GANGGUAN EKOLALIA
FADLI AMIN
15 310 410 1100
Mata Kuliah : Psikologi Abnormal
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., MA.
15 310 410 1100
Mata Kuliah : Psikologi Abnormal
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi., MA.
Pengertian Ekolalia sering
disamakan dengan Latah, yaitu perbuatan menirukan perkataan yang dilakukan
orang lain. Sebenarnya latah merupakan suatu sindrom yang bersifat
jorok dan gangguan lokomotorik yang dapat dipancing.
“Latah adalah suatu tindak
kebahasaan pada waktu seseorang terkejut atau dikejutkan, tanpa sengaja
mengeluarkan kata-kata secara spontan dan tidak sadar dengan apa yang
diucapkannya”, ( Dardjowidjojo, 2003 : 154).
Menurut Soenjono Dardjowidjojo (
2005: 154 ) latah mempunyai ciri- ciri sebagai berikut:
1.
Latah hanya terdapat di Asia
Tenggara
2. Pelakunya
hampir sebagian wanita
3. Kata-kata
yang dikeluarkan umumnya berkaitan dengan seks atau alat kelamin pria atau
jantan
4.
Kalau terkejutnya berupa kata,
maka si latah juga bisa mengulang kata itu saja.
Misal yang sering terjadi yaitu bila si A dikejutkan
dengan kata kuda , maka konon dia juga akan berkata kuda.
Jadi, berdasarkan pendapat ahli
di atas diambil kesimpulan bahwa latah
merupakan gangguan berbicara yang tidak jelas asal-usulnya, namun karena fungsi
syaraf otak yang salah. Pada umumnya
latah terjadi karena perilaku lingkungan sosial dari penderita latah tersebut.
Ekolalia tidak akan berlanjut sampai dewasa bila dari anak diterapi
dengan baik dan segera. Selain itu juga dibutuhkan dukungan dari lingkungan
keluarga dan sekitarnya. Namun jika penyebabnya adalah herediter atau keturunan,
ada kemungkinan agak sulit untuk disembuhkan. Begitu juga, meski jika tingkat
keparahannya ringan namun tidak ditangani dengan baik. Langkah yang dapat
dilakukan adalah hendaknya segera dikonsultasikan pada ahlinya, yaitu untuk
masalah kecemasannya bisa dikonsultasikan ke psikolog, sedangkan masalah
wicaranya ke terapis wicara, dan masalah performance atau kinerjanya ke terapis
okupasi.
Referensi
Dardjowidjojo, S. 2005.
Psikolinguistik; Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta. Yayasan Obor
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar