Santai Boleh , Waspada Harus ,
Rasis Jangan
Rika
Rachmawati (19310410027)
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pembimbing: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A
Beberapa
bulan ini dunia sedang dihebohkan dengan CONVID-19 atau yang lebih dikenal
dengan virus corona dikalangan masyarakat Indonesia. CONVID-19 sudah menjadi topik pembicaraan dikalangan masyarakat dan media online, tidak hanya menjadi topik pembicaraan
dinegara yang awalnya terkena virus ini, tetapi juga sudah menjadi pembicaraan
dunia.
Akan
tetapi masih banyak orang yang belum mengerti atau tau tentang CONVID-19,
kurangnya informasi dan literasi yang membuat masih ada orang yang belum tau
tentang CONVID-19. Maka dari itu kita yang lebih tau tentang CONVID-19 harus bisa
menjelaskan apa itu CONVID-19 kepada orang lain.
Dilansir
dari World Health Organization (WHO),
corona berasal dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa
hingga flu yang lebih parah, seperti sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom
pernapasan Timur Tengah (MERS).Pada awalnya, virus ini ditularkan antara hewan
dan manusia. Seperti SARS yang ditransmisikan dari luwak ke manusia, sementara
MERS ditularkan ke manusia melalui unta. Nama virus corona berasal dari Bahasa
latin “corona” dan Yunani “korone” yang
artinya adalah mahkota atau lingkaran cahaya. Penamaan ini memang tak lepas
dari wujud khas virus itu, yang memiliki pinggiran permukaan yang bulat dan
besar, penampilan yang mengingatkan pada “corona matahari.” Bentuk ini tercipta
oleh peplomer viral spike yang merupakan protein yang mengisi permukaan virus.( S A, Ega,18 maret 2020 )
CONVID-19
pertama kali dari wilayah Wuhan di Cina , tetapi sekarang sudah menyebar ke
berbagai Negara di dunia termasuk
Indonesia. CONVID-19 menjadi masalah seluruh dunia yang membuat banyak orang panik
dan cemas berlebihan serta membuat banyak orang menjadi serakah, egois dan
rasis. Akan tetapi masih ada orang yang bersikap santai dalam menghadapi
CONVID-19. Dalam menghadapi CONVID-19 harus kita tanganin dengan santai tapi
tidak terlalu sampai , waspada akan setiap situasi dan janggan rasis.
Kenapa
santai boleh , waspada harus dan jangan rasis karena CONVID-19 tidak hanya
menggancam kesehatan manusia tapi juga mengancam rasa toleransi , kepedulian terhadap saudara
sebangsa, dan membuat beberapa orang menjadi rasis terhadap satu golongan. Santai
dapat menjadi gambaran beberapa orang di Indonesia yang terlalu menyepelekan
CONVID-19 dengan berlibur atau nongkrong ke tempat ramai , sedangkan pemerintah
sudah melarang untuk tidak berpergian ketempat yang ramai orang tapi masih ada
orang yang menyepelakan peringatan pemerintah, tapi setelah banyak orang atau
malah diri sendiri terkena virus beberapa orang menyalahkan pemerintah yang
tidak sigap menangani CONVID-19. Kita boleh santai menghadapi CONVID-19 agar sidikit menghilangkan rasa panik, tapi
kita jangan terlalu santai sampai menyepelekan ajuran atau peringatan
pemerintah. Kita harus waspada dalam menghadapi CONVID-19 dengan cara sering
cuci tanggan , menjauhi kerumunan, memakai masker, memberikan masker pada orang
yang sakit, menjaga jarak pada orang yang sakit, tidak menyentuh wajah , tidak
menyetuh bagian luar masker. Membagikan masker pada orang sakit juga bisa
menjadi salah satu cara agar virus tidak semakin menyebar, tapi beberapa hari
yang lalu masker menjadi sangat mahal walau sekarang harga masker mulai normal.
Wabah virus corona membuat banyak orang panik dan
mencari masker , hal ini dimanfaatkan oleh beberapa orang yang tidak
bertanggung jawab untuk menaikan harga masker menjadi sangat mahal , tidak
hanya masker tapi beberapa bahan pokok dan kesehatan lainnya. Virus ini mebuat banyak orang panik dan cemas
serta rasis, kenapa bisa rasis karena
beberapa minggu yang lalu saat ada kabar dua orang di wilayah Depok yang terkena virus corona ,
saya melihat langsung perilaku rasis di
dalam bus angkutan umum , disitu tiba-tiba ada dua warga Negara asing dari Cina
, awalnya semua baik-baik saja tapi saat dua orang WNA dari cina mulai
mengobrol dan menggunkan bahasa cina semua orang mulai menenggok kearah dua
orang Cina tersebut , ada yang langsung tutup hidung seperti menggunakan masker
dengan krudung, ada yang berbisik dan
menjaga jarak dengan wajah yang tidak menggenakan padahal belum tentu dua orang
tersebut terkena virus corona memang boleh waspada tapi jangan rasis pada pihak
tertentu. Tidak Hanya yang saya alami tetapi ada tidakan rasisme pada orang Asia
di kereta AS , orang Asia disemprot anti bakteri dan diminta untuk berpindah
tempat duduk. Kita boleh waspada tapi jangan menjadi rasis dan kehilangan rasa
toleransi serta solidartas.
Bagaimana
cara kita untuk tidak bersikap tidak panik berlebihan dan rasis. Kita bisa
menghilangkan rasa panik dengan selalu menjaga kebersihan, melakukan kegiatan
positif atau bisa melihat media sosial serta dapat menonton drama untuk
menghilangkan stress dan bisa menjaga jarak, bukan menjauhi orang. Sikap rasisme
dalam diri kita bisa hilang dengan salah satu ara yaitu memperbanyak pergaulan dengan
orang-orang luar negeri denan melalui media sosial, sehingga kita dapat
bersikap toleransi terhadap lingkungan.
Sekian
dan Terima kasih
sumber :
S A, Ega.2020. Virus
Corona: Penyebab, Cara Pencegahan dan Dampaknya Pada Ekonomi Global. https://koinworks.com/blog/virus-corona/?utm_source=corona-popup&utm_medium=organic&utm_campaign=CoronaAwareness
(diakses pada 24 Maret 2020)
Suhartono , Anton.2020.
Viral Pria Asia Jadi Korban Rasisme di Kereta AS, Diusir dan Disemprot
Disinfektan. https://www.inews.id/news/internasional/viral-pria-asia-jadi-korban-rasisme-di-kereta as-diusir-dan-disemprot-disinfektan(
diakses pada 24 Maret 2020)
0 komentar:
Posting Komentar