NEKROFILIA
FADLI AMIN
15 310 410 1100
Mata Kuliah : Psikologi Abnormal
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., MA.
15 310 410 1100
Mata Kuliah : Psikologi Abnormal
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., MA.
Pusakadunia.com
: Carl Tanzler atau kadang-kadang
disebut Count Carl von Cosel (8 Februari 1877 – 23 Juli 1952) adalah seorang
radiolog kelahiran Jerman yangbekerja di Rumah Sakit Marinir Amerika Serikat di
Key West, Florida. Ia memiliki kelainan aneh yakni menyukai bercinta dengan
mayat. Akhirnya, prilaku aneh dan menggegerkan itu terbongkar.
Ceritanya, suatu ketika makam Elena Milagro “Helen’ de
Hoyos, wanita muda keturunan Kuba-Amerika, yang meninggal dunia karena TBC dua
tahun sebelumnya, terbongkar pada April 1933.Ternyata Tanzler lah
yangmembongkar dan membopong tulang belulang Hoyos dari pemakaman pada suatu
malam.
Ia pun membawa mayat itu ke rumahnya. Untuk apakah?
Ternyata Tanzleryang terobsesi pada mayat, lalu mengelupas sisa sisa kulit yang
sudah membusuk, lalu menggantinya dengan lilin yang telah direndam dengan
sutra, dan lem. Kemudian, adonan itu dibalutkan pada tulang Hoyos.
Rambut-rambut Hoyos yang masih tersisa, dikumpulkan
digabungkan dengan sisa rambut yang diberikan ibunya sesaat setelah penguburan,
lalu kumpulan rambut itu dijadikan wig. Sementara untuk membentuk kembali badan
Hoyos yang sudah menjadi kerangka itu, Tanzler memasukkan rongga perut dan dada
dengan kain., setelah itu ia mendadani kerangka Hoyos dengan perhiasan, sarung
tangan, termasuk memakaikan stoking.
Setelah sempurna, lalu kerangka Hoyos yang sudah
berbentuk dibaringkan di tempat tidurnya. Untuk menghilangkan bau busuk,
Tanzler menggunakan parfum dalam jumlah banyak, disinfektan serta agen untuk
mencegah efek dari dekomposisi mayat.
Sejak itu hari-hari Tanzler pun hidup bersama kerangka
Hoyos yang dia perlakukan seperti wanita hidup termasuk bercinta. Ulah tak
normal dan menjijikkan Tanzler ini baru terungkap tujuh tahun kemudian.
Suatu ketika pada Oktober 1940, saudara Hoyos,
Florinda mendengar rumos kalau Tanzler tidur dan bercinta dengan mayat
kakaknya. Berbekal rumors itu, Florinda menyelidiki sampai akhirnya
terbongkarlah kasus itu. Tanzler pun ditangkap dan ditahan. Setelah melalui
sidang panjang, Tanzler pun dibebaskan dengan alasan undang-undang menyatakan
kasus itu sudah kadaluwarsa.
Cerita ini adalah cerita nyata tentang kelainan seks
yang ada dalam kehidupan manusia yang mungkin ada disekitar kita. Mulai dari
yang mengalami kelainan seks nekrofilia yaitu menyukai mayat sebagai objek seks,
kelainan seks dengan menyukai benda-benda sebagai objeknya misal dalam cerita
ini adalah jaruh cinta dengan tembok, dan akhirnya menikahinya/menikah dengan
tembok, cerita incest yaitu berhubungan seks dengan keluarga sedarah, kelainan
penyaluran seksual kepada sesama jenis yang disebut sebagai Homoseks/gay atau lesbi) ataupun hasrat
penyaluran seksual kepada anak-anak (pedofilia). Adapula yang menyalurkan harat
seksualnya dengan binatang atau Zoophilia dan lain-lain.
Berdasarkan ulasan di atas, bahwa
perilaku seksual secara teologis tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun .
Hal ini karena, perilaku seksual menyimpang tidak sejalan dengan fitrah
kemanusiaan.Sementara dalam sudut pandang psikologi, perilaku seksual
menyimpang dapat muncul karena sebab: libido seksualitas, penundaan usia
pernikahan, tabu dan larangan dalam membincangkan problematika seks, kurangnya
informasi tentang seks, dan pengaruh pergaulan bebas. (Kurniawan,Syamsul. 2016)
Upaya untuk meminimalisir kemungkinan munculnya perilaku
seksual menyimpang, pengetahuan dan wawasan tentang seks dan problematikanya
perlu diajarkan sejak dini, terutama agar seorang anak memandang seks kea rah
yang positif. Pendidikan tentang seks ini mencakup sex instruction dan
education in sexuality. Dalam Islam, pendidikan seks bahkan semestinya dapat
integral dengan pendidikan aqidah, akhlaq dan juga ibadah.
Referensi
Kurniawan,Syamsul. 2016. Jurnal. Penyimpangan Seksual : Sebuah Fenomena Interpretasi Teologi,Psikologi dan Pendidikan Islam.. STIKES YASRI. Pontianak.
0 komentar:
Posting Komentar