JANGAN BIARKAN "KEPO" BERLEBIHAN
RESENSI ARTIKEL PSIKOLOGI SOSIAL
Ika Fatmawati
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kepo atau Knowing Evey Particular Object yaitu
ingin tahu urusan orang lain secara berlebihan. Ada yang berpendapat sifat kepo
adalah wajar, karena mengandung sifat manusia yang mendasar. Tetapi sifat kepo
yang berlebihan bisa membuat orang lain menjadi risih bahkan berujung
permusuhan.
Di era digital sekarang ini,
sifat kepo bisa muncul setiap saat dimana saja dan kapan saja. Sifat kepo
muncul karna beberapa faktor antara lain :
a.) Ingin
banyak tahu tentang kehidupan orang lain
b.) Tidak
mengenali siapa dirinya yang sebenarnya
c.)
Mengumpulkan informasi untuk disebarkan
d.) Memuaskan
rasa ingin tahu
e.) Memanfaatkan
orang lain untuk kepentingan pribadi
f.) Turut campur dengan masalah orang lain
Sikap peduli berbeda dengan
kepo, sikap peduli bertanya karena memang ingin tahu kondisinya. Sikap kepo
bertanya, untuk sekedar mendapatkan informasi lalu menyebarkannya. Beberapa
pertanyaan kepo yang membuat telinga panas antara lain, kapan lulus, kapan
menikah, kapan punya anak, kapan kembali memiliki anak.
Sifat seperti ini sudah
terjadi sejak lama, dan semakin menggila beberapa tahun belakangan ini. Ada
beberapa cara untuk menghadapi orang yang kepo, yakni :
- Hadapi saja, karna sampai kapanpun tak akan
pernah selesai
- Kita harus selektif dan peka terhadap orang
sekitar
- Jangan terlalu naif dan menganggap semua
orang itu baik
- Jangan terbawa perasaan dan mudah sakit hati
- Terkait dalam urusan rumah tangga, yang
mengetahui masalah yang sesungguhnya adalah orang yang bersangkutan
Sebaiknya kita juga menahan
diri untuk tidak kepo berlebihan dengan memikirkan dalam diri, merenungkan
kembali, apakah kita termasuk orang yang kepo atau benar- benar peduli atas apa
yang dilakukan. Kita juga jangan ikut campur masalah orang lain, kecuali kita
di mintai pendapat. Jika ada yang membutuhkan pertolongan segera kita bantu.
Kelebihan artikel ini adalah
mengangkat tema yang sangat dekat dengan kondisi masyarakat saat ini. Bahasa
yang mudah dipahami dengan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari –hari.
Narasumber merupakan tokoh masyarakat yaitu Kak Seto dan Ibu Idham Samawi.
Gambar ilustrasi dan judul menarik, sehingga pembaca ingin membaca lebih lanjut
tentang artikel ini.
Sumber :
Kedaulatan Rakyat (2019), Jangan Biarkan Kepo Berlebihan. 17
Februari, halaman 10
0 komentar:
Posting Komentar