17.4.20

ADAM’S EQUITY THEORY : YANG PENTING HARUS ADIL!

Ujian Tengah Semester Psikologi Industri & Organisasi
Semester Genap 2019/2020
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Nisa Armila Gunawan (19310410076)


Semua orang ingin diperlakukan secara adil. Ini adalah dasar teori yang ditemukan oleh John S. Adam (1963) dalam (Carrell dan Dittrich, 1978) yang menjelaskan bahwa individu membandingkan rasio usaha mereka dengan rasio usaha dan imbalan pihak lain yang dianggap serupa (similar). Teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaannya. Presepsi keadilan tersebut akan menjelaskan berbagai sikap dan perilaku kerja. Setiap individu mengharapkan akan mendapatkan pertukaran usaha dan imbalan secara adil dari organisasi.



Terdapat empat ukuran penting dalam teori tersebut (Gibson, et al. 1985) pertama orang yaitu individu yang merasakan bahwa dirinya diperlakukan adil atau tidak, kedua perbandingan dengan orang lain, ketiga input (masukan) seperti keberhasilan usaha dan keempat output (perolehan) yaitu apa yang diterima dari pekerjaannya. Berdasarkan pada rasio tersebut, ketidak adilan akan muncul ketika individu mempresepsikan bahwa rasio antara masukan dan perolehan yang diperolehnya lebih besar atau kurang dibandingkan pihak lain yang dijadikan referensi oleh individu tersebut. (Adam, 1963) dalam (Gibson, et all. 1985).

Kondisi-kondisi yang dapat terjadi. Presepsi keadilan karyawan terhadap input yang mereka berikan dan output yang diterima. Contoh : mereka bersusah payah bekerja tetapi atasannya tidak mengakui pekerjaan mereka, maka mereka akan kehilangan motivasi. Dalam kondisi sebaliknya (input rendah; output tinggi) karyawan akan merasa bersalah. Contoh : jika mereka merasa bahwa usaha yang diberikan kepada pekerjaannya lebih rendah daripada gaji atau pujian yang diterima. Mari kita lihat apa yang terjadi saat mereka membandingkan keadilan yang mereka terima dengan keadilan yang diterima oleh orang lain. Contoh : bila mereka menilai bahwa input yang orang lain berikan adalah sama dengan input yang mereka berikan tetapi output orang lain itu lebih besar dari output yang mereka terima, maka mereka akan merasa marah dan tidak puas akan pekerjaan mereka.

Ada banyak variasi dari situasi ini; input dan output dan penilaian input dan output orang lain, masing-masing memiliki tiga kemungkinan (lebih rendah, sebanding atau lebih banyak); tetapi reaksi mereka dapat dirangkum menjadi dua macam yaitu marah dan rasa bersalah. Equity theory adalah sesuatu yang sangat penting dalam meotivasi karyawan. Kita harus selalu mengingat bahwa karyawan kita menginginkan keadadilan, baik secara presepsi terhadap diri sendiri, maupun keadilan dirinya terhadap orang lain.
  
Daftar Pustaka :
Carrell, M.R, & J. E. Dittrich. 1978 “ Equity Theory : The Recent Literature, Methodological Considerations, and New Directions”. Academy of Management Review 3(2): 202-210
Gibson, James L, Ivancevich, Jhon M, Donelly & James H. 1985 Organisasi : perilaku, struktur dan proses. Jakarta : Erlangga

Sumber Gambar : https://images.app.goo.gl/UL6tSxFmtVQs3Ftm8 



18 komentar:

  1. Semoga menambah ilmu saya setelah membaca ini

    BalasHapus
  2. terimakasih ilmunya nisa...ditunggu artikel selanjutnya ya😘😍

    BalasHapus
  3. Wah..setelah baca ini, pengetahuan saya serasa blum ada apa2nya. Emang betul ya terkadang kita jg memang hrus diperlakukan adil, krna keadilan itu merupakan hak kita.. Hehe..
    Thanks For you😘😘

    BalasHapus
  4. Good..Terimakasih nisa atas ilmunya

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah dapet ilmu baru,semoga berkah ilmunya,terimakasih😁

    BalasHapus
  6. Meskipun penjelasannya singkat namun dapat dipahami. Good job

    BalasHapus
  7. Like,, makasih ilmunya,, semangat terus buat artikel² lainnya 😁

    BalasHapus
  8. Sangat termotivasi setelah membaca artikel ini

    BalasHapus
  9. memang adil itu kuncinya yaa. sip semangat mengedukasi yaa:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, meski terkadang untuk berbuat adil agak sulit untuk dilakukan. Karena setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda mengenai adil bagi dirinya.

      Hapus