18.4.20

Menjadi Pengusaha Sukses Pasca Pensiun


Ganjar Dwi Lestari /19310410012
Falkutas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta 
Dosen pengampu : Dr. Arundati Shinta,MA.


Karena cepat atau lambat, karyawan yang mulai bekerja di satu perusahaan, pada waktunya akan sampai pada masa pensiun. Tentu  ada perubahan suasana dan kondisi mental karyawan – saat masih berada di lingkungan pekerjaan – dibandingkan dengan setelah mereka pensiun.
Perusahaan yang baik perlu ikut memikirkan proses persiapan mental karyawan dalam melalui proses tersebut: melalui  pembekalan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menghadapi masa pensiun, sehingga rasa khawatir dalam menghadapi situasi yang tidak menentu dapat diminimalisasi. Tentunya juga akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat          karena peduli dengan masa depan kehidupan karyawannya saat pensiun kelak.
Sayangnya banyak program pensiun yang dibuat TANPA mempertimbangkan minat dan bakat karyawan. Akibatnya banyak yang awalnya memiliki tabungan pensiun, namun akhirnya terkuras habis. Misalnya tipe S sangat tidak cocok untuk berbisnis yang agresif. Kalaupun dipaksa, mereka cocoknya berbisnis menggunakan franchise. Salah memilih program pensiun mengakibatkan karyawan malah tambah menderita


Memiliki bisnis yang sukses tentunya impian setiap orang, terutama bagi karyawan menjelang masa pensiun. Tentunya diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang sebelum seseorang memutuskan memulai bisnisnya.
Bagi karyawan menjelang pensiun, memulai bisnis merupakan pilihan atraktif. Apalagi menyaksikan rekan sejawatnya yang sudah sukses membangun usaha. Namun perlu dipahami banyak faktor yang mendorong suksesnya sebuah bisnis, antara lain:
  • Kecocokan minat terhadap bidang usaha.
  • Keberanian mengambil risiko dengan perhitungan matang.
  • Persiapan keuangan yang solid.
  • Kemampuan membidik bisnis model yang tepat.
  • Kepiawaian membangun tim dan jaringan.
Banyak karyawan menjelang MPP (Masa Persiapan Pensiun) yang tergoda untuk memulai bisnis tanpa kalkulasi yang matang. Mereka sekedar “ikut-ikutan” tanpa menyadari banyak hal yang harus dipersiapkan mulai dari diri sendiri dan gambaran bisnis yang akan dijalankannya.
Kebanyakan program MPP hanya sekedar memberikan wacana tentang bisnis dan paling banter mengundang narasumber pensiunan yang sudah sukses dengan usahanya.
Tentunya itu saja tidak cukup. Diperlukan dasar-dasar pengetahuan bisnis dan assessment terhadap potensi diri bila memang ingin terjun sebagai seorang wirausaha.
Program Retirement Coaching kami benar-benar memberikan gambaran yang obyektif tentang kapasitas karyawan dalam menentukan pilihan apakah ia benar-benar serius untuk menekuni dunia bisnis.
Tidak hanya itu, di program ini pun karyawan diberikan pendampingan coaching dari tim Entrepreneurship Coach yang berpengalaman dalam mengorbitkan wirausaha sukses melalui analisa kekuatan, perencanaan bisnis, penentuan model bisnis dan bahkan siap terjun menjadi pengusaha di era digital ini.

Sumber :

https://valueconsulttraining.com/human-resources-training/1931-pensiun-tetap-bahagia/



7 komentar: