7.4.19

CEMAS



CEMAS

Nama                       : Nico Hari Al Araafi
NIM                         : 17.310.410.1165                                                                                                    
Mata Kuliah            : Psikologi Abnormal

Cemas merupakan reaksi normal terhadap stres. Seseorang merasakan cemas saat menghadapi sebuah situasi atau pun ketika mengambil sebuah keputusan penting. Kita perlu waspada terhadap dampak buruk dari gangguan mental berupa kecemasan berlebihan yang melibatkan rasa takut dan kekhawatiran yang berlebihan dan mengganggu. Seseorang bias mengelola perasaan tersebut dengan penanganan yang tepat, dan kembali menjalani kehidupan yang normal.
Menurut Freud (dalamAlwisol, 2005:28)mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan member sinyal kepada kitabah waada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.
                Kecemasan (anxiety). Kecemasan sebagai dampak dari konflik yang menjadi bagian kehidupan yang takterhindarkan, dipandang sebagai komponen dinamika kepribadian yang utama. Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu  tentang kemungkinan  datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Biasanya reaksi individu terhadap ancaman ketidak senangan ialah menjadi cemas atau takut. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang mengamankan ego karena member sinyal ada bahaya di depan mata. Kecemasan akan timbul manakala orang tidak siap menghadapi ancaman. Hanya ego yang bias memproduksi atau merasakan kecemasan.
Akan tetapi, baik id, superego, maupun dunia luar terkait dalam salah satu dari tiga jenis kecemasan, realistis, neurotis dan moral. Ketergantungan ego pada id menyebabkan munculnya kecemasan neurosis, sedangkan ketergantungan ego pada super ego memunculkan kecemasan moral, dan ketergantungannya pada dunia luar mengakibatkan kecemasan realistis.
Penanganan gangguan kecemasan berlebihan umumnya dapat dilakukan dengan psikoterapi, pemberian obat, atau dengan gabungan keduanya. Berikut ini jenis terapi psikologis yang umumnya akan dilakukan, yaitu:
  • Psikoterapi merupakan salah satu jenis konseling yang dapat mengatasi gangguan kecemasan berlebihan. Psikoterapi akan membantu kita menceritakan dan membicarakan apa yang kita rasakan. Psikoterapi juga bias memberikan saran tentang bagaimana memahami serta mengatasi gangguan kecemasan yang kita alami.
  • Psikoterapi perilaku kognitif. Ini merupakan jenis psikoterapi yaitu terapis akan mengajarkan mengenali dan mengubah pola pikir, serta perilaku yang dapat memicu kecemasan berlebihan
  • Terapi mengelola stress Terapi mengelola stres dengan relaksasi atau meditasi dapat membantu mengatasi kecemasan berlebihan pada seseorang. Terapi ini dapat meningkatkan hasil terapilain yang kita lakukan. Dukungan keluarga juga sangat penting dalam pemulihan seseorang dari gangguan kecemasan berlebihan.
Menceritakan kecemasan yang kita alami kepada orang lain atau pun orang terdekat memang tidak selalu mudah. Perlu anda sadari adalah kecemasan berlebihan tidak bias hilang begitu saja tanpa adanya penanganan medis. Mengobati kecemasan berlebihan dan kondisi kesehatan mental lainnya lebih mudah dilakukan di awal dari pada ketika gejala memburuk. Jadi, segeralah hubungi dokter atau psikiater jika kita merasa kecemasan sudah terlampau berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk kerja, sekolah, atau kehidupan social kita.











REFERENSI
·         Alwisol. (2005) Psikologi Kepribadian. Malang : Penerbit Universitas Muhammadyah Malang.

0 komentar:

Posting Komentar