17.3.20

COVID-19: Masyarakat Bisa Apa?


COVID-19: Masyarakat Bisa Apa?


ditulis oleh:
Nama                           : Alia Nanda Rumekti
NIM                            : 19310410066
Dosen Pembimbing     : FX. Wahyu Widiantoro, S. Psi., M. A.

            Kondisi nasional saat ini tengah digemparkan oleh Covid-19 yang kian mewabah. Sejak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko widodo mengumumkan bahwa terdapat dua Warga Negara Indonesia yang terinfeksi virus Covid-19, virus tersebut menjadi perbincangan dan bahan kepanikan di Indonesia. Covid-19 atau Corona Virus Disease merupakan virus yang menginfeksi sistem pernapasan manusia. Covid-19 memiliki gejala yang hampir mirip dengan gejala flu biasa. Menurut dr. Meva Nareza (dalam Alodokter, 2020), terdapat tiga gejala utama yang dapat muncul pada Covid-19, di antaranya demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Hal tersebut mendukung  pernyataan Kemenkes (dalam Kemenkes, 2020) mengenai gejala umum Covid-19, yaitu berupa demam 38 derajat celcius, batuk kering, dan sesak napas. Selain itu, pasien juga dapat mengalami nyeri otot, atau bahkan tanpa gejala apapun.
           
Sejak merebaknya virus ini, masyarakat cenderung panik dan berusaha mengindahkan  himbauan pemerintah dengan cukup “konyol”. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk mengenakan masker dan hand sanitizer sebagai bagian dari upaya perlindungan diri. Namun karena kepanikan yang terjadi, masyarakat kemudian memborong masker dan hand sanitizer yang ada di apotek. Tindakan masyarakat yang memborong persediaan masker dan hand sanitizer adalah hal yang merugikan bagi orang yang sedang sakit, tenaga kesehatan, dan insan pelayanan publik. Mereka yang berada di garis terdepan dalam penanganan kasus ini cenderung lebih membutuhkan guna mencegah penularan penyakit akibat bertemu dan berinteraksi langsung dengan banyak orang. Pada orang yang sehat, mereka cukup menjaga stamina tubuh agar tetap kuat dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, mengonsumsi buah dan sayur, mengonsumsi vitamin, rajin berolahraga, dan menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat. Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk meredam kepanikan tersebut sekaligus meminimalisir kemungkinan terinfeksi Covid-19?

            Ada enam hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat, di antaranya:
1.     Bersyukur atas segala hal yang terjadi sekaligus menyadari bahwa akan ada hikmah di balik peristiwa merebaknya virus tersebut.
2.      Tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
3.      Mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat termasuk enam langkah cuci tangan.
4.      Mengonsumsi buah, sayur, vitamin, dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi lainnya. Pastikan daging yang dikonsumsi telah benar-benar masak.
5.      Hindari kerumunan dan tidak berkumpul dengan jumlah massa yang besar.
6.   Menghindari kontak fisik dengan orang lain seperti berjabat tangan dan cipika-cipiki (cium pipi kanan-cium pipi kiri). Dan sebisa mungkin menggunakan siku saat membuka pintu.

Covid-19 dapat menginfeksi berbagai usia, baik dewasa maupun anak-anak. Covid-19 dapat menyerang manusia dengan masa inkubasi kurang lebih 14 hari. Hal tersebut dapat terjadi lebih cepat jika kondisi dan stamina individu tersebut lemah. Dengan adanya edukasi dan  himbauan yang telah diberikan oleh  pemerintah dan Instansi Kesehatan, juga dengan peraturan-peraturan yang dibuat diberbagai tempat, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami sifat dan gejala Covid-19. Sehingga masyarakat dapat tetap tenang dan tetap mengedukasi diri sendiri untuk menjaga kondisi dan stamina tubuh tetap kuat.

Daftar Pustaka:
https://www.alodokter.com/tampak-mirip-ketahui-beda-gejala-virus-corona-dengan-flu-biasa (diakses pada 17 Maret 2020)

https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html (diakses pada 28 Maret 2020)

0 komentar:

Posting Komentar