16.4.20

Karyawan senior ikut pelatihan lagi? Why not?



Herlinda Desi Anggraini/19310410008
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Ujian Tengah Semester Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.


  
            Suatu organisasi perusahaan berdiri pasti akan membutuhkan SDM (sumber daya manusia) melalui lowongan perkerjaan untuk mencari SDM yang dirasa perusahaan pantas menjadi karyawan. Dalam proses rekrutmen, pihak dari perusahaan akan menerima karyawan yang sesuai dengan kriteria dan karyawan yang berkualitas. Melalui berbagai tahapan perusahaan menyekleksi calon karyawan yang akan dinyatakan diterima dan bisa langsung bekerja. Sebelum melaksanakan pekerjaan, karyawan harus menjalani suatu sesi dimana karyawan akan diberi pembekalan ketrampilan terlebih dahulu agar dapat menjalankan pekerjaannya sesuai standart atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sesi yang dimaksud adalah pelatihan. Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan teroganisir di mana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan ketrampilan dalam tujuan terbatas. (Mangkunegara, 2001, p. 44).  



(sumber gambar : talenta.co)

            Sehebat apapun perusahaan, secanggih apapun sistem yang dimiliki, tak akan ada artinya jika tanpa karyawan yang berkualitas. Sering terjadi di suatu perusahaan, banyak karyawan yang sudah senior tetapi tidak memiliki keterampilan yang mumpuni bahkan cenderung jadi duri dalam daging ataupun sebaliknya turnover karyawan relative tinggi. (BERNAS.id, 2017). Turnover adalah fenomena keluar masuknya karyawan dalam bekerja. (Gunawan, dkk. 2018). Organisasi akan kehilangan karyawan dengan karakteristik yang sesuai dengan organisasi (karena sudah lolos dari seleksi karyawan) dan karyawan harus berburu pekerjaan lagi. (Shinta, A, 2012). Untuk menghindari turnover yang tinggi, alangkah baiknya suatu perusahaan melakukan pencegahan. Salah satu pencegahan tersebut dengan cara menjalankan training atau pelatihan untuk karyawan baru maupun karyawan lama.

Pada umumnya, pelatihan karyawan hanya diperuntukan kepada karyawan baru saja. Padahal pelatihan untuk karyawan lama juga sangat disarankan. Akan sangat baik manfaatnya untuk suatu perusahaan apabila memprogramkan pelatihan untuk karyawan baru maupun karyawan lama.  Tetapi saat ini karyawan lama cenderung menolak apabila diberikan pelatihan lagi. Ada beberapa hal yang membuat karyawan lama cenderung menolak mengikuti pelatihan, yaitu : karyawan lama merasa “gengsi” apabila mengikuti pelatihan, banyak karyawan lama yang merasa “senior” sehingga tidak merasa membutuhkan pelatihan lagi. Bahkan, ada yang berfikir buang-buang waktu apabila mengikuti pelatihan lagi bersama karyawan baru. Lalu bagaimana cara agar karyawan lama menerima ajakan untuk mengikuti pelatihan lagi? Bisa dengan cara pendekatan antara atasan dengan karyawan, bisa menjadikan program latihan tersebut menjadi program yang “wajib” diikuti oleh seluruh karyawan di perusahaan, memberikan edukasi tentang pentingnya mengikuti pelatihan lagi.

            Jadi, tidak ada salahnya apabila karyawan lama mengikuti pelatihan lagi. Karena manfaatnya tidak hanya untuk kemajuan organisasi perusahaan dimana tempat kita bekerja saja. Karyawan juga bisa melatih lagi ilmu yang sudah dimiliki, menambah wawasan yang belum diketahui sebelumnya, dan tentunya juga akan menambah pengalaman karyawan. Dengan adanya pelatihan lagi, karyawan lama juga jadi memiliki kesempatan untuk naik jabatan.


Referensi      :

BERNAS.id. (2017, 13 Oktober). 3 Cara Jitu Membentuk Karyawan “Super Employee”. Diakses pada 15 April 2020, dari https://m.bernas.id/48536-3-cara-jitu-membentuk-karyawan-super-employee.html

Gunawan, dkk. (2018). Analisis faktor faktor yang mempengaruhi turnover intention (studi kasus pada divisi news gathering mnc media). Jurnal Management Teori dan Terapan. 11(3) : 264.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Shinta, A. (2012). Kesenjangan antara harapan dan kenyataan : fenomena kekecewaan karyawan terhadap organisasi. Jurnal MAKSIPRENEUR, 2(1) : 86.

25 komentar:

  1. Tulisan yang sangat menarik. Terkadang training dianggap remeh pada sebagian karyawan, terutama karyawan senior. Menurut pendapat Anda, bagaimana training yang baik agar menunjang perkembangan keterampilan pada karyawan senior, bagaimana cara HR mengedukasikan pengadaan pelatihan untuk karyawan senior agar tidak merasa gengsi? Lanjutkan menulis. Salam. Andi P.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas andi sudah menanggapi. Seperti yang sudah saya sebutkan, atasan bisa mengedukasi karyawannya bahwa pelatihan tidak hanya untuk keuntungan organisasi perusahaan saja. Melainkan bisa melatih lagi ilmu yang sudah dimiliki, menambah wawasan karyawan, menambah pengalaman karyawan, bahkan karyawan bisa mendapat peluang untuk naik jabatan.
      Jadi, dengan alasan-alasan tersebut karyawan tidak ada alasan lagi untuk gengsi mas Andi. Salam. Herlinda

      Hapus
  2. Judulnya sangat menarik kak,yang ingin saya tanyakan. Jika pelatihannya digabungkan antara karyawan senior dan karyawan junior, apakah karyawan senior bisa diajak bekerja sama dengan karyawan junior dalam melaksanakan pelatihan itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Terima kasih mba Putri Sartika sudah menanggapi. Menurut saya pelatihan karyawan senior dan karyawan junior apabila digabung tidak akan menjadi masalah, justru karyawan senior dan karyawan junior bisa saling membantu dan saling membimbing. Akan tetapi, biasanya pelatihan untuk karyawan senior dan karyawan junior berbeda. Jadi, kemungkinan pelatihan untuk karyawan senior dan karyawan junior tidak digabung mba Putri Sartika. Salam. Herlinda

      Hapus
  3. Setuju dengan artikel ini, kadang banyak senior yang tidak mau ikut pelatihan padahal belum tentu yang senior itu lebih mahir dibandingkan dengan karyawan yang baru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak atas tanggapannya. Semoga dengan adanya pelatihan bagi karyawan senior dengan karyawan junior tingkat kemahiran jadi seimbang

      Hapus
  4. Cocok nih buat orang-orang yang malu-malu buat ikut pelatihan lagi karna gengsi dan sebagainya.
    Terimakasih kak sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas yoga atas tanggapannya. Sukses selalu untuk kita semua

      Hapus
  5. Senior berbagi pengalaman kepada yunior
    Yunior membagikan pengalaman/hal yang baru/tehnologi kepada senior.
    Intinya saling berbagi...dan perlu di adakan pelatihan guna meningkatkan kemampuan...jos mbak...lanjutkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih pak Teguh atas tanggapannya. Sukses slalu pak

      Hapus
  6. Wah sangat membuka kembali pikiran kita ya, terimakasih kak, sangat membantu ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kak atas tanggapannya, sukses selalu untuk kita semua

      Hapus
  7. Setuju, walaupun sudah pernah mengikuti pelatihan, bukan berati pelatihan yg baru sama dengan pelatihan yg sebelumnya. Karna pelatihan memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk menambah pengetahuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas yudit atas tanggapannya, betul sekali kak. Semoga dengan mengikuti pelatihan memang benar benar bisa membuat karyawan menambah pengetahuan

      Hapus
  8. Nice, tulisan sudah bagus. Tidak salahnya karyawan senior mengikuti pelatihan lagi buat upgrade skill. Lanjutkan mba Desi��

    BalasHapus
  9. Jaman memang terus berkembang tidak ada salahnya untuk mengikuti pelatihan bagi kayawan senior untuk mengetahui ilmu ilmu baru didalam kemajuan jaman ini. Kalau tidak mau mengikuti pelatihan namanya tidak ingin berkembang. Pengetahuan memang harus selalu diupgrade. Semangat Mbak Herlinda!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas Bayu atas tanggapannya. Sukses slalu mas Bayu

      Hapus
  10. Keterampilan bisa di dapat dari pelatihan pelatihan dan yang pasti akan semakin membuat perusahaan lebih berkembang dan maju.. artikel yang bermanfaat. Semoga tambah maju

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas Bagus atas tanggapannya. Sukses slalu mas Bagus

      Hapus
  11. Dengan pelatihan,ilmu yang didapatkan bisa kita terapkan di dunia kerja dan kita bagikan sesama rekan kerja ������

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas Rizal atas tanggapannya. Sukses slalu mas Rizal

      Hapus