18.4.20

Toleransi Kepentingan Pekerja

Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi
Semester Genap 2019/2020


Risva Subekti / 19310410063
Dosen pengampu: Dr., Dra., Arundati Shinta MA

Tenaga kerja merupakan penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah dan mereka yang mengurus rumah tangga. Dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja. Sedangkan menurut Payman J. penduduk yang berusia antara 14 sampai 60 tahun adalah variabel dari tenaga kerja itu sedangkan orang-orang yang berusia dibawah 14 tahun digolongkan bukan sebagai tenaga kerja. Tetapi, banyak usia dibawah 14 tahun yang sudah memulai bekerja. Dengan alasan putus sekolah membantu orangtua atau memang seseorang yang ingin menghasilkan uang sendiri.
Mutu kerja dan toleransi ada kaitannya. Seperti dalam kamus bahasa Indonesia, definisi toleransi adalah “sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan); pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri”. Namun dalam prakteknya toleransi tidak sembarang diberikan kepada orang lain. Hal itu baru bisa diwujudkan kalau memang cukup berasalan bagi seseorang untuk bertoleransi. Sementara mutu kerja adalah kinerja seseorang yang diukur dari proses dan output (standar perusahaan) yang dihasilkannya. Semakin tinggi mutu kerja karyawan semakin besar penghargaan yang diberikan manajer kepada karyawan bersangkutan. Jika penghargaan diberikan kepada pekerja yang memiliki mutu tinggi maka akan terjadi persaingan yang positif, pekerja atau karyawan yang lain pasti juga ingin mendapatkan penghargaan. Besar kemungkinan pemimpin juga akan memberikan bonus tambahan pada pekerjanya, ini biasanya dalam bentuk uang.

Seorang pekerja yang terikat dengan perusahan persero pasti akan terikat dengan ketentuan perusahaannya. Lalu bagaimana perusahaan mentoleransi kepentingan pribadi setiap pekerja atau karyawan? Terkadang perusahaan menginginkan karyawannya profesional, tidak membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan. Namun, kenyataannya sulit pekerja akan terus memikirkan masalah yang datang dari luar pekerjaan. Akibatnya, karyawan / pekerja akan sulit berkonsentrasi, tidak lihai dalam bekerja, dan ceroboh mengerjakan pekerjaan. Pekerjaan yang dihasilkan pun buruk. Sebagai pemimpin perusahaan sudah seharusnya memberikan toleran kepada keryawan yang berhak mendapatkan toleran, sebagai contoh karyawan akan mendapatkan ijin atau cuti apabila terjadi kepentingan yang mendesak dan harus meninggalkan pekerjaan suatu waktu. Alasan meninggalkan pekerjaan juga harus relevan, misalkan meninggalkan pekerjaan karena kesehatan, melahirkan atau kecelakaan saat berkendara, sesuatu yang bisa di toleran. Bukan semena-mena karena bosan bekerja sehingga ingin berlibur. Perusahaan pasti juga akan memberikan libur atau jatah cuti bagi setiap pekerjanya, atau libur karena hari besar setiap umat.
 Pemimpin dalam perusahaan harus bijak dan cermat, mampu memustuskan dengan cara mempertimbangkannya. Jika pemimpin tidak peduli dengan pendapat anak buah dan terus berlangsung, maka berbagai hal akan terjadi. Pertama, anak buah akan keluar dari organisasi. Organisasi akan menjadi ompong / tidak efektif yang kemudian berlanjut pada tutupnya organisasi. Kedua, keinginan-keinginan anak buah yang tidak terpenuhi akan membuat keresahan sosial. Bila keresahan sosial ini menjalar ke berbagai penjuru maka akan terjadi demonstrasi, dan akhirnya berakhir pada kerusuhan. Pemimpin dan pekerja harus saling memahami, bekerja dengan profesional dan selalu ciptakan komunikasi yang sehat serta rukun. Hal ini mampu menumbuhkan rasa solidaritas dan keberkualitasan pekerja yang bermutu. (kupasiana.psikologiup45 18 April 2020)

Referensi:
Zenda, Suparno. 2017. Peranan Sektor Industri Terhadap Penyebaran Tenaga Kerja di Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi & Bisnis, Vol.2, No.1 Maret 2017, hlm 371-384. (diakses pada 17 April 2020)

Sumber gambar:

25 komentar:

  1. Sangat bermanfaat kak dalam dunia kerja

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. toleransi ternyata penting sekali ya dlm industri. sip artikelnya bagus, semangat mengedukasi yaa:)

    BalasHapus
  4. Toleransi, pengembangan diri, dan tanggungjawab sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas pekerja maupun perusahaan. Semangat menebar manfaat dan edukasi kak:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap kak terimakasih sudah mampir 😊

      Hapus
  5. Semoga artikel nya bisa bermanfaat bagi banyak orang

    BalasHapus
  6. Nice,terimakasih kak. bisa menambah wawasan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih juga kak, semoga bisa menambah wawasannya πŸ™

      Hapus
  7. Alhamdulillah di tempat saya bekerja perusahaan sangat mengayomi karyawan.
    Dengan adanya SPUK (Serikat Pekerja Unit Karyawan) bisa menjembatani semua aspirasi pekerja dengan pemimpin. Sehingga banyak hal bisa di capai win win solution.

    BalasHapus
  8. alhamdulillah berada di bawah perusahaan yg sangat memperhatikan karyawannya.. terimakasih sangat bermanfaat dan menambah wawasan.. semoga artikelnya bisa bermanfaat pula untuk orang lain

    BalasHapus
  9. Artikel sangat bermanfaat, memambah wawasan saya
    Horaa umumm

    BalasHapus
  10. Sangat menarik. Semangat RisvaπŸ‘πŸΎ

    BalasHapus
  11. Memang dalam dunia kerja mutu kerja harus selalu ditingkatkan agar SDM manusia semakin maju dan tidak kalah saing. Artikel ini sangat membantu dalam memberi motivasi atau informasi bagi pekerja

    BalasHapus
  12. Terimakasih kak semoga artikel ini bisa membantu 😊

    BalasHapus
  13. Menjadi pemimpin juga harus memikirkan bagaimana hubungan antar karyawan yang berbeda-beda sifatnya agar bisa tetap toleran dan berhubungan dengan baik, sehingga tercipta kondisi yang nyaman.
    Terima kasih kak wawasanya, sukses mulia :)

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Artikelnya cukup menarik dan sangat bermanfaat πŸ‘

    BalasHapus