17.4.20

PENERAPAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE: MENGANCAM PHK?


PENERAPAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE:
MENGANCAM PHK?

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020
 PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI

ERLYNA RAHMA SARI/19310410084
Dosen Pembimbing: Dr.  Arundati Shinta, MA.


    Seiring dengan perkembangan zaman, peran teknologi semakin mendominasi manusia. Teknologi memang memudahkan pekerjaan manusia, namun disisi lain teknologi juga merenggut pekerjaan manusia. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) adalah kecerdasan yang ditunjukan oleh suatu entitas buatan (Kompasiana, 15/11/2019).  Artificial Intelligence berfokus pada studi bagimana otak manusia berfikir, dan bagaimana manusia belajar, memutuskan sesuatu dan berkerja mengatasi masalah yang ada. Kecerdasan itu didapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu kecerdasan buatan menawarkan media dan teori kecerdasan. Bahkan mereka menciptakan robot sebagi penganti pekerjaan manusia.

“Kita butuh kecepatan dalam berkerja, dalam memutuskan. Kita butuh kecepatan dalam bertindak di lapangan, karena perubahan-perubahan ini sudah sangat cepat. Kita tidak ingin memotong pendapatan dari ASN kita,” kata Jokowi (Liputan6.com, 2/12/2019).

    Kemajuan teknologi di era 4.0 sangat canggih. Penerapan AI mempelopori kemajuan teknologi.  Di zaman sekarang, teknologi bisa melakukan kegiatan seperti manusia. Mereka menciptakan robot untuk memudahkan pekerjaan manusia. Pekerjaan manusia yang sulit bisa dikerjakan oleh robot. Perusahaan atau industri mulai menggunakan robot untuk berkerja. Penggunaan robot untuk bekerja lebih efesien. Suatu pekerjaan bisa  cepat selesai. Robot-robot itu tidak hanya mengerjakan satu hal saja. Robot dapat memahami dan melakukan hal-hal baru hanya dengan melihat video panduan.

“Bahkan robot bisa menggantikan peran koki,” kata Dina ( Kompas, 26/9/2017). AI berkembang sangat pesat di berbagai bidang. AI bisa mendeteksi suatu penykit, mendeteksi cuaca, memasak, bermain musik, dan bisa berada di dalam sektor manapun. Perkembangan AI sangat luar biasa untuk kemajuan zaman. 



    Informasi yang sudah diperoleh, bahwa robot mampu mengambil alih beberapa pekerjaan manusia. Pekerjaan robot lebih efesien. Kecerdasannya juga tidak bisa dipungkiri. Apakah tenaga manusia akan digantikan oleh robot?

    Maraknya penggunaan teknologi untuk berkerja, menjadikan manusia tersingkir dari pekerjaannya. Lapangan pekerjaan semakin sempit. Dilansir  melalui Venture Beat, Gartner melaporkan bahwa sekitar 2,3 juta pekerjaan baru akan diciptakan, sementara 1,8 juta lainnya akan menghilang. AI diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan pekerjaan tersebut (Republika, 21/6/2018). Peran robot mulai memenuhi segala bidang pekerjaan.  Tenaga manusia semakin sedikit untuk dibutuhkan. Bisa jadi, industri mengurangi karyawan dan digantikan oleh robot. Di Indonesia sendiri, sebanyak 24,6 persen organisasi bisnis telah mengadopsi kecanggihan AI (Liputan6.com, 30/10/2019).



    Pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Jika benar, robot akan menggantikan pekerjaan manusia, maka  penggangguran bisa bertambah banayak. Menurut Rudy Salahuddin, “saat ini tingkat pengganguran Indonesia berada dilevel 5 persen,” (Liputan6.com, 3/8/2019). Pemerintah terlalu gencar mengadopsi AI. Bahkan Indonesia adalah Negara terbanyak yang mengadopsi AI.

    Sebaiknya Sumber Daya Manusia (SDM) mulai ditingkatkan. Masyarakat juga harus sadar dengan perubahan zaman. Mulailah belajar dan mengikuti perkembangan saat ini. Membuka cara pandang baru dan mempersiapkan diri. Menambah ketrampilan dan pengetahuan. Bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

Referensi:
(diakses pada 16 April 2020)
https://images.app.goo.gl/6QbGZC9U6mAHpyHz8

109 komentar:

  1. Artikelnya bagus, hanya yang jadi pertanyaannya dalam kalimat "semua pekerjaan manusia". Dalam kalimat itu apakah dalam salah satu pekerjaan manusia seperti mencuci piring, apakah robot itu tidak akan rusak/terjadi konslet? Disisi lain mencuci piring membutuhkan air. Terimakasih kakak🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikabarkan Daily Mail UK, perusahaan Dishcraft yang berasal di Silicon Valley, baru saja menciptakan robot untuk cuci piring. Robot ini memiliki sistem yang bekerja menggunakan potongan legam, yang nantinya akan mengosok piring dan mangkuk yang kotor. https://food.detik.com/info-kuliner/d-4593412/robot--ini-mampu-cuci-ratusan-piring-kotor-dalam-waktu-singkat

      Hapus
    2. Terima kasih, sukses juga kak :)

      Hapus
    3. Sangat bermanfaat ilmu nya

      Hapus
    4. Contoh sederhana loket tol sekarang digantikan mesin.. karena pembayaran menggunakan ecard... Jadi tidak diperlukan petugas loket lagi..

      Hapus
  2. Sudah bagus semangat terus yaa

    BalasHapus
  3. Artikelnya bagus bgt kak, saya setuju dengan pendapatnya. Di era modern ini memang tekhnologi berkembang semakin canggih, manusia membuat robot untuk mempermudah pekerjaannya namun disisi lain dimasa yg akan datang bukan tidak mungkin peran robot dapat menggantikan peran manusia, jika hal tersebut tidak segera diatasi maka kedudukan manusia sebagai penciptanya bisa lebih rendah daripada robot. Sukses terus kak!!

    BalasHapus
  4. Suksesss teruss semoga dapat nilai yg memuaskann ❤

    BalasHapus
  5. Menurut anda, untuk kedepannya pemerintah harus meningkatkan adopsi AI atau meningkatkan SDM manusia sementara kemajuan teknologi semakin kesini semakin canggih dan pesat? Terimakasih kak🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas pertanyaannya, menurut saaya pemerintah perlu mengimbangi antara mengadopsi AI dengan peningkatan SDM. jadi tidak hanya AI saja yang digencarkan, namun pelatihan untuk masyarakat juga perlu.

      Hapus
  6. Apa ada kemungkinan manusia akan digantikan dengan robot berhubung semakin canggih kecerdasan robot dan semakin banyak nya robot yang ciptakan? Dan apakah ada kemungkinan dunia akan dikuasai robot?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada,lebih tepatnya robot dengan manusia saling berdampingan. Tanpa kita sadari, saat ini kita sudah berdampingan dengan teknologi canggih. jika manusia sendiri tidak membatasi penciptaan robot bisa jadi dunia ini semakin dibanjiri oleh robot.
      Manufaktur elektronik asal Cina, Hon Hai, bahkan berencana untuk membangun pabrik yang ditenagakerjai oleh robot, yang dapat menggantikan 500.000 pekerjaan manusia dalam tiga tahun ke depan https://www.liputan6.com/tekno/read/799951/siap-siap-tahun-2020-robot-akan-kuasai-dunia

      Hapus
  7. Bagus banget penyusunan kalimat²nya. Artikelnya bagus banget��

    BalasHapus
  8. Jika produksi robot terus dikembangkan melebihi segalanya dari manusia, dalam jangka waktu lama mungkin muka bumi akan dipenuhi dan dikuasai robot

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maka harus ada pembatasan pembuatan robot dengan keseimbangan manusia

      Hapus
  9. Mantap, manusia tinggal santai2 saja lalu dunia hancur

    BalasHapus
  10. AI memang dapat mengancam bahkan berpotensi menggantikan pekerjaan manusia karena bekerja lebih cepat dan efisien. Sebagai contoh yg saya ketahui, saat AI mengalami kegagalan atau kekalahan mereka cukup mempelajari kegagalan mereka secara otomatis. Otak mereka dapat melakukan ribuan uji coba pada satu waktu yg sama sehingga mereka dapat lebih sempurna dari sebelumnya. Beda halnya dengan manusia. Kita hanya dapat melakukan uji coba atau latihan hanya sekali dalam satu waktu. Itu mengapa di satu sisi AI dapat menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Tapi hal itu tidak akan terjadi jika seandainya kita dapat membatasi dan mengontrol penuh semua dunia robotic atau kecerdasan buatan.
    Saya setuju dengan kesimpulannya bahwa kita harus meningkatkan mutu SDM karena di era 4.0 ini seolah kita manusia berlomba adu cepat dengan perkembangan teknologi yg kita ciptakan sendiri. Dengan begitu kita dapat bertahan dilajur cepat ini.
    Artikelnya sudah bagus. Saran dari saya untuk lebih memperhatikan susunan dan pilihan kata. Karena setiap kata dapat mempengaruhi persepsi pembaca.

    BalasHapus
  11. Mantul Kak tulisannya, saya suka :)

    Boleh tanya ga Kak?
    Bagaimana cara kita memulai belajar teknologi, sedang pelajaran TIK saja hanya diajarkan yg dasar saja seperti microsoft. Untuk detailnya mungkin hanya di kejuruan saja dan di bangku kuliah. Lantas, bagimana anak anak yang belum bisa kuliah? Belajar dari youtube saya rasa juga kurang jika tidak ada pembimbingnya..

    Terima kasih banyak Kak hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar kita bisa menyeimbangi robot robot AI tersebut hehe

      Hapus
    2. Untuk anak-anak yang tidak bisa kuliah, berarti itu liat kebijakan pemerintah yg sudah memberikan beasiswa bagi yg kurang mampu, dengan beasiswa itu mereka bisa mengikuti pembelajaran dan belajar sesuai minat atau kemampuan

      Hapus
  12. きじはよいでがうまくいきばさいこのかちがあります. 😁

    BalasHapus
  13. Artikelnya menarik, perkembangan teknologi membuat pekerjaan manusia semakin mudah, namun di sisi lain mengurangi lapangan kerja.
    Seperti yang kita tahu, banyak sekali lulusan perguruan tinggi terbaik yang menganggur padahal jelas mereka berilmu dan punya keterampilan, lalu bagaimana solusi untuk mengatasi hal tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya ciptakan lapangan pekerjaan, rekrut yg belum bekerja, bagi ilmunya, latih ketrampilan mereka

      Hapus
  14. Ulasan dlm artikel sangat bagus.. Saya setuju dgn 'meningkatkan SDM' karena secanggih dn secerdas apapun robot itu tetap ciptaan manusia.. Tidak akan pernah ada ciptaan manusia yg kemampuan nya melebihi ciptaan Allah swt.. Jadi tetap saja Robot bukan solusi yg tepat..

    BalasHapus
  15. Ulasan dlm artikel sangat bagus.. Saya setuju dgn 'meningkatkan SDM' karena secanggih dn secerdas apapun robot itu tetap ciptaan manusia.. Tidak akan pernah ada ciptaan manusia yg kemampuan nya melebihi ciptaan Allah swt.. Jadi tetap saja Robot bukan solusi yg tepat..

    BalasHapus
  16. Sebenarnya apapun yang diciptakan manusia akan kembali pada diri manusia lagi, namun apabila terlalu memanjakan diri dengan fasilitas yang ada juga akan menyerang kembali seperti boomerang karena pada dasarnya ciptaan manusia tidak ada yang sempurna seperti halnya manusia tidak ada yang sempurna. Semangat terus dalam menulis artikel, dan terima kasih untuk artikel ini bisa sebagai literatur yang cukup baik sebagai media referensi jika bosan #dirumahsaja.

    BalasHapus
  17. Penulisan dan penyusunan Artikelnya sudah cukup bagus..Tetapi saya kurang setuju dengan isi dari artikel tersebut, dimana manusia di ciptakan oleh Allah swt untuk berdoa, belajar dan bekerja bukan untuk bersenang-senang.

    BalasHapus
  18. Isi artikelnya bagus kak, sukses selalu for you:')

    BalasHapus
  19. Materinya bagus banget, sangat menarik, maacih kak

    BalasHapus
  20. I am agree, but immediately artificial intelligence will need more resource and it will be not efisien at all, probably. And again, Qur'an said human are the most perfect creatured in realm. Back to the points, this article is very good and easy to understanded. God bless you Erlyna.. insha Allah

    BalasHapus
  21. Jika pada tahun sekian peran manusia akan digantikan oleh robot karena semakin canggihnya teknologi, lantas manusia akan melakukan apa dan apakah manusia akan kalah dengan robot jika robot bisa menguasai semuanya?

    BalasHapus
  22. Untuk penulisan dan penyusunannya sudah cukup bagus, tetapi saya kurang setuju dengan isi dari artikel tersebut, dimana manusia di ciptakan oleh Allah swt untuk berdoa, belajar dan bekerja bukan bersenang-senang.

    BalasHapus
  23. Setuju sih dgn pendapat tersebut hampir sebagian pekerjaan manusia di ambil alih oleh teknologi dan disini saya bertanya kenapa teknologi diciptakan manusia untuk mempermudah aktivitas manusia tapi malah berimbas buruk bagi manusia itu sendiri. Hal apa yang anda pikirkan dan rencana apa yang anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?. Terima kasih.

    BalasHapus
  24. Keren keren. Seharusnya pemerintah dan masyarakat harus sama sama membuka kesadarannya.pertama indonesia ini sebagian besar masyarakatnya adalah karyawan, pegawai, buruh seharusnya bagaimana agar AL tetap di butuhkan tetapi harus diimbangi dengan peningkatan SDM nya juga. Karena dalam dunia ekonomi, pelaku ekonomi itu manusia bukan robot. Terimakasih

    BalasHapus
  25. Mau nanya nih, nah jadi langkah apa atau upaya apa yg harus dilakukan supaya di era sekarang ini kita tidak kalah saing dengan kemajuan teknologi sekarang ini seperti yang disampaikan pemateri? Terimakasih

    BalasHapus
  26. Wah artikel nya keren sekali.. bahasanya baik dan lugas.. mudah di cermati.. mbaknya cerdas ya..

    BalasHapus
  27. Wah keren sekali ya kakaknya.. cerdas.. mengulas materi yang begitu menarik dengan bahasa yang lugas. Mantaaap

    BalasHapus
  28. Info yg bermanfaat kakak. kalau bisa paragraf terakhirnya (bagian saran) lebih dijelaskan lagi secara khusus dan detail, jangan terlalu fokus dengan inti masalah (AI)����������������������������������������������������������

    BalasHapus
  29. Terima kasih atas ilmunya, semoga bermanfaat bagi kita semua

    BalasHapus
  30. Artikelnya bagus cuman saya rasa kurang kritis

    Menurut saya pengangguran indonesia bertambah banyak bukan orang orang indo tdk paham teknologi cuman peluang mereka kecil karena harus bersaing dengan orang luar
    Orang indo bukan kala bersaing tetap orang indo kurang modal untu mengaplikasikan pemikiran nya.
    Kita ambil contoh seperti almarhum bj. Habibie dia punya kemamluan pemikiran yg luar biasa dia mau ngebangkan pemikiranya terapi dia tdk punya modal dan negara tdk mau beking.

    BalasHapus
  31. Artikelnya menarik dan jelas penjelasannya

    BalasHapus
  32. Terimakasih , artikelnya menarik

    BalasHapus
  33. That was amazing
    keren sih , perkembangan teknologi memang mempermudah manusia dalam pekerjaannya. But in other side , perkembangan teknologi menjadikan banyak pekerja yang tergantikan posisinya oleh robot misalnya, sehingga mengakibatkan tingginya angka pengangguran.

    BalasHapus
  34. Artikelnya keren kak

    Semoga beberapa tahun ke depan Indoneasia bisa bijak dalam mengambil peluang bonus demografi dan mampu mencapai Indonesia emas 2045.

    Sukses terus kak

    BalasHapus
  35. Semangat kak bagudss bangett

    BalasHapus
  36. Cukup untuk di mengerti, semangat berkarya!!

    BalasHapus
  37. Bagus, di tunggu next artikenya 🙏

    BalasHapus
  38. NOThumansociality17 April 2020 pukul 20.08

    Nice, tapi saya mau tanya apakah teknologi bisa merubah hukum dunia?
    Apakah peraturan harus mengikuti kemajuan teknologi atau teknologi yang harus menyesuaikan dengan peraturan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, karena hukum sendiri tidak statis,hukum itu tidak diam, hukum itu aktif, pasti ada perubahan, bahkan di indonesia sendiri dari awal kemerdekaan sampai sekarang hukum berubah.
      "Tatkala menghadapi manusia yang berubah, hukum harus berubah, tidak mungkin hukum statis," ujar wiranto.
      https://m.cnnindonesia.com/nasional/20171107213122-20-254203/wiranto-hukum-harus-berubah-seiring-perkembangan-zaman

      Hapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. Artikelnya sangat bagus, menarik, dan bermanfaat.

    BalasHapus
  41. Artikel yang sangat bagus, semangat berkarya terus

    BalasHapus
  42. Artikel yg bagus juga, cara pemaparannya mudah diterima, lanjut melalui kajian kajian berikutnya. Kita tunggu hasil karyanya

    BalasHapus
  43. keren ya kalo ada robot, tp ngeri juga

    BalasHapus
  44. Nice kak tulisannya bisa menambah wawasan, pemaparannya sangat jelas dan mudah dipahami

    BalasHapus
  45. Seperti yang kita ketahui SDM di Indonesia tergolong masih rendah , sedangkan 24,6% organisasi bisnis sudah menggunakan teknologi (AL). Yang ingin saya tanyakan apa upaya pemerintah dalam menanggani kasus ini dan bagaimana strategi pemerintah dalam menghadapi tantangan global dan apakah pemerintah sudah siap dalam daya siang global

    BalasHapus
  46. Bagus, mungkin perlu dikembangin lagi tentang bagaimana upaya SDM dalam era sekarang maupun masa depan :)

    BalasHapus
  47. Mantap bermanfaat lanjutkan

    BalasHapus
  48. Artikelnya bagus, semoga bermanfaat

    BalasHapus
  49. Artikelnya sangat bermanfaat,semangat yaa

    BalasHapus