KEISTIMEWAAN
SEEKOR ANJING YANG DI PANDANG SEBELAH MATA
Hesmi
Nurhidayatun
183104101186
Binatang
“Canis Lupus” atau yang sekarang kita kenal dengan anjing adalah mamalia yang
mengalami domestika dari serigala sejak 15.000 tahun lalu,di beberapa negara salah
satunya Indonesia anjing seringkali di pandang sebelah mata karena beberapa
hal,misalnya saja anjing memiliki virus rabies apabila anjing menggigit manusia
maka virus rabies akan tertular pada manusia. Pada kenyataanya manusia membutuhkan
bantuan dari binatang yang di pandang sebelah mata ini.
Anjing
berpartisipasi besar dalam berbagai organisasi seperti pada dinas Kepolisian
yang membutuhkan anjing untuk melacak korban bencana alam dan untuk melacak narkoba.Anjing
juga memiliki sifat yang sangat setia dan bersahabat,anjing memiliki hampir 220
juta sel penciuman yang sensitif terhadap bau sangat luas bila di bandingkan
dengan sel penciuman yang dimiliki oleh manusia.
Alderton,
David (1984) mengatakan bahwa “ Anjing mampu menentukan sumber suara lebih
cepat daripada manusia, sekaligus bisa mendengar suara yang sumbernya empat
kali lebih jauh yang tidak dapat di dengar oleh manusia”.
Ironis
bahwa dibalik keistimewaan yang dimiliki
anjing ini ternyata banyak anjing anjing yang sering di siksa bahkan dibunuh
oleh manusia dengan berbagai macam alasan,ada yang membunuhnya untuk di
konsumsi,ada juga yang membunuhnya untuk diperjual belikan dagingnya,bahkan ada
juga yang membunuhnya karena tidak menyukai anjing.Sangat memprihatinkan ketika
melihat hal yang seharusnya tidak di lakukan oleh manusia kepada seekor anjing,menyiksa
atau mengonsumsi daging anjing dapat menularkan penyakit rabies pada manusia.
Penyakit rabies yang tertular pada manusia bahkan bisa menyebabkan kematian.
Pasal
302 KUHP menerangkan dengan jelas bahwa “barang siapa tanpa tujuan yang patut
atau secara melapaui batas, dengan sengaja atau melukai hewan atau merugikan
kesehatanya,tidak memberi makanan yang di perlukan untuk hidup hewan,akan
diancam pidana penjara paling lama tiga bulan. Sementara bila perlakuan seperti
itu menyebabkan sakit lebih dari seminggu,cacat,luka berat lain bahkan
mati,pelaku diancam pidana penjara paling lama sembilan bulan”.
Sekedar
saran jika kita tidak menyukai seekor binantang setidaknya kita tidak
menyakitinya,tidak menyiksanya,apalagi membunhnya karena binatang apapun yang
diciptakan di dunia ini sama seperti manusia mempunyai kelemahan dan kelebihan
masing masing,jadi jangan menganggap bahwa manusia paling sempurna karena
kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.
REFERENSI
Alderton,
David (1984). The Dog Chartwell
Books. ISBN 0-89009-786-0.
0 komentar:
Posting Komentar