SOCIAL DISTANCING: BAGAIMANA AGAR ANAK
TIDAK BOSAN DI RUMAH?
Andi Purnawan/19310410002
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pembimbing: Eni Rohyati, S.Psi., M.Psi
Selama masa pandemi Covid-19 ini, sejumlah negara termasuk
Indonesia mengimbau seluruh warganya agar mengarantina diri dan keluarga dengan tetap tinggal di rumah. Menjaga
jarak sosial atau membatasi pergerakan serta aktivitas di luar rumah yang saat
ini akrab dengan istilah social
distancing merupakan langkah tepat untuk mengurangi penyebaran Covid-19
yang sering kita sebut dengan virus corona.
Orang yang sudah terbiasa melakukan kesibukan di luar rumah seperti
bekerja, sekolah, kuliah, bermain, dan berkumpul dengan orang lain tentu
menjadi hal yang aneh dan sangat membosankan. Tidak terkecuali dengan
anak-anak.
Anak-anak yang kesehariannya belajar di kelas dengan tatap
muka langsung, bertemu dengan teman-teman serta gurunya, saat ini diliburkan
atau diganti dengan belajar online di
rumah atas kebijakan pemerintah terkait dengan social distancing (Liputan6, 15 Maret 2020). Meski begitu, bagi
anak, belajar dan bermain hanya di dalam rumah tentu menjadi sesuatu yang
membosankan. Bagi anak, hal tersebut seperti membatasi gerak yang lazimnya mereka
aktif dan suka akan lingkungan luar. Alhasil, ia pun jadi mudah merengek atau
bahkan stress. Saat itu pula peran orang tua sangat diperlukan, dalam hal ini
tentunya ide dan kreativitas yang harus diasah. Lalu sebagai orang tua, apa
yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir kebosanan pada anak?
Anak di rumah tidak harus selalu dituntut belajar dan
beraktivitas sendiri begitu saja. Kondisi seperti ini langkah kita sebagai
orang tua yang pertama yaitu, berikan qualiti
time kepada mereka tentang pendidikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Mengajarinya bagaimana cuci tangan dengan sabun yang baik dan benar, mengenalkan
makanan bergizi empat sehat lima sempurna serta memasak dan menyajikannya
dengan unik yang tentunya menyenangkan, bahkan membersihkan peralatan mainnya.
Langkah tersebut tentu juga harus ada penjelasan dari orang tua mengapa kita
perlu menjaga gaya hidup yang sehat. Kita bisa menjelaskan dengan Bahasa yang
sederhana seperti, “dengan menjalani gaya hidup sehat sejak dini, maka daya
tahan tubuhnya terhadap penyakit juga tinggi. Anak tidak mudah terkena virus
maupun penyakit diare” (Wolipop, 15 Juni 2016).
Langkah yang kedua, membuat origami dan prakarya. Seni
melipat-lipat kertas dan menjadikannya mainan seperti burung, sarang telur,
orang-orangan sawah, perahu, dan yang lain-lain tentu membuat anak tidak jenuh
di rumah. Orang tua juga bisa mengajak anak untuk membuat suatu karya dari
benda-benda di rumah yang sudah tidak terpakai. Misalnya, membuat kreasi
bingkai foto dari kardus bekas, membuat dan menghias pot bunga dan
mobil-mobilan dari botol bekas, dan masih banyak lainnya. Selain menyenangkan,
membuat prakarya dapat mengasah kreativitas anak, mengembangkan motorik kasar, motorik
halus, dan juga kemampuan kognitifnya.
Langkah berikutnya, luangkan waktu dan ajaklah anak bermain
peran, menonton kartun, dan membaca dongeng. Ketika anak sudah mulai bosan
dengan permainannya, orang tua khususnya bunda bisa mencoba permainan peran.
Permainan ini cukup disukai oleh anak-anak karena mereka bisa memilih tokoh
yang mereka sukai untuk mereka perankan. Bisa menjadi tuan putri, tentara,
pahlawan, atau tokoh yang mereka sukai saat menonton kartun. Saat mulai lelah, si
kecil juga bisa memilih untuk membaca atau dibacakan dongeng dalam buku cerita.
Berikan kesempatan untuk anak
menceritakan kembali cerita yang sudah mereka baca. Tidak hanya seru, kegiatan
seperti ini bisa meningkatkan kepercayaan dirinya dan berpengaruh juga terhadap
emosinya.
Jadi, sebagai orang tua tidak perlu khawatir lagi jika si
anak murung karena bosan tidak ada kegiatan apa-apa. Kita tidak perlu
menakut-nakuti akan situasi saat ini yang mengharuskan untuk tetap di rumah
tetapi kita bisa menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan santai penyebab kita
tidak dibolehkan sering keluar rumah. Mengajak
dan memberikan kegiatan yang menyenangkan merupakan langkah yang tepat agar
anak tidak merengek meminta keluar dan tentu melatih kreativitasnya sekaligus.
Referensi:
https://www.liputan6.com/news/read/4202236/dukung-sekolah-libur-akibat-covid-19-mendikbud-luncurkan-portal-rumah-belajar (diakses pada 30 Maret 2020)
https://wolipop.detik.com/parenting/d-3233525/ini-pentingnya-mengajarkan-gaya-hidup-sehat-pada-anak-sejak-dini (diakses pada 30 Maret 2020)
Good luck
BalasHapus