Apakah emosi
bisa menular?
Bangun Handoko/19310420090
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Kasus penyebaran Covid-19 yang melanda Indonesia dan
negara-negara lain seperti sekarang ini akan berdampak pada kondisi emosi kita,
khusus nya emosi negatif seperti muncul perasaan cemas bisa tertular virus
tersebut. Kali ini kita akan membahas tentang penularan emosi, tetapi lebih
dikaitkan dengan emosi negatif.
Apa itu penularan emosi? Menurut Hatfield, dkk (dalam
Siti Ina Savira, 2010) penularan emosi atau dikenal juga dengan emotional contagion yaitu suatu kecenderungan
untuk secara otomatis meniru, dan menyesuaikan informasi emosional (seperti ekspresi
wajah, suara, postur, dan gerakan dengan yang diperagakan orang lain), sehingga
kita ikut terpengaruh secara emosional.
Seperti yang dialami banyak orang belakangan ini, setiap
kali mendengar berita tentang virus corona maka emosi negatif kita akan muncul,
misalnya kita mendapat informasi dari berita di TV atau mendapat broadcast
tentang virus corona, kondisi pasien, bahaya virus corona, penularan virus
corona, bahkan informasi tentang bagaimana meninggalnya orang yang terjangkit
virus corona, dll. Informasi-informasi yang diperoleh tersebut akan memunculkan
perasaan-perasaan cemas dan khawatir dalam diri kita.
Berdasarkan contoh di atas, penularan emosi yang
terjadi cenderung bersifat negatif karena penularan emosi menciptakan kondisi
kecemasan dan kekhawatiran. Kecemasan tersebut muncul karena seseorang
mengetahui informasi apa yang akan mereka rasakan jika mereka sendiri yang
mengalami penderitaan tersebut.
Lalu bagaimana agar kita dapat menghindari kecemasan yang
bisa menular di pandemi Covid-19 saat ini, kunci utamanya yaitu berpikir
positif dan melakukan beberapa tips berikut ini :
1. Batasi paparan informasi dan pilih sumber terpercaya.
Pastikan sumber informasi jelas dan tidak mudah percaya dengan pemberitaan yang
ada.
2. Bijak dalam menyampaikan informasi. Ketika menerima
informasi baik berupa broadcast, membaca lewat artikel ataupun pemberitaan
media dan akan membagikan informasi tersebut kepada orang lain, hendaknya
perhatikan etika. Jika informasi yang dibagikan berupa hal negatif dan dapat
mempengaruhi kondisi seseorang, sebaiknya tidak dilakukan.
3. Tetap produktif di rumah. Walaupun banyak kegiatan
diluar rumah yang tidak bisa dilakukan, namun Anda tetap dapat melakukan hal
lain di rumah bersama keluarga ataupun sendiri. Misal dengan berolahraga,
mengatur barang-barang di rumah, membersihkan rumah ataupun bermain dan
beraktivitas bersama keluarga.
4. Salurkan emosi anda dengan tepat. Anda dapat melakukan hobi
ataupun kegiatan-kegiatan lain yang dapat menyalurkan emosi yang dirasakan. Selain itu,
mengobrol, menelepon kerabat dan menyampaikan keluh kesah terhadap orang
terdekat pun dapat mencari alternatif cara untuk menyalurkan emosi yang
dirasakan. Selama tidak merugikan orang lain.
Referensi :
Siti Ina Savira. (2010). Penularan
emosi (Emotional Contagion) pada
pasien rawat-inap kelas 3 instalasi rawat-inap Rumah Sakit Haji Surabaya.
Jurnal Psikologi : Teori & Terapan Vol. 1, No. 1.
0 komentar:
Posting Komentar