Mencetak CEO Baru |
Heny Suprapti, Fakultas Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta |
Seorang pemimpinan perusahaan, pemilik sekaligus CEO, mengeluh mengenai kualitas sukseksornya. Rasanya tidak kurang upaya yang ia lakukan. Mulai dari mengirim bawahan yang dianggap berprestasi ke seminar-seminar maupun sekolah bisnis terbaik sampai merotasi mereka untuk memperluas pengalamanya, tetapi hasil yang didapat tidak memuaskan.
Para calon pengganti
yang sudah dirasa tetap belum memililki kemampuan yang untuk menggantuikan
pemimpin seniornya. Kenyataanya semakin sulit mendapatkan suksesor yang
cemerlang dalam organisasi, oleh karena itu pengembangan calon CEO atau
pemimpin ini merupakan isu yang serius bagi organisasi. Apalagi uncertain, complex, dan ambigous (VUCA)
ini membuat tuntutan kompetensi para CEO juga semakin dinamis, sehinggan
dibutuhkan kurikulum sekolah bisnis dan pelatihan yang adaptif dan tidak
berjarak dari kenyataan yang dihadapi.
Sumber :
Kompas (2019). Mencetak CEO Baru. Selasa 25 Juni 2019
0 komentar:
Posting Komentar