Reni Suryani
173104101169
Mata Kuliah : Psikologi Abnormal
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi.,
M.A
Gangguan Kepribadian
GANGGUAN
KEPRIBADIAN PARANOID
Gangguan kepribadian
merupakan pola perilaku / cara berhubungan dengan orang lain yang benar-benar
kaku. Kekakuan tersebut yang menghalangi mereka untuk menyesuaikan diri
terhadap tuntutan eksternal sehingga pola tersebut pada akhirnya bersifat self
deating.
Gangguan kepribadian
paranoid adalah perasaan curiga yang pervasive, kecenderungan untuk
menginterprestasi perilaku orang lain sebagai hal yang mengancam atau
merendahkan. Orang dengan gangguan ini sangat tidak percaya pada orang lain ,
dan hubungan social mereka terganggu.
Individu yang memiliki kepribadian
paranoid cenderung terlalu sensitive terhadap kritikan , baik itu nyata maupun
yang dibayangkan. Lebih tidak percaya kepada orang lain dan meyakini bahwa
orang lain itu sebagai ancaman. Meskipun kecurigaan dari orang yang menderita
gangguan kepribadian paranoidsangatlah berlebihan dan tidak berdasar, pada
gangguan ini tidak terdapat kehadiran delusi paranoid yang menandai pola pikir
dari orang yang menderita skizofrenia paranoid.
Contoh kasus: seorang pensiun
berusia 85 tahun yang diwawancarai oleh pekerja social untuk menentukan
kebutuhan perawatan kesehatan bagi dirinya serta istrinya yang sakit dan lemah.
Pria ini tidak memiliki sejarah penanganan gangguan mental. Ia terlihat sehat
dan waspada secara mental. Dia terlihat sehat dan waspada secara mental. Dia
dan istrinya telah menikah selama 60 tahun, dan tampak bahwa istrinya yang
benar-benar dia percaya. Dia selalu curiga pada orang lain dan dia tidak
mengungkapkan informasi pribadi pada siapapun kecuali pada istrinya. Yakin bahwa
orang lain akan mengambil keuntungan darinya. Dia menolak tawaran dari orang
lain karena curiga deengan motifnya. Saat menerima telepon dia menolak untuk
menyebutkan namanyasampai dia tahu maksud si penelpon. Ia selalu melibatkan
dalam dirinya dalam pekerjaan yang berguna untuk mengisi waktunya. Ia
meluangkan waktu yang cukup banyak untuk memonitor investasinya dan pernah
bertengkar dengan pegawainya saat terjadi kesalahan dalam rekening bulanan yang
membuatnya curiga bahwa pegawainya tersebut berusaha menutupi transaksi yang
curang.
Referensi :
Nevid. S Jeffrey.
(2005). Psikologi Abnormal ( edisi ke lima ). Hal 273-274
0 komentar:
Posting Komentar