keterampilan
dan kepribadian yang dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga mampu
memberikan kontribusi terhadap kesuksesan organisasinya.
Guna menjawab tantangan di era globalisasi saat ini.
Kompetensi sangatlah di butuhkan untuk menunjang kinerja karyawan. Banyak
sekali kompetensi yang bisa mendukung kinerja karyawan. Salah satu contohnya
adalah kompetensi di bidang Semangat berprestasi untuk mencapai target kerja
(Achievement to work). Setiap perusahaan atau sebuah organisasi pasti sudah
memberlakukan target yang berbeda-beda. Setiap karyawan perusahaan atau
organisasi di tuntut untuk mencapai target agar tercapainya ketepatan dalam
pemasaran.
Berikut 9 metode umum pengembangan
karyawan ( dalam, duniakaryawan.com ) :
1. Pelatihan, Pelatihan merupakan program umum untuk
mengembangkan tenaga kerja. Bentuknya bisa pelatihan di dalam perusahaan
(internal training) atau di luar perusahaan (external training).
2. Pendidikan, Pengembangan karier karyawan melalui
pendidikan biasanya bersifat khusus. Ini ditujukan untuk karyawan terbaik yang
dianggap perlu mengembangkan pendidikannya karena pendidikan sebelumnya belum
cukup.
3. Magang, Seperti halnya pelatihan, magang kerja bisa
dilakukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan. Magang di dalam
perusahaan biasanya lintas departemen dengan durasi satu sampai tiga bulan.
4. Job enrichment, Pengembangan karyawan bisa juga
dilakukan dengan job enrichment. Singkatnya, program ini adalah penambahan
tugas dan tanggung jawab di posisi yang sama.
5. Benchmark, Benchmark atau terkadang disebut juga studi
banding adalah mengevaluasi atau membandingkan sesuatu dengan standar. Cara ini
dilakukan bila sesuatu di perusahaan tersebut perlu ditingkatkan.
6. Uji kompetensi, Uji kompetensi atau uji kemampuan
dilakukan juga untuk mengembangkan karyawan. Uji ini bisa dilakukan oleh pihak
perusahaan sendiri atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah
diakreditasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
7. Rotasi kerja, Metode lain pengembangan karyawan
adalah rotasi kerja. Metode ini bisa di satu departemen atau antardepartemen
dengan waktu mingguan atau bulanan. Tujuannya antara lain menyiapkan karyawan
yang akan mendapat promosi, memberikan tantangan baru, atau menambah
keterampilan karyawan.
8. Coaching, Coaching (bimbingan) bisa diberlakukan
pada karyawan berkinerja baik atau berkinerja buruk. Tujuannya adalah
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, transfer pengetahuan, menambah
keterampilan bawahan, dan mendekatkan hubungan kerja atasan-bawahan.
9. Promosi, Selain menghargai kinerja bagus karyawan,
promosi ini bertujuan mengembangkan keterampilan karyawan dan mempertahankan
karyawan bertalenta dan berkinerja baik agar tidak mengundurkan diri atau
pindah ke perusahaan lain.
Dengan adanya 9 metode umum pengembangan karyawan
ini. Di harapkan setiap perusahaan atau organisasi dapat merealisasikan 9
metode umum pengembangan ini pada setiap karyawannya. Dengan tujuan agar meningkatkan
produktivitas kerja, melakukan efisiensi, memberikan kesempatan berkarier, atau
menemukan potensi karyawan.
Daftar Pustaka :
1.
Spencer, Lyle
& Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models For Superior
Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
2.
Wibowo. 2007.
Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada
3.
https://www.duniakaryawan.com/metode-pengembangan-karyawan/
( diakses pada Mei 2020 )
Bagaimana treatment/langkah strategi yang baik agar pendiidikan di Indonesia ini bisa mencetak kader yang bisa bekerja sesuai ilmu yang ia punya, bukanya mempelajari semua ilmu terus hanya sia-sia dan tidak bisa bekerja sesuai ilmu yang ia dapat?
BalasHapusBaik terima kasih atas pertanyaannya kakk. Jadi menurut saya langkah yang baik agar pendidikan di Indonesia ini bisa mencetak kader yg bisa bekerja sesuai ilmu yg ia punya adalah dgn memberikan pelatihan2 yg dapat menunjang generasi muda tersbt, pelatihan itu berupa pelatihan yg dpt mengembangkan potensi ilmu yg ia punya. Misalnya dia orang yg suka dgn ilmu komputer, maka dia ini harus di berikan pelatihan2 yg menyangkut ilmu komputer, karena dalam mencetak kader yg baik awal mula yg kita butuhkan adalah minat generasi muda, baru setelah ia minat. Sedikit demi sedikit kita latih minat nya pada kemampuan yg ia miliki, sehingga antara minat dan kemampuan bisa sinkron. Dgn begitu kita dpt mencetak generasi muda/ kader yg bisa bekerja sesuai ilmu yg ia punya. Terima kasih
HapusApakah pengembangan karir di dunia pendidikan di Indonesia ini sudah baik dan efektif?
BalasHapusBaik terima kasih atas pertanyaannya kakk. Setiap orang pasti memiliki persepsi penilaian sendiri2. Menurut saya pengembangan karir di dunia pendidikan di Indonesia ini masih blm efektif, bisa kita lihat dgn byknya generasi muda kita yg masih blm memiliki pekerjaan, bahkan mereka juga masih bingung akan kemampuan yg mereka miliki
HapusMenarik sekali artikelnya kak
BalasHapusTerima kasih kakk
HapusArtikelnya cukup bagus menurut saya tetapi apakah cara tersebut efektif untuk meningkatkan kopetensi guna mendukung kinerja karyawan
BalasHapusTerima kasih atas pertanyaannya kakk. Jika di realisasikan secara tepat dan benar pasti akan mendukung kinerja karyawan
HapusWoyoo
HapusHalo
BalasHapusIya kakk hai
Hapus