Teori John Dewey dalam Psikologi Pendidikan
Heny Suprapti
183104101183
Mata Kuliah Psikologi Umum II
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiartoro S.Psi., M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Pada Teori John
Dewey memiliki penjelasan mengenai belajar itu dipengaruhi oleh minat belajar dan pengalaman dari diri siswa
tersebut. Apabila belajar siswa tergantung pada pengalaman dan minat siswa maka
suasana belajar siswa akan menjadi lebih menyenangkan. Tentunya hal ini akan
mendorong siswa untuk berfikir proaktif dan mampu memecahkan masalahnya
sendiri. Selain itu, kurikulum yang diberlakukan di sekolah harus saling
berintegrasin agar pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan baik dan
mencapai hasil maksimal sesuai target yang diharapkan.
Permasalahan yang
muncul dibangun dari rekontruksi yang dilakukan oleh siswa, sehingga dapat
dikatakan bahwa adanya keterkaitan antara siswa dengan permasalahan yang
dihadapi dan siswa tersebut yang merekontruksi lewat pengetahuan yang mereka
miliki. John Dewey tidak hanya mengembangkan teori pendidikan dalam arti teori
kognitif saja melainkan melibatkan teori perkembangan moral perta didik. Pada
teori ini perkembangan moral anak dibagi menjadi tiga konsep yaitu konsep
premoral, konsep konventional dan konsep autonomus (Dwi Siswoyo dkk, 2011)
Dewey
menenkankan sistem belajar melalui kegiatan dan pengajaran anak secara
mendalam, sama seperti halnya yang telah dianjurkan oleh Pestalozzi dan Proebel
pada abad ke-18. Teori-teori pendidikan Dewey di populerkan oleh William Heard
melalui Progreive Education Movement, yang sangat berpengaruh di Amerika maupun
di Negara-negara lain. Secara ringkas, teori-teori Dewey adalah sebagai berikut
:
1. Anak harus benar-benar
tertarik pada kegiatan, pengalaman atau pekerjaan yang edukatif.
2. Anak harus menemukan dan
memecahkan kesukaran atau masalahnya sendiri.
3. Anak harus menentukan cara
pemecahan masalah yang di hadapi sendiri.
4. Anak harus mencoba cara
terbaik untuk memecahkan sesuatu melalui penerapan dalam pengalaman, percobaan
atau kehidupan sehari-hari.
Pendidikan harus dapat
mengembangkan minat maupun kemampuan anak sehingga ia akan berperan serta
dengan baik di sekolah atau di masyarakatnya, anak harus menggunakan bangunan,
alat-alat, permainan, pengamatan alam, pengungkapan diri (bukan hanya patuh
pada orang lain) dan hasil aktivitas sebagai cara belajar atau
pengembangan dirinya. Anak harus mempelajarai pranata-pranata sosial dan cara
hidup dengan jalan ikut berperan serta dalam sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan harus menunjang kelangsungan pranata, adat-istiadat, ketrampilan dan
pengetahuan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.
Daftar Pustaka
Sobur, Alex. 2016.
Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.
0 komentar:
Posting Komentar