18.4.20

Manfaat Mengikuti Pelatihan Bagi Karyawan

Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi
Semeseter Genap 2019/2020
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.


Oleh :
Novrizal Alifudin / 19310410014
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dalam dunia kerja dituntut untuk selalu produktif dan selalu dalam kondisi yang prima. Dimana tidak cukup hanya fisik dan mental saja yang kuat, namun juga dibutuhkan keterampilan dan keahlian untuk menunjang kegiatan produksi agar maksimal dan memenuhi target yang sudah ditetapkan. Apalagi melihat persaingan dunia kerja yang semakin ketat, membuat otak dan otot harus bekerja lebih keras lagi untuk tetap bertahan dan terus bersaing dengan yang lainya. Dalam dunia kerja sumber daya manusia sangat diperlukan dan sangat berpengaruh terhadap jalanya suatu proses produksi. Bicara soal dunia kerja, maka tidak bisa lepas dari yang namanya karyawan. Dimana semua kegiatan dari proses awal sampai akhir pasti membutuhkan sumber daya manusia untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan rancana dan target yang sudah ditetapkan.
Karyawan adalah salah satu unsur  penggerak utama dalam dunia kerja.  Maka dari itu diperlukan training/pelatihan untuk menambah wawasan, pengetahuan, serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Pelatihan kerja ketenagakerjaan adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan klasifikasi jabatan atau pekerjaan ( UU No13 Tahun 2003). Berdasarkan pengertian tersebut kita menjadi tahu betapa pentingnya untuk mengikuti kegiatan pelatihan. Maka dari itu, kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber dasa manusia di dalam dunia kerja.
Biasanya pelatihan diadakan secara berkala dan disesuaikan dengan jabatan serta keahlian yang dibutuhkan.  Kegiatan ini disamping menambah pengetahuan, kemampuan dan pengalaman, juga membentuk sikap (attitude) yang baik dalam bekerja. Terlebih lagi jika kegiatan tersebut berkaitan dengan keseharian dalam bekerja, seperti training  psikologi,  menjadi pekerja teladan, cara meningkatkan hasil produksi, atau pelatihan lainya. Semua pelatihan itu memiliki tujuan dan juga banyak manfaat, seperti meningkatkan produktifitas, mengurangi dan menghindari kesalahan dalam bekerja, perubahan sikap karyawan, menjalin kebersamaan, serta bisa mengurangi turnover (pergantian karyawan). Banyak sekali manfaat yang diperoleh, bukan hanya untuk karyawan saja, tapi perusahaan juga akan mendapatkan  dampaknya, baik berupa kenaikan hasil produksi atau meningkatnya etos semangat kerja karyawan.
Namun, manfaat yang sedemikian penting dan positif ini seringkali tidak diikuti oleh sebagian karyawan, terutama mereka karyawan yang senior. Ada beberapa faktor yang membuat mereka tidak mau mengikuti berbagai macam pelatihan yang ada, diantaranya adalah ; mereka berfikir bahwa pelatihan hanya bagi  karyawan baru saja. Alasan yang lain karena merasa sudah lama bekerja, sehingga sudah tahu apa yang harus dikerjakan, ada lagi alasan karena sudah berada pada zona nyaman, atau karena mereka merasa tersisih dengan adanya karyawan yang baru. Banyak alasan yang digunakan untuk tidak mengikuti kegiatan ini. Dan hal ini bisa mempengaruhi kegiatan prokduktivitas dalam dunia kerja, dan menimbulkan kecemburuan sosial dengan karyawan yang baru.
  Dengan adanya hal seperti ini, apa yang sebaiknya dilakukan? Dengan komunikasi yang baik mungkin bisa mengatasi hal ini. Caranya bisa dengan membangun komunikasi yang baik untuk memberika pemahaman tentang pentingnya kegiatan ini, dalam hal ini mungkin melalui seseorang yang dihormati dan memiliki kuasa di dalam perusahaan. Hal ini bisa dilakukan diluar jam kerja dengan susana santai. Karena mungkin ketika di perusahaan banyak orang dan karyawan baru, mereka para senior seringkali sensitif, menutup diri dan terkesan kurang peduli. Dengan mengumpulkan semua para senior dan dengan komunikasi yang baik, rendah hati,  menghargai pendapat mereka, tak lupa berempati dengan mereka, saling terbuka dan sikap yang baik maka hal tersebut bisa meluluhkan hati dan memberikan pemahaman kepada mereka.  Intinya pesan dapat tersampaikan dan membuat mereka bisa menerima dengan lapang dada,  dan akhirnya mau ikut serta dalam pelatihan dikemudian hari, karena banyak manfaat, wawasan, dan pengalaman baru yang akan mereka terima ketika mengikuti pelatihan-pelatihan yang diagendakan oleh perusahaan.



Referensi

1 komentar: