26.5.20

Peningkatan Kompetensi Guna Mendukung Kinerja Karyawan


Peningkatan Kompetensi Guna Mendukung Kinerja Karyawan
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Ahmad Prasetiyo / 19310410029

Kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif ”A competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation“ (Spencer & Spencer, 1993:9). Menurut Wibowo (2007:110) menyebutkan bahwa kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.

            Setiap pekerjaan memiliki persyaratan dan serangkaian kompetensi khusus untuk melaksanakannya secara efisien. Sedangkan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan tersebut perlu disesuaikan dengan kecakapan yang berkaitan dengan pekerjaannya. Dapat dikatakan bahwa karyawan yang berkompeten adalah sumber daya utama di setiap organisasi agar dapat memperoleh keunggulan dalam persaingan bisnis.

            Jika dilihat dari artinya, kecakapan adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Competence yang jika diartikan langsung ke bahasa Indonesia adalah kecakapan, kemampuan dan kewenangan. Apabila diaplikasikan ke manajemen khususnya manajemen SDM, kecakapan dapat diartikan sebagai kombinasi antara pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap kesuksesan organisasinya.


                Guna menjawab tantangan di era globalisasi saat ini. Kompetensi sangatlah di butuhkan untuk menunjang kinerja karyawan. Banyak sekali kompetensi yang bisa mendukung kinerja karyawan. Salah satu contohnya adalah kompetensi di bidang Semangat berprestasi untuk mencapai target kerja (Achievement to work). Setiap perusahaan atau sebuah organisasi pasti sudah memberlakukan target yang berbeda-beda. Setiap karyawan perusahaan atau organisasi di tuntut untuk mencapai target agar tercapainya ketepatan dalam pemasaran.

            Berikut 9 metode umum pengembangan karyawan ( dalam, duniakaryawan.com ) :
1.      Pelatihan, Pelatihan merupakan program umum untuk mengembangkan tenaga kerja. Bentuknya bisa pelatihan di dalam perusahaan (internal training) atau di luar perusahaan (external training).
2.      Pendidikan, Pengembangan karier karyawan melalui pendidikan biasanya bersifat khusus. Ini ditujukan untuk karyawan terbaik yang dianggap perlu mengembangkan pendidikannya karena pendidikan sebelumnya belum cukup.
3.      Magang, Seperti halnya pelatihan, magang kerja bisa dilakukan di dalam perusahaan atau di luar perusahaan. Magang di dalam perusahaan biasanya lintas departemen dengan durasi satu sampai tiga bulan.
4.      Job enrichment, Pengembangan karyawan bisa juga dilakukan dengan job enrichment. Singkatnya, program ini adalah penambahan tugas dan tanggung jawab di posisi yang sama.
5.      Benchmark, Benchmark atau terkadang disebut juga studi banding adalah mengevaluasi atau membandingkan sesuatu dengan standar. Cara ini dilakukan bila sesuatu di perusahaan tersebut perlu ditingkatkan.
6.      Uji kompetensi, Uji kompetensi atau uji kemampuan dilakukan juga untuk mengembangkan karyawan. Uji ini bisa dilakukan oleh pihak perusahaan sendiri atau Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah diakreditasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
7.      Rotasi kerja, Metode lain pengembangan karyawan adalah rotasi kerja. Metode ini bisa di satu departemen atau antardepartemen dengan waktu mingguan atau bulanan. Tujuannya antara lain menyiapkan karyawan yang akan mendapat promosi, memberikan tantangan baru, atau menambah keterampilan karyawan.
8.      Coaching, Coaching (bimbingan) bisa diberlakukan pada karyawan berkinerja baik atau berkinerja buruk. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, transfer pengetahuan, menambah keterampilan bawahan, dan mendekatkan hubungan kerja atasan-bawahan.
9.      Promosi, Selain menghargai kinerja bagus karyawan, promosi ini bertujuan mengembangkan keterampilan karyawan dan mempertahankan karyawan bertalenta dan berkinerja baik agar tidak mengundurkan diri atau pindah ke perusahaan lain.

Dengan adanya 9 metode umum pengembangan karyawan ini. Di harapkan setiap perusahaan atau organisasi dapat merealisasikan 9 metode umum pengembangan ini pada setiap karyawannya. Dengan tujuan agar meningkatkan produktivitas kerja, melakukan efisiensi, memberikan kesempatan berkarier, atau menemukan potensi karyawan.




                Daftar Pustaka :
1.      Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models For Superior Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
2.      Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Parsada
3.      https://www.duniakaryawan.com/metode-pengembangan-karyawan/ ( diakses pada Mei 2020 )

11 komentar:

  1. Bagaimana treatment/langkah strategi yang baik agar pendiidikan di Indonesia ini bisa mencetak kader yang bisa bekerja sesuai ilmu yang ia punya, bukanya mempelajari semua ilmu terus hanya sia-sia dan tidak bisa bekerja sesuai ilmu yang ia dapat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik terima kasih atas pertanyaannya kakk. Jadi menurut saya langkah yang baik agar pendidikan di Indonesia ini bisa mencetak kader yg bisa bekerja sesuai ilmu yg ia punya adalah dgn memberikan pelatihan2 yg dapat menunjang generasi muda tersbt, pelatihan itu berupa pelatihan yg dpt mengembangkan potensi ilmu yg ia punya. Misalnya dia orang yg suka dgn ilmu komputer, maka dia ini harus di berikan pelatihan2 yg menyangkut ilmu komputer, karena dalam mencetak kader yg baik awal mula yg kita butuhkan adalah minat generasi muda, baru setelah ia minat. Sedikit demi sedikit kita latih minat nya pada kemampuan yg ia miliki, sehingga antara minat dan kemampuan bisa sinkron. Dgn begitu kita dpt mencetak generasi muda/ kader yg bisa bekerja sesuai ilmu yg ia punya. Terima kasih

      Hapus
  2. Apakah pengembangan karir di dunia pendidikan di Indonesia ini sudah baik dan efektif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik terima kasih atas pertanyaannya kakk. Setiap orang pasti memiliki persepsi penilaian sendiri2. Menurut saya pengembangan karir di dunia pendidikan di Indonesia ini masih blm efektif, bisa kita lihat dgn byknya generasi muda kita yg masih blm memiliki pekerjaan, bahkan mereka juga masih bingung akan kemampuan yg mereka miliki

      Hapus
  3. Menarik sekali artikelnya kak

    BalasHapus
  4. Artikelnya cukup bagus menurut saya tetapi apakah cara tersebut efektif untuk meningkatkan kopetensi guna mendukung kinerja karyawan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas pertanyaannya kakk. Jika di realisasikan secara tepat dan benar pasti akan mendukung kinerja karyawan

      Hapus