Berpikir
Positif dalam menghadapi The New Normal
Bangun
Handoko/1931042000
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Berpikir positif memang tidak akan mengakhiri pandemi
COVID-19 begitu saja. Situasi yang tidak stabil saat ini mungkin akan tetap
membuat anda cemas. Meski demikian, pikiran yang positif dan realistis
setidaknya dapat membantu anda berpikir lebih jernih dan memudahkan anda untuk
dapat beradaptasi dengan baik.
Proses adaptasi terhadap sebuah perubahan atau
kebiasaan-kebiasaan baru memang bukan perkara mudah, namun setiap orang diharapkan
dapat beradaptasi dengan situasi baru ini.
Beberapa hal yang dapat membantu anda berpikir positif
dalam menghadapi The New Normal yaitu :
1. Fokus dengan apa yang bisa anda kendalikan
Anda mungkin tidak dapat mengontrol emosi, pikiran,
dan perbuatan orang lain. Anda juga tidak bisa mengontrol situasi saat ini
maupun berita buruk apa yang akan muncul di layar ponsel Anda hari ini. Akan
tetapi, bukan berarti Anda tidak berdaya. Ada banyak hal lainnya yang bisa Anda
kontrol, misalnya memilih berita yang akan Anda baca, kegiatan pagi hingga
malam selama physical distancing, menentukan apa yang akan Anda makan,
dengan siapa Anda ingin mengobrol hari ini, mengatur stok persediaan masker
untuk keluarga, dan banyak hal lainnya yang dapat anda kendalikan.
Anda mungkin tidak dapat mengontrol penyebaran virus,
tapi Anda bisa mencegahnya dengan menjaga kesehatan diri anda dan keluarga.
Jadi, sebisa mungkin coba alihkan fokus Anda pada hal-hal yang dapat Anda
kendalikan.
2. Temukan hal-hal yang menyenangkan dalam kebiasaan hidup
baru
Ada banyak hal menyenangkan yang dapat Anda lakukan
dalam menghadapi The New Normal. Anda dapat memilih aroma sabun pencuci tangan
yang sesuai dengan selera anda, menyiapkan masker dengan motif dan warna
kesukaan anda, berbagi tips dan saran dalam menjalankan The New Normal bersama
teman-teman melalui video call dan media sosial. Kelilingi diri Anda dengan
hal-hal menyenangkan yang membuat Anda nyaman. Ketika anda merasa nyaman
pikiran anda akan menjadi lebih jernih dalam menghadapi tantangan.
3. Ingat bahwa semua orang sedang berusaha melakukan yang
terbaik
Sadarilah, setiap orang sebetulnya sedang mengusahakan
yang terbaik demi berakhirnya pandemi COVID-19. Para ilmuwan mengembangkan
vaksin, petugas kesehatan berjuang di RS, aparat keamanan dan pemerintah daerah
bertugas di posko-posko, bahkan kasir swalayan membantu Anda saat belanja
kebutuhan sehari-hari dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Di mana pun itu, Anda akan menemukan orang-orang yang
berusaha saling membantu beradaptasi dengan The New Normal. Setiap orang
memiliki porsinya dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan menjaga situasi tetap
aman, begitu pula Anda.
4. Menjalani peran dalam The New Normal untuk mengakhiri
Pandemi
Apa pun pekerjaan Anda atau di mana pun Anda tinggal,
Anda juga mempunyai peran untuk mengakhiri pandemi. Jika setiap orang menjalani
perannya dengan baik, pandemi COVID-19 mungkin saja akan berakhir dengan lebih
cepat.
Setiap kali Anda merasa cemas dan tidak berdaya,
ingatlah bahwa Anda bisa berperan aktif mencegah penularan COVID-19. Anda dapat
mencuci tangan, menjaga kebersihan di rumah, mengingatkan keluarga dan
orang-orang terdekat untuk hidup sehat dan menerapkan karantina mandiri agar
penyakit tidak menyebar. Bila mungkin, cobalah berdonasi untuk membantu
orang di sekitar Anda. Kebaikan sekecil apapun dapat menjadi sumber kebahagiaan
bagi Anda.
Dengan berpikir positif, manusia tidak hanya melulu dihadapkan
pada permasalahan yang dihadapinya, sehingga berpikiran positif dapat memberikan
peranan penting dalam kehidupan, kita bisa merasa senang, nyaman dan bahagia. Menurut
Seligman (dalam Dr. Sunedi Sarmadi, 2018) bahwa ada 3 cara untuk menjadi
bahagia yaitu :
1. have a
pleasant life (life of enjoyment). Milikilah hidup yang
menyenangkan, dapatkan kenikmatan sebanyak mungkin.
2. have a
good life (life of engagement). terlibatlah dalam pekerjaan, hubungan
atau kegiatan yang membuat kita mengalami “flow”. Kita akan merasa
terserap dalam kegiatan itu, seakan-akan waktu berhenti bergerak, kita bahkan
tidak merasakan apapun, karena sangat “khusyu”
3. have a
meaningful life (life of contribution). Milikilah semangat
melayani, berkontribusi dan bermanfaat untuk orang lain atau mahluk lain.
Sebab dengan berpikir positif dan memiliki emosi yang
positif, maka manusia dapat terhindar dari emosi negatif yang membawa dampak
tidak baik bagi fisik maupun psikologis.
Berpikir positif dalam menghadapi perubahan-perubahan
yang terjadi akan membantu anda untuk lebih mudah beradaptasi. Setelah melewati
berbagai tahap adaptasi, Anda akan mulai terbiasa dengan The New Normal atau
situasi yang baru ini. Pada tahap ini, Anda diharapkan sepenuhnya tak lagi
merasa terganggu dan sudah merasa nyaman dengan semua perubahan akibat
pandemi. Pada saat itulah kehidupan Anda sudah mulai kembali produktif dan
menyenangkan untuk dijalani.
Referensi :
Dr. Sunedi Sarmadi, M.Pd.I. (2018). Psikologi Positif.
Yogyakarta : Titah Surga
https://hellosehat.com/coronavirus/covid19/berpikir-positif-saat-pandemi-covid-19/
(diakses tanggal 30 Mei 2020)
0 komentar:
Posting Komentar