14.12.19

SANATA DHARMA BERBAGI : "Masyarakat yang Peka : Sebuah Tinjauan Psikologi"


Trias Sabila Rahmah
19310410036
Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi, M.A

Universitas Sanata Dharma (USD) telah mengadakan seminar yang bertajuk “Masyarakat yang Peka : Sebuah Tinjauan Psikologi” pada 22 November 2019 lalu. Acara seminar tersebut dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa dari USD serta kampus lain.

Seminar yang dipandu oleh moderator Albertus Harimurti, S.Psi,. M.Hum.  ibi menghadirkan dua narasumber yakni Dr. Maria Laksmi Anantasari, M.Si. dan Dr. Y. Heri Widodo, M.Psi,. Psi. Keduanya merupakan dosen USD.

Materi pertama disampaikan oleh Dr. Ari yakni tentang “Perempuan yang Bertumbuh dalam Tekanan : Kisah Asuh Para Ibu”. Seorang ibu yang memiliki anak autis akan merasakan perasaan cinta sekaligus benci terhadap anaknya.

Dalam pemaparannya, Dr. Ari menjelaskan bahwa gangguan autisme pada anak merupakan pemicu stress pada ibu. Selain itu, ada hal lain juga yang mempengaruhi stress ibuk yakni ego diri, masalah tekanan dan lingkungan. Pengidap autisme seringkali mendapatkan perlakuan diskriminatif dari rumah sakit serta masyarakat sekitar mereka. Hal tersebut tentunya juga membuat ibu dari anak autisme menjadi tertekan pula.

Selain itu, ibu yang memiliki anak pengidap autisme juga sering mendapat perlakuan-perlakuan kasar seperti pukulan, cakaran, hingga gigitan dari anaknya karena emosi mereka sulit untuk dikendalikan.
Sementara pemateri kedua yakni Dr. Y. Heri Widodo, M.Psi,. Psi. menyampaikan materi “Relasi Interpersonal dalam Masyarakat yang Semakin Non-Komunal”.  Masyarakat komunal adalah masyarakat yang saling terikat sehingga akan lebih peka satu sama lain.

Hadirnya kemajuan teknologi saat ini membuat masyarakat semakin non komunal dan cenderung lebih individualis dan tidak peka. Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum peka terhadap segala sesuatu di sekitarnya seperti masih banyaknya masyarakat yang menghakimi individu lain yang berbeda atau dari kaum minoritas.

Dari kedua materi yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa saat ini sangat membutuhkan masyarakat yang peka terhadap sekitar. Dukungan mental dari lingkungan sekitar sangat dibutuhkan oleh ibu dengan anak pengidap autisme. Tidak butuh masyarakat yang sehat namun butuh masyarakat yang peka, yang mau mendengarkan keluh kesah orang yang tertekan. Bukan malah menyudutkan apalagi blaming the victim.


0 komentar:

Posting Komentar