24.3.20

Dampak COVID-19


DAMPAK COVID-19,
 MAHASISWA PSIKOLOGI BISA APA?

Rizal Ariffudin / 19310410020
Dosen Pengampu: Fx. Wahyu Widiyantoro,S.Psi.M.A.
Mata Kuliah: Psikologi Umum II
FakultasPsikologi 
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Sejak ditetapkannya virus corona COVID-19 sebagai bencana Nasional non-alam. Status tersebut diumumkan oleh Presiden melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo pada tanggal 14 Maret 2019 di Gedung BNPB. Membuat semua rakyat Indonesia menjadi ketakutan dan resah akan hal ini, yang memang penyebarannya sangat masif dan tidak bisa kita perkirakan. Pemerintah sendiri sedang bekerja keras dan mengajak semua rakyat Indonesia untuk bekerja sama dalam menanggulangi wabah virus corona ini.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyapa warga Yogyakarta pada hari Senin 23 Maret 2020. Sejumlah pesan disampaikan Sultan HB X dalam momen sapa aruh untuk warganya yang sedang menghadapi Pandemi virus corona COVID-19 yang salah satunya adalah “ Di masa tanggap darurat bencana virus corona ini, kita harus menghadapinya dengan sikap sabar-tawakal, tulus-ikhlas, pasrah lahir-batin, disertai ikhtiar yang berkelanjutan.” (m.detik.com 23.3.2020)

Meskipun Gubernur DIY tidak menerapkan lockdown tetapi seperti yang kita ketahui, semua tempat wisata dan hiburan yang ada di Yogyakarta untuk sementara waktu ditutup. Ini memang sangat dirasakan oleh sebagian orang ataupun pelaku-pelaku usaha kecil yang ada di Yogyakarta, sangat berdampak dengan masalah ekonomi. Banyak orang ditempat tinggal saya yang mengeluh akan hal ini. Salah satu contoh tetangga saya adalah pelaku usaha BAKPIA dari produksi sampai pemasaran, yang sudah kita ketahui semua BAKPIA adalah oleh-oleh khas Joga. Beliau sangat merasakan dampak yang terjadi karena virus corona ini, yang tadinya bisa produksi banyak sekarang menjadi berkurang bahkan tidak produksi sama sekali.

Di sini peran Mahasiswa Psikologi sangat dibutuhkan untuk memberi pengertian atau pemahaman kepada mereka yang mengeluh akan hal tersebut, terlebih sampai menyalahkan Pemerintah. Karena kita ketahui bersama semua kebijakan atau regulasi dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah tak lain hanya untuk kebaikan masyarakat. Perlu kita sampaikan juga bahwa yang mengalami kondisi seperti ini bukan hanya di Yogyakarta atau Indonesia saja, tetapi hampir di seluruh Dunia mengalami hal yang sama.

Referensi :
https:www.google.com/m.detik.com/2020/03/23/Pernyataan-Lengkap-Sapa-Aruh-Sri-Sultan-HB-X-terkait-Pandemi-Corona.(Diakses 24 Maret 2020)

1 komentar: