16.4.20

Leadership Style: Sebuah Tinjauan Karyawan Milenial



Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi 2019/2020
Fakultas Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta





Oleh
Alia Nanda Rumekti (19.310.410.066)

Dosen Pengampu   : Dr. Arundati Shinta, MA

Pemimpin perusahaan adalah orang yang memimpin dan mengatur manajemen perusahaan. Pemimpin perusahaan ialah salah satu orang yang memiliki peran besar di perusahaan. Pimpinan perusahaan tidak hanya ada pada perusahaan negeri, tetapi juga ada pada perusahaan swasta dan keluarga. Pimpinan perusahaan biasanya ditentukan atau dipilih karena kemampuan kepemimpinan yang dimilikinya. Kepemimpinan merupakan kemampuan atau kekuatan untuk mempegaruhi sekelompok orang untuk mencapai sebuah tujuan (I.  Muhajir, 2014). Kepemimpinan tidak lepas dari gaya kepemimpinan. Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
            Gaya kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya (Robert, 2005 dalam A. Juanda, 2019). Gaya kepemimpinan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan motivasi karyawan (M. Fiaz. dkk, 2017).. Motivasi karyawan ialah salah satu inti dari kesuksesan sebuah organisasi. Motivasi karyawan ini gaya kepemimpinan saling bersinergi untuk menciptakan situasi pekerjaan yang baik. Gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kinerja dapat menurun jika gaya kepemimpinan terlalu berbanding terbalik dengan karyawan. Kinerja karyawan dapat meningkat jika motivasi karyawan baik dan gaya kepemimpinan sesuai dengan tipe karyawan.
            Ketidaksesuaian gaya kepemimpinan dengan  karyawan seringkali menimbulkan konflik. Misal pada perusahaan yang pimpinannya merupakan generasi x sedangkan karyawannya merupakan generasi milenial. Generasi milenial secara umum merupakan generasi yang lahir saat teknologi berkembang sangat pesat (S. Hidayatullah. dkk, 2018). Pesatnya perkembangan itu membuat generasi milenial cenderung lebih menguasai teknologi daripada orang tuanya. Cara kerja generasi milenial dengan pimpinannya yang tergolong generasi x tertu berbeda di perusahaan. Generasi x pada umumnya lebih individual dan menekankan nilai daripada loyal pada perusahaannya. Sedangkan Generasi milenial cenderung lebih mudah merasa nyaman namun tidak loyal pada pekerjaannya (Rinardus B. Dewantoro, dkk. 2018). Pimpinan yang merupakan generasi x akan cenderung bersikap otoriter dan melakukan segala pekerjaan secara manual. Sedangkan karyawannya sebagai generasi milenial cenderung lebih santai karena merasa segalanya dapat dengan mudah diselesaikan dengan teknologi yang ada.
            Persoalan lain yang biasa muncul adalah peraturan perusahaan yang ketat dan dokumen yang serba manual. Generasi x yang pada umumnya berorientasi pada nilai, biasanya membuat aturan yang ketat bagi karyawannya. Aturan tersebut misalnya penggunaan baju, sepatu, jam datang dan pulang, rentang waktu istirahat, dan sebagainya. Pembuatan dokumen seperti absen karyawan, laporan keuangan, rencana belanja, dan sebagainya pun terkadang dibuat secara tulis tangan. Hal ini tentu membuat karyawan yang milenial menjadi tidak nyaman.


            Perusahaan dapat semakin maju jika perbedaan tersebut dapat diseimbangkan. Oleh karena itu, ada tiga cara yang mungkin dapat dilakukan diantaranya:
1.     Berlatih menggunakan fasilitas teknologi yang dimiliki oleh perusahaan secara bersama.
2.    Mengadakan family gathering.
3.    Mengubah pembukuan dan segala dokumen perusahaan yang manual ke bentuk digital, agar pemimpin lebih terbiasa.
Melalui hal-hal tersebut diharapkan konflik tersebut sedikit teratasi. Para karyawan juga dapat merasa nyaman sehingga motivasi kerjanya meningkat. Sehingga perusahaan akan semakin maju dan menghasilkan banyak keuntungan. Pemimpin ketat, mari mendekat!

Daftar Pustaka:
Muhajir I. (2014). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) Cabang Semarang). Jurnal Sains dan Pemasaran Indonesia, 13(3), 334-339.

Juanda, A. (2019). Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora. Jurnal Madani, 2(1), 71-85.

Fiaz, M. (2017). Leadership Style and Employees’ Motivation: Perspective From An Emerging Economy. The Journal Of Developing: University Of Engineering and Technology Pakistan, Xi’an Jiaotong University China, 51(4).

Hidayatullah, S., dkk. (2018). Perilaku Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan: Universitas Merdeka Malang, 6(2), 240-249.

Dewantoro B. Rinardus, dkk. (2018). Pengaruh Work Engagement dan Job Satisfaction Terhadap Turnover Intention (Perbandingan Generasi X dan Generasi Y). Prosiding Working Paper Series In Management: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 10(1).



32 komentar:

  1. Artikelnya yang sangat menarik, sudah di jelaskan secara runtut dari sebuah gaya kepemimpinan generasi X dan karyawannya yang bergenerasi millenial,konflik yang terjadi, serta pengaruh lainnya yang terjadi pada dua generasi yang berbeda itu terhadap dunia kerja dan cara mengatasinya. Namun kalau bisa ditambahkan bisa di beri stimulus atau cara-cara pendekatan berupa apa saja yang perlu di lakukan pada gaya kepemimpinan generasi X terhadap karyawan millenial. Pada dasarnya bahwa kepemimpinan itu sebenarnya merapakan sesuatu yang dapat dipelajari. Mungkin menurut saya hanya itu yang mungkin bisa di tambahkan 🙏
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas sarannya kak. sangat membangun. Semoga ditulisan-tulisan berikutnya, saya bisa menyusunnya dengan lebih lengkap.

      Hapus
  2. Mantab², artikelnya sangat membantu nih buat buka usaha. Thanks ya buat ilmunya ;)

    BalasHapus
  3. Artikelnya menarik untuk dibaca. Bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit. Sedikit menyoroti tentang pimpinan perusahaan dengan gaya kepemimpinan generasi X terhadap karyawan milenial, menurut Anda adakah kiat khusus yang harus dilakukan pemimpin sebagai komunikator yang efektif dalam mengatasi konflik dengan karyawan seperti halnya PHK karyawan akibat efek pandemi covid-19 saat ini? Sukses selalu Kak Alia, ditunggu tulisan-tulisan selanjutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, kak imel. Menurut saya, PHK karyawan akibat pandemi covid-19 ini tentu tidak diinginkan oleh kedua belah pihak. Baik perusahaan maupun karyawan. Karena secara umum, perusahaan membutuhkan kerja karyawan, dan karyawan membutuhkan perusahaan termasuk pimpinannya. Untuk kiat khusus yang mungkin bisa dilakukan oleh pimpinan sebagai komunikator adalah memberikan pengertian kepada karyawan calon PHK mengenai kondisi perusahaan.dan jika perusahaan tersebut masih memiliki proyek, contoh pabrik garmen, mungkin kain-kain yang dimiliki bisa diberikan pada karyawan terPHK untuk dikerjakan. Hasil kerja tersbeut kemudian dijual, dan hasilnya dibagi dua. Sebagian untuk perusahaan, dan sebagian untuk karyawan tersebut. Dengan kiat tersebut, saya rasa kedua belah pihak dapat saling mengerti dan tidak ada yg merasa disingkirkan dengan tidak hormat.

      Sukses selalu kak imel:)

      Hapus
  4. Agustian nurahman16 April 2020 pukul 08.11

    Terima kasih artikel nya sangat membantu saya , terutama saya yang sedang merintis usaha, bisa menjadi pedoman untuk memulai usaha saya tunggu artikel lainnya terima kasih untuk ilmunya

    BalasHapus
  5. Mantap, bisa dijadikan referensi untuk belajar kepemimpinan

    BalasHapus
  6. Bagus Artikelnya bisa untuk pembelajaran. Bermanfaat bagi sesama....

    Sukses selalu Alia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, semoga bermanfaat..

      Sukses selalu eka:)

      Hapus
  7. menurut saya sangat benar ,bisa dirasakan dalam kehidupan berpendidikan akan susah bagi siswa milenial untuk menerima materi dari guru ngenerasi x,artikel ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan

    BalasHapus
  8. Sip, terima kasih.. Semoga bermanfaat:)

    BalasHapus
  9. Bagus banget artikelnya bisa buat referensi pembelajaran, makasih banyak Kak..

    BalasHapus
  10. Terima kasih kembali,:) semoga bermanfaat

    BalasHapus
  11. artikel yang bagus cocok buat referensi buat saya

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Dapat disimpulkan Keberhasilan sebuah perusahaan. untuk mencapai suatu tujuan sangat diperlukan sosok pemimpin dan proses atau gaya kepemimpinan. Hal tersebut karena berhubungan dengan kegitan yang dilakukan oleh semua karayawan perusahaan dalam berkerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan tsb. Gaya kepemimpinan (leadership style) merupakan pola tingkah laku seorang pemimpin dalam proses manajemenrial atau mengarahkan dan mempengaruhi karayaawan dalam berkerjasama dalam sebuah organisasi memiliki posisi yang cukup besar dalam mencapai tujuan.
    Namun kalau bisa ditambahkan kriteria/karakter apa saja yang harus dimiliki oleh seoarang pemimpin dan bisa ditambahkan apa saja yang perlu di lakukan pada gaya kepemimpinan generasi X terhadap karyawan millenial.
    Mungkin hanya itu yang dapat saya tambahkan. Terimakaih

    Semangat alia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas sarannya. Semoga ditulisan saya berikutnya, saya dapat menambahkan kriteria/karakter apa saja ysng harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan gaya kepemimpinan generasi X terhadap karyawan milenial.

      Sukses selalu, diki

      Hapus
    2. Mantaps, setuju dengan penyelarasan sikap maupun pola pikir antar generasi, mungkin juga menjadi satu jalan solusi untuk menurunkan tingkat stressing para pekerja yang pada umumnya memang beda karakteristik dengan pemilik atau pemimpin perusahaan terutama tenaga kerja muda. Mantaps

      Hapus
  14. Artikelnya sangat membantu bagi calon-calon pengusaha baru.
    Ditunggu artikel selanjutnya

    BalasHapus
  15. Bagus al kalimatnya ringan mudah dipahami buat aku hihi semangat ya..

    BalasHapus
  16. Sadewa Herlambang17 April 2020 pukul 12.51

    Artikelnya sangat menarik, cocok untuk dijadikan referensi pembelajaran

    BalasHapus
  17. Manatap kak , dan artikelnya bagus

    BalasHapus