16.4.20

KEADILAN PERUSAHAAN, MASIH ADAKAH?

Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi
Semester Genap 2019/2020
Dr. Arundhati Shinta, MA

Kharisma Ayu Mutiara Dewi/19310410070





Karyawan adalah faktor terpenting dalam suatu perusahaan atau sebagi kunci utama dalam kemajuan perusahaan. Karyawan di sebuah perusahaan atau organisasi bisa saja memiliki rasa ketidakadilan sehingga muncul rasa iri dengan karyawan lain. Bagaimana bisa terjadi? Adanya pemimpin yang sering membanding-bandingkan yang lebih cenderung tidak objektif. Agar lebih objektif, maka teori keadilan (eguity theory) yang dikemukakan oleh J. Stacy Adams (dalam Robbins, 1998:182) memberikan strategi membandingkan diri sendiri dengan orang lain dalam output dan input. Penjelasan tentang perbandingan itu akan lebih mudah dipahami dengan tabel di bawah ini:
Rasio Perbandingan
Persepsi yang Muncul
O / I A < O / I B
Tak adil, imbalan terasa lebih sedikit
(lessrewarded). Individu merasa menjadi seperti
anak tiri.
O / I A = O / I B
Adil
O / I A > O / I B
Tak adil, imbalan terasa lebih banyak
(overrewarded). Individu merasa menjadi seperti
anak emas.

Catatan: O adalah output, I adalah input, A adalah karyawan itu sendiri, dan B adalah karyawan lain. (KESENJANGAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN: FENOMENA KEKECEWAAN KARYAWAN TERHADAP ORGANISASI, 2012)
Sebagai contoh masalah kompensasi selalu mendapat perhatian besar dari setiap karyawan. Hal ini disebabkan karena kompensasi merupakan sumber pendapatan, merupakan penerimaan yang diperoleh karena pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya, menunjukkan kontribusi kerja mereka, dan merupakan salah satu kepuasan kerja. Kepuasan terhadap kompensasi yang diterima dari seorang karyawan merupakan elemen utama terciptanya kepuasan kerja karyawan tersebut. Artinya, semakin puas seorang karyawan terhadap kompensasi yang diterimanya, maka akan semakin puas karyawan tersebut terhadap pekerjaannya, begitu pula sebaliknya (Keadilan Dalam  Pemberian Kompensasi,2005).
Persepsi karyawan tentang sistem dan kebijakan perusahaan disebut perceived justice. Sebagai contoh penilitian yang menggunakan sampel karyawan PT. EFG. Disimpulkan bahwa berdasarkan perceived justice secara keseluruhan, sebagian karyawan 51,75% merasa perusahaan adil. Hanya sebesar 7% partisipan yang menilai perusahaan tidak adil dalam menerapkan peraturan dan keputusan. Hal tersebut dapat terlihat dari masih bertahannya karyawan di perusahaan, dibandingkan karyawan yang sudah resign setelah adanya perubahan yang menjadi pemicu persepsi ketidakadilan pada karyawan. Akan tetapi, cukup banyak karyawan 41,22% yang merasa perusahaan cukup adil sehingga masih perlu dikembangkan.
Ternyata, persepsi ketidakadilan paling besar dirasakan terkait isi dari peraturan atau keputusan itu sendiri (28,9% merasa tidak adil), dibandingkan prosedur pengambilan keputusan (9,6% merasa tidak adil) dan penyampaian keputusan yang ada (3,5%). Perubahan peraturan insentif dan komisi merupakan masalah utama yang menimbulkan isu ketidakadilan (dimana sebelumnya tidak ada masalah terkait keputusan perusahaan). Faktor terkait individu dan pekerjaan yang memengaruhi tingkat perceived justice adalah terkait lama kerja, posisi, dan usia. Data yang ada menunjukkan posisi yang memiliki peran penting dalam memengaruhi tingkat perceived justice (Perusahaan Tidak Adil kepada Saya!: Gambaran Perceived Justice pada Situasi Perubahan,2017).
Bagaimana cara karyawan menanggapi hal tersebut? Karyawan yang merasa tidak adil dalam perusahaan tersebut segera berbicara langsung kepada Manajer atau pergi ke bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan kemukakan masalah keprihatinannya (BBC,2015). Dan jadilah pemimpin yang baik untuk membuat karyawan dan perusahaan tetap nyaman.


DAFTAR PUSTAKA
Shinta, Arundati & Wijono, Djoko. (2012). KESENJANGAN ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN: FENOMENA KEKECEWAAN KARYAWAN TERHADAP ORGANISASI. Jurnal Maksipreneur. Vol II No. 1. file:///C:/Users/user/Downloads/82-200-3-PB.pdf. Diakses pada 13 April 2020.
Suhartini. (2005). KEADILAN DALAM PEMBERIAN KOMPENSASI. Jurnal Siasat Bisnis. EDISI KHUSUS JSB ON HUMAN RESOURCES. file:///C:/Users/user/Downloads/972-939-1-PB%20(1).pdf. Diakses pada 14 April 2020
Elisabeth,Vera & Dahesihsari, Rayini. (2017). Perusahaan Tidak Adil kepada Saya! :
Gambaran Perceived Justice pada Situasi Perubahan. PSYMPATHIC: Jurnal Ilmiah Psikologi. Volume 4 Nomor 1. file:///C:/Users/user/Downloads/1142-3173-2-PB%20(1).pdf. Diakses pada 14 April 2020
BBC, 2015. “Pekerjaan sama, tetapi mengapa gaji berbeda?”, https://www.bbc.com/indonesia/vert_cap/2015/10/151008_vert_cap_gajibeda, Diakses pada 15 April 2020.

1 komentar:

  1. Artikelnya mantul bisa untuk memberi arahan untuk perusahaan kepada seorang pemimpin yg adil dan karyawan agar tetap nyaman.

    BalasHapus