COVID-19 | Bosan Hilang, Hati Pun Senang.
Nama : Rifdah Nur Aqilah
(19310410061)
Dosen Pembimbing : Eni Rohyati,
S.Psi., M.Psi.
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pandemi
covid-19 telah berhasil menyita perhatian masyarakat dunia, terutama Indonesia.
Pandemi yang menyerang sistem pernapasan ini bisa menyebar kepada siapa saja
tanpa kenal usia. Kini telah menyebar ke berbagai kota di Indonesia dan
memberikan kekhawatiran bagi banyak pihak. Akibatnya, pemerintah pusat
menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan isolasi diri, social distancing, lockdown, dan work from home atau school from home. Istilah-istilah tersebut mendadak popular
ketika hampir seluruh pemerintah daerah di Indonesia memutuskan untuk menunda
atau membatalkan segala kegiatan yang melibatkan banyak orang di tempat umum.
Di
bidang pendidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama
Komisi X DPR-RI sepakat untuk menghapus Ujian Nasional 2020. Penghapusan Ujian Nasional
ini berlaku untuk tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat di seluruh Indonesia
(Bangun Santoso, 2020). Selain itu, institusi sekolah dan perguruan tinggi baik
negeri maupun swasta di Indonesia juga memperpanjang masa libur KBM aktif di
kelas sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan. Dan menggantinya dengan
kegiatan belajar di rumah masing-masing melalui media daring yang bertujuan
untuk memecah mata rantai penyebaran pandemi covid-19.
Pembelajaran
melalui daring atau school from home dirasa kurang efektif bagi anak-anak. Dan anak-anak akan
menciptakan beribu alasan karena merasa bosan dengan banyaknya tugas yang
diberikan, tidak bisa bertemu dan bermain dengan temannya, ditambah lagi dengan
isolasi diri dan membatasi untuk tidak keluar rumah selama berhari-hari pasti
sangat menjenuhkan. Para orang tua akhirnya berpikir dua kali untuk mencari kegiatan
si anak yang menyenangkan dan antibosan, namun tetap memberikan pengaruh positif untuk
tumbuh kembang si anak. Lalu, kegiatan yang seperti apa agar bosan hilang namun
hati tetap senang?
Pertama,
buat jadwal belajar si anak atau sesuaikan dengan jadwal di kelas. Kondisikan agar
tetap efektif tetapi suasana santai dan saat si anak sedang belajar dan mulai
terlihat bosan selingi dengan ice
breaking sederhana seperti senam otak, bermain kertas origami, bermain
puzzle, dan segala permainan yang disukai oleh si anak. Kedua, berolahraga di
pagi hari agar tubuh tetap bugar dan fresh
karena olahraga juga dapat mempengaruhi kosentrasi si anak dalam belajar. Ketiga,
quality time bersama keluarga seperti piknik di sekitar rumah yang akan
memberikan nuansa baru bagi si anak. Terakhir, jika anak bosan jangan biarkan
si anak memainkan gagdet terus-menerus. Mengalihkan perhatian si anak dari
gagdet bisa dengan menghadirkan buku-buku bacaan edukasi di luar pelajaran,
membuat kerajinan tangan yang mudah dan menarik, mengelola barang bekas yang
ada di rumah menjadi sesuatu yang unik, mengajak anak untuk ikut membantu
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, atau dengan membuat menu masakan baru
dan meminta anak untuk memberikan penilaiannya, mengajak anak menonton video
edukatif, dan bisa juga dengan mengajak anak untuk memainkan alat musik yang
ada di rumah.
Tidak
dapat dipungkiri, berdiam diri di rumah untuk jangka waktu yang tak pasti dapat
membuat anak bosan dan jenuh. Namun, tetap di rumah bukan berarti mematikan kreativitas
dan gaya hidup sehat si anak. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk
menghilangkan rasa bosan sekaligus menyehatkan fisik dan psikologis anak. Jadi,
school from home atau home learning bukan hanya mengejar
kemampuan akademik tetapi ada softskill
yang memiliki nilai edukasi yang didapatkan si anak. Selamat mencoba, dan
selalu jaga diri!
DAFTAR
PUSTAKA :
Santoso,
Bangun. (2020, 24 Maret). UN 2020 Dihapus
karena Corona, Kemendikbud Kaji Opsi USBN. Dikutip pada 30 Maret 2020 dari
Suara.com : https://www.suara.com/news/2020/03/24/082726/un-2020-dihapus-karena-corona-kemendikbud-kaji-opsi-usbn
0 komentar:
Posting Komentar