24.3.20

Lawan Covid-19: Keep Your Mental Healthy, Jangan Abai, Jangan Lebay

Wahyu Hidayah (19310410052)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pembimbing: F.X Wahyu Widiantoro, S.Psi.,M.A


Corona Virus Desesae (Covid-19) atau yang lebih dikenal dengan sebutan virus Korona tengah menjadi buah bibir di tanah air. Hampir di semua tempat, termasuk di jagat maya, topik ini selalu disebut. Virus ini pertama kali menyebar di wilayah Wuhan, China pada Minggu (5/1). Hampir sama dengan SARS, virus korona atau virus pneumonia Wuhan ini diprediksi menyebar melalui pernapasan (udara). Virus corona awalnya merupakan virus yang menginfeksi hewan, namun lambat laun virus ini berevolusi menyerang manusia.(Suara Merdeka, 24 Januari 2020).

Kini, masyarakat tanah air mulai dilanda kepanikan. Puncaknya, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Korona pertama di Indonesia pada Senin (2/3). Masyarakat yang tadinya santai menghadapi ancaman virus Korona, berubah menjadi khawatir. Pusat-pusat perbelanjaan ramai diserbu masyarakat yang ingin memborong barang-barang kebutuhan pokok. Belum lagi, melonjaknya harga masker dan cairan pembersih tangan berkali-kali lipat karena tingginya permintaan masyarakat. Kekhawatiran kian meningkat seiring dengan perkembangan pandemi virus corona. Ini tak lepas dari jumlah korban positif terinfeksi Covid-19 yang terus meningkat. “Jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona Korban yang meninggal pun meningkat menjadi 49 orang, dengan jumlah yang sembuh mencapai 30 pasien.. Jumlah kasus bertambah 65 dari data kemarin. Sehingga total kasus hari ini menjadi 579 orang," ucap juru bicara pemerintah Achmad Yurianto saat konferensi pers di Jakarta yang disiarkan langsung, Senin (23/3). (CNN Indonesia, 23 Maret 2020).

Merasa cemas, takut, khawatir, bingung dan marah adalah perasaan yang normal saat menghadapi krisis atau tertekan. Di tengah kondisi seperti sekarang ini, kewaspadaan mutlak dibutuhkan. Namun, masyarakat tidak perlu meresponsnya secara berlebihan. Sebab, dampak dari kecemasan yang berlebihan justru bisa lebih berbahaya daripada ancaman virus Korona itu sendiri. Menurut WHO, pandemi wabah korona di dunia saat ini merupakan pandemi yang terkontrol. Artinya, kewaspadaan terhadap virus korona merupakan hal serius dan perlu menjadi perhatian setiap pihak sehingga  kita tidak perlu bertindak seolah-olah tak terjadi apa-apa. Sebaliknya, mengingat pandemi wabah corona Covid-19 merupakan pandemi terkontrol, dengan langkah yang tepat, penularan dan penyebarannya dapat diminimalisasi. Dengan demikian, kecemasan yang muncul pun merupakan kecemasan yang positif yang memunculkan keingintahuan untuk mengatasi sumber ketakutan tersebut.

Jadi, masyarakat sebaiknya menyikapi virus korona dengan waspada namun tidak dengan panic buying, mengurangi kecemasan dengan memilah informasi yang  tidak berlebihan, jaga pola hidup sehat, atasi emosi agar perasaan tidak nyaman berkurang. Jangan abai, jangan lebay and keep your healthy during Covid-19 pandemic.

Referensi:
https://www.suaramerdeka.com/kesehatan/baca/214941/kenali-apa-itu-virus-korona-dan-pencegahannya (diakses pada 23 Maret 2020)

2 komentar: