1.10.19


PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP CARA BERPAKAIAN DI KALANGAN REMAJA
YANSES KALA’ IRI’
19310410046
Psikologi Umum 1
Dosen Fx. Wahyu Widiantoro




Manusia cenderung untuk meniru perbuatan orang lain. Semua orang memiliki kecenderungan yang kuat untuk menandingi, menyamai atau melebihi tindakan di sekitarnya. Menurut Soejono Soekanto (Muin, 2006) imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah lakuh, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
Sama halanya dengan remaja, masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung antara masa anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, di masa ini remaja mulai mecari jati diri mereka dan mulai mengeksplor semua hal yang menurutnya cocok dengannya. Menurut Elisabeth B. Hurlock (dalam belajarpsikologi.com, 2010) menjelaskan bahwa remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
Tak dapat di pungkiri bahwa pada era globalisasi seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi yang ada sangat berpengaruh. Salah satu arus globalisasi yang sangat terlihat yaitu budaya asing masuk ke Indonesia secara bebas. Masuknya budaya asing yang kental di Indonesia menjadikan remaja tidak lagi patuh terhadap pada aturan dan norma.
Budaya asing yang masuk di Indonesia dapat membawa macam pengaruh, yaitu pengaruh positif dan negatif bagi remaja Indonesia. Salah satu contoh yang dapat dilihat dari sisi negatif kebudayaan asing yang masuk keindonesia adalah dari cara berpakaiaan yang kurang sopan. Pada zaman sekarang cara berpakaian yang terbuka dianggap sudah biasa di kalangan remaja dan menjadi kebiasaan dikalangan remaja terbukti sekarang ini banyak ivent-ivent yang mendukung hal itu salah satunya yaitu fashion show yang diadakan oleh disainer-disainer di Indonesia serta kecanggihan teknologi sehingga dengan adanya fasilitas internet remaja sekarang ini dengan mudah mengakses dan meniru. Cara berpakaian kalangan remaja saat ini juga sudah menganut budaya kebarat-tan juga mengikuti cara berpakaian negara-negara maju yang ada di ASIA contohnya yang saat ini lagi ramai di kalangan remaja yaitu dari negara korea selatan. Remaja mengidolakan artis-arsit dari negara korea seatan yang biasa di sebut artis k-pop dan meniru bahkan menyamai cara berpakain mereka.
Pakaian merupakan barang yang dipakai baik baju, celana yang mencerminkan kepribadian dari orang yang memakainya, sekarang banyak sekali cara berpakaian anak remaja saat ini yang mengadopsi cara berpakaian orang-orang luar seperti budaya barat, korea, jepang dll.Bertentangan dengan cara berpakaian adat di indonesia hal itu dapat menimbulkan berbagai dampak salah satunya meningkatkan kriminalitas di Indonesia. Pengaruh berpakaian yang mencerminkan budaya luar dapat berdampak negaitif, anak muda yang menyeleweng dari atauran dan norma yang ada, kehidupan anak muda yang bebas, dan lain sebagainya. Salah satu upaya untuk mengurangi masalah tersebut yaitu dengan peran Orang, bukan hanya peran orang tua tetapi juga peran teman pergaulan dan lingkungan dapat meminimalisir pengaruh yang diakibatkan dengan cara memilih teman yang baik, yang sopan dan beretika dengan begitu kita akan ikut menjadi orang yang sopan dan beretika juga begitupun dengan lingkungan tempat kita berada.
Jadi, mempertahankan lebih sulit dibandingkan memilikinya, kita boleh mengikuti tetapi jangan sampai mengganti, serta kita harus juga bisa menfilter budaya yang masuk ke Indonesia serta dampak yang ditimbulkan.


DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elisabeth B. https://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/(di akses pada 15 september 2019 (diakses pada 15 September 2019)
Muin, Idianto. (2006). sosiologi SMA/MA untuk kls X. Jakarta: Erlangga.

0 komentar:

Posting Komentar