22.3.20

COVID-19 | Hati-hati! Jangan Sakit, Jangan Cemas, Jangan Panik!



Rifdah Nur Aqilah (19310410061)
 Dosen Pembimbing    : Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A.

Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Akhir tahun 2019, dunia digemparkan oleh munculnya wabah baru. Yaitu Covid 19 (Corona Virus Disease 19) yang merupakan penyakit infeksi virus corona SAR-COV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) yang menyerang saluran pernapasan. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan Covid 19 sebagai pandemi dunia (Yandri Daniel Damaledo, 2020). Hal ini membuat pemerintah dan masyarakat dunia makin waspada dengan penyebaran Covid 19.

Covid 19 diduga menular dari hewan kepada manusia, berasal dari Wuhan, Hunbei, China pada Desember 2019 lalu yang kemudian semakin meluas ke berbagai negara termasuk Indonesia. Penularan Covid 19 bisa terjadi dari manusia ke manusia atau disebut “Human to Human Transmision” karena adanya riwayat bepergian ke negara terjangkit Covid 19 atau pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid 19. Awalnya, Covid 19 dapat menular melalui droplet kemudian WHO memperingatkan kemungkinan penularan Covid 19 melalui airborne dan sekarang social distancing mulai digerakkan untuk meminimalisir penularan Covid 19 (Holy Kartika, 2020). Dimana saat ini telah menjadi penularan transmisi lokal. Artinya seseorang terjangkit Covid 19 tidak harus dari luar negeri tetapi penularan dalam negeri, sehingga Indonesia disebut negara terjangkit.

Banyaknya informasi yang beredar mengenai Covid 19 bisa saja memengaruhi kesehatan mental masyarakat Indonesia. Berbagai aliran informasi mengenai Covid 19 memang sangat penting untuk di akses masyarakat agar selalu waspada dan tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang beredar itu adalah hoax. Tapi di sisi lain, akan muncul rasa panik, cemas, khawatir, stress, takut, dan perubahan aktivitas yang merupakan sederet dampak dari pandemi Covid 19. Untuk itu, masyarakat Indonesia diharapkan untuk senantiasa membentengi diri dari emosi negatif berlebih di tengah pandemi Covid 19. Lalu, bagaimana cara kita untuk mengendalikan emosi negatif tersebut?

Ada beberapa langkah yang perlu diterapkan guna memastikan kesehatan mental kita. Pertama, membiasakan diri untuk mengakses berita secara sehat. Penting untuk tetap memperbarui informasi, tetapi perlu juga untuk memberikan jeda dan usahakan memilih satu sumber informasi terpercaya. Kedua, membiasakan diri untuk mengatur perspektif. Awalnya, statistik tentang jumlah orang yang terinfeksi dan meninggal mungkin tampak menakutkan, jika merasa cemas penting untuk menempatkan diri dalam perspektif dengan melihat bukti secara objektif yang akan membuat pikiran menjadi tenang. Ketiga, membiasakan diri untuk praktik self care. Covid 19 saat ini menjadi topik kesehatan global, tugas kita adalah memberikan diri waktu untuk memproses apa yang terjadi dan merasionalisasikan pikiran yang cemas yakni dengan merawat diri atau self care. Terakhir, membiasakan diri untuk menelisik asal rasa cemas. Luangkan waktu dan lakukan sesuatu pada inti permasalahan sehingga kecemasan bisa diolah dengan baik dan jika kecemasan benar-benar buruk maka istirahatlah (Lauren Geall, 2020).

Sejauh ini, belum ditemukan antivirus yang approval untuk penyebaran Covid 19. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap berhati-hati dan mengantisipasi terjadinya penularan Covid 19. Salah satu upayanya, yaitu kenali gejala-gejala Covid 19 dan pahami bagaimana upaya pencegahannya. Mari, menghadapi pandemi Covid 19 tanpa terpancing emosi negatif maupun virus anxiety. Tetap kelola rasa dan imun tubuh. Agar kita senantiasa menjaga kesehatan mental dan fisik tetap baik di tengah krisisnya kesehatan global ini. Dimana efeknya bukan hanya kita yang merasakan, namun orang-orang disekitar kita juga dapat merasakannya.


DAFTAR PUSTAKA :

Damaledo, Yandri Daniel. (2020, 12 Maret). Corona COVID-19 jadi Pandemi, Apa Bedanya Wabah dengan Pandemi?. Dikutip pada 20 Maret 2020 dari Tirto.id : https://amp.tirto.id/corona-covid-19-jadi-pandemi-apa-bedanya-dengan-wabah-endemi-eExK

Geall, Lauren. (2020, 18 Maret). Strunggling with Coronavirus Anxiety? Here’s 3 Techniques to Help You Stay Calm. Dikutip pada 20 Maret 2020 dari Stylist : https://www.stylist.co.uk/life/coronavirus-anxiety-how-to-cope-stop-worrying-tips-advice/357083

Sumartiningtyas, Holy Kartika Nurwigati. (2020, 19 Maret). Virus Corona Menyebar dari Udara, Ini Penjelasannya. Dikutip pada 20 Maret 2020 dari Kompas : https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/19/190300623/virus-corona-bisa-menyebar-dari-udara-ini-penjelasannya

0 komentar:

Posting Komentar