4.5.20

AKTUALISASI DIRI


AKTUALISASI DIRI



                Nama    : Phrahasti Sito Resmi
                Nim      : 19310410038
                Matkul  : Psikologi Sosial
                Dosen   : Dr. Arundati Shinta, MA




Manusia adalah makhluk yang paling sempurna di muka bumi ini, baik secara akal pikiran maupun pikiran tidak ada manusia yang sama semuanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan setiap manusia menginginkan kehidupan yang baik dan normal. Namun, seringkali terjadi hal-hal yang tidak terduga, yang menjadikan hidup tidak normal kembali  seperti sedia kala. Corey (dalam Hanifah, 2005) menyatakan bahwa manusia berjuang untuk mengaktualisasikan dirinya yakni kecenderungan menjadi apa saja yang individu mampu.


    Aktualisasi diri merupakan sarana menuangkan diri dalam kapasitas individu sebagai manusia yang menuntut direalisaikannya semua potensi serta berkatnyang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bidangnya masing-masing. Aktualisasi diri adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk menjadi yang terbaik yang bisa dilakukan. Rogers (dalam Schultz, 1993) menyatakan bahwa tiap orang memiliki kecenderungan akan kebutuhan aktualisasi diri untuk mengembangkan seluruh potensinya. Kecenderungan akan kebutuhan aktualisasi diri juga dimiliki oleh penyandang cacat sebagai tenaga pendorong untuk meningkatkan pematangan dan pertumbuhan fisiologis maupun psikologis.


    Adanya kebutuhan aktualisasi diri yang cukup besar karena ada tanggungan seperti keluarga dan orang terdekat yang mengharuskan individu untuk mencakupi kebutuhan, keluarga menjadikan berpacunya semangat untuk lebih menggali dan mengembangkan segenap potensi, serta kemapuan yang dimilikinya. Keluarga merupakan orang peratama yang ada dikehidupan individu yang selalu ada dalam keadaan apapun, suka duka selalu bersama, oaring yang sering menyemangati kita kalau lagi down dan yang selalu menasehati jika melakukan kesalahan. Selain keluarga sebagai salah satu pendorong, ada juga teman, sahabat yang selalu memberikan dorongan untuk individu, dan lingkungan masyarakat yang turut menjadi cambuk semangat. Banyak pengaruh yang mempengaruhi individu yang mengharuskan individu bertindak lebih baik bisa menjadi sebuah motivasi yang positif bagi individu. tentama (2016) mengemukakan bahwa motivasi yang positif akan mendorong individu untuk mencapai aktualisasi diri, dengan begitu individu dapat mengaktualisasi diri dengan baik.


   Rogers (dalam Martosudarmo, 2005) menyatakan bahwa pada hakikatnya manusia mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik jika kondisi memungkinkan. Dengan berada pada tempat yang benar dan bersama orang-orang yang senasib, menjadikan subjek dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan mudah. Adanya tanggungan keluarga yang harus dicukupi kebutuhanya, membuat subjek semakin bersemangat dalam bekerja mencukupi kebutuhan hidup.



   Berbicara mengenai aktualisasi diri tentunya kita akan langsung mengingat tokoh psikologi humanistic yang terkenal dengan piramida aktualisasi diri. Apa yang ada dibenak anda? Anda benar Abhram Maslow, dia adalah tokoh psikologi humanistik yang terkenal dengan piramida maslow-nya. Abhram Maslow menyatakan bahwa tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar adalah aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang lain. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi.





Maslow, A. (1994). Motivasi dan kepribadian (teori motivasi dengan pendekatan hierarki kebutuhan manusia). Jakarta : PT. PBP.
Martosudarmo. (2005). Hubungan antara aktualisasi diri dengan intensi melakukan kompetisi kerja. Jurnal Psikologi, 1(1), 300-395.

Hanifah. (2005). Hubungan dukungan sosial dan kecenderungan berpikir positif dengan aktualisasi diri pada siswa-siswi smplb bagian tuna daksa. Jurnal Psikologi, 2(1), 95-160.


17 komentar: