27.3.19

kesehatan mental individu


Kesehatan mental individu
Rr.Sekarlangit ayuningtyas rahawarin
 (18.310.410.1179)
Psikologi umum 2
wahyu widiantoro.MPsi

     Apakah itu kesehatan mental itu?,sebagian dari kita mungkin tau sedikit tentang kesehatan mental. Berita yang menyita perhatian  kita baru-baru  ini terjadi penembakan masal di Masjid di Selandia baru yang di lakukan seorang pengidap ganguan mental . artikel kali ini saya akan membahas tentang ciri -ciri orang yang bermental sehat dan upaya penangulangan ganguan mental.  Kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sama halnya seperti kesehatan fisik pada umumnya.  Sehatnya mental  seseorang maka berpengaruh pada  aspek kehidupan yang lain dalam dirinya sehingga akan bekerja secara lebih maksimal.
Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik.  Berbagai penelitian memberikan hasil bahwa adanya hubungan antara kesehatan fisik dan mental seseorang, pada individu yang menderita sakit secara fisik menunjukkan adanya masalah psikis hingga gangguan mental.Saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. Prevalensi gangguan mental pada populasi penduduk dunia menurut World Health Organization  (WHO) World Health Organization pada tahun 2000 memperoleh data gangguan mental sebesar 12%, tahun 2001 meningkat menjadi 13%.

     Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi seorang individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di sekitarnya. Ketidakmampuan dalam memecahkan sebuah masalah sehingga menimbulkan stres yang berlebih menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih rentan dan akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan kesehatan mental. Di Indonesia, berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa prevalensi gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11,6% dari populasi orang dewasa. Berarti dengan jumlah populasi orang dewasa Indonesia lebih kurang 150.000.000 ada 1.740.000 orang saat ini mengalami gangguan mental emosional (Depkes, 2007).  gangguan kesehatan mental dapat diperoleh semenjak anak dari dalam kandungan maupun ketika seseorang tumbuh dewasa namun dalam perkembangannya ditemui hal-hal yang dapat berdampak pada stres yang berlebihan
Menurut Santrock (1999) penyebab gangguan jiwa pada umumnya dikategorikan menjadi aspek jasmaniah atau biologi seperti contohnya keturunan, kegemukan yang cenderung psikosa manik depresi dan dapat pula menjadi skizofernia, tempramen karena orang yang telalu sensitif, penyakit, dan cedera tubuh. Santrock juga menjelaskan bahwa gangguan jiwa juga dapat disebabkan oleh faktor psikologi dimana seseorang dengan pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan mewarnai perilaku, kebiasaan, dan sifatnya di masa yang akan datang. Pernyataan bahwa hidup manusia dapat dibagi atas 7 masa dan pada suatu keadaan tertentu dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa.
Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain . Seseorang yang “sehat jiwa atau mental” mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
: 1. Merasa senang terhadap dirinya serta
a.       Mampu menghadapi situas
b.       Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
c.        Puas dengan kehidupannya sehari-hari
d.        Mempunyai harga diri yang wajar
e.       Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan
2. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta
      a. Mampu mencintai orang lain
      b. Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
      c. Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda
      d. Merasa bagian dari suatu kelompok
      e. Tidak "mengakali" orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain "mengakali" dirinya
 3. Mampu memenuhi tuntutan hidup serta
    a. Menetapkan tujuan hidup yang realistis
   b. Mampu mengambil keputusan
    c. Mampu menerima tanggungjawab
    d. Mampu merancang masa depan
   e. Dapat menerima ide dan pengalaman baru

Di negara-negara maju sudah banyak cara pecegahan dan juga pengobatannya, berbeda dengan di Indonesia khususnya beberapa daerah yang dalam urusan kesehatan mental masih jauh dari memadai, dan cenderung bersifat primitif.

Kesimpulan dari uraian di atas yaitu Kesehatan mental atau kejiwaan merupakan hal vital bagi manusia sama halnya seperti kesehatan fisik atau tubuh pada umumnya. Sehatnya mental atau kejiwaan seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Indonesia sebagai negara yang terus berkembang dalam berbagai aspek menjadikan masyarakatnya semakin modern, yang identik dengan meningkatkatnya tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi sehingga berdampak  pada tekanan yang berlebihan di pikiran masyarakat, sehingga menjadi rentan terkena stress yang secara tidak langsung (sedikit-banyak) dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental atau kejiwaan.

Referensi :

Arifin, Mokhamad. (2012). “Rancangan Instrumen Deteksi Dini Gangguan Jiwa Untuk Kader dan        Masyarakat di Kabupaten Pekalongan”.
 Wibhawa,Budhi,dkk. 2010. Dasar-dasar Pekerjaan Sosial. Bandung. Widya Padjadjaran
 http://www.merdeka.com. Di Indonesia, ada 18 ribu penderita gangguan jiwa berat dipasung. Diakses pada tanggal 22 maret 2019. Pukul 20.05 WIB. 
Modul Kesehatan Mental Dalam Kedaruratan. WHO
Faperta.ugm.ac.id. Kesehatan Jiwa. Diunduh pada tanggal 22 Maret 2019. Pukul 21.05 WIB.  Faperta.ugm.ac.id. Kesehatan Jiwa. Diunduh pada tanggal 20 Maret  2019. Pukul 21.05 WIB.


   
  
   

0 komentar:

Posting Komentar