Stop
share hoax dan jangan panik menghadapi corona
Bagus Muhlisin /
19310410005
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Dosen Penbimbing ; Fx.
Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA
Psikologi
Umum 2
Jumlah kasus penyebaran berita
bohong atau hoaks terkait virus corona bertambah tiga. Dengan begitu, total 44
kasus yang ditangani oleh Mabes Polri dan sejumlah polda per Senin (23/3/2020)
hari ini. “Penanganan kasus hoaks virus corona sampai dengan hari ini, Senin,
23 Maret 2020, sebanyak 44 kasus,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat
(Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono melalui keterangan
tertulis, Senin. (Kompas, 18 Maret 2020)
Sejak Virus corona yang
menjangkit Negara china dan sebagian besar Negara-negara didunia termasuk
Indonesia. Banyak sekali temuan berita mengenai virus tersebut yang ternyata
merupakan informasi palsu. Salah satu diantaranya adalah pemberitaan tentang penyakit
tersebut bisa menyebar lewat barang-barang buatan china. Tentunya bagi
masyarakat yang percaya akan semakin was-was ketika akan menggunakan
barang-barang buatan china.
Hoax merupakan berita
bohong yang merugikan orang lain. Hal itu disebabkan informasi tersebut dapat
menilai seseorang secara sepihak tanpa mengetahui kebenarannya. Dilansir dari
situs Wikipedia berita palsu atau berita bohong atau hoax adalah informasi yang
sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.
Disinilah peran penting seorang Mahasiswa sebagai kaum
terpelajar agar tidak panik dalam menerima berita yang tidak jelas asal usulnya
agar tidak mudah tergiring opini yang beredar di media sosial. Dan ketika
mendapatkan sebuah informasi hendaknya ditelaah lebih jauh, berpikir kritis
dalam menganalisa sebuah berita, sehingga tidak asal membagikan sebuah berita
yang menjadikan masyarakat menjadi cemas.
Referensi
:
https://nasional.kompas.com/read/2020/03/23/21275431/bertambah-lagi-total-44-kasus-hoaks-terkait-virus-corona-di-indonesia
0 komentar:
Posting Komentar