Kesehatan mental individu
Rr.Sekarlangit ayuningtyas rahawarin
(18.310.410.1179)
Psikologi umum 2
Apakah itu
kesehatan mental itu?,sebagian dari kita mungkin tau sedikit tentang kesehatan
mental. Berita yang menyita perhatian
kita baru-baru ini terjadi
penembakan masal di Masjid di Selandia baru yang di lakukan seorang pengidap
ganguan mental . artikel kali ini saya akan membahas tentang ciri -ciri orang
yang bermental sehat dan upaya penangulangan ganguan mental. Kesehatan mental merupakan hal yang sangat
penting bagi manusia sama halnya seperti kesehatan fisik pada umumnya. Sehatnya mental seseorang maka berpengaruh pada aspek kehidupan yang lain dalam dirinya sehingga
akan bekerja secara lebih maksimal.
Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi
kesehatan fisik yang baik. Berbagai
penelitian memberikan hasil bahwa adanya hubungan antara kesehatan fisik dan
mental seseorang, pada individu yang menderita sakit secara fisik menunjukkan
adanya masalah psikis hingga gangguan mental.Saat ini lebih dari 450 juta
penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. Prevalensi gangguan mental pada
populasi penduduk dunia menurut World Health Organization (WHO) World Health Organization pada tahun
2000 memperoleh data gangguan mental sebesar 12%, tahun 2001 meningkat menjadi
13%.
Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi seorang
individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di
sekitarnya. Ketidakmampuan dalam memecahkan sebuah masalah sehingga menimbulkan
stres yang berlebih menjadikan kesehatan mental individu tersebut menjadi lebih
rentan dan akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan kesehatan mental. Di
Indonesia, berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa prevalensi
gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11,6%
dari populasi orang dewasa. Berarti dengan jumlah populasi orang dewasa
Indonesia lebih kurang 150.000.000 ada 1.740.000 orang saat ini mengalami
gangguan mental emosional (Depkes, 2007).
gangguan kesehatan mental dapat diperoleh semenjak anak dari dalam
kandungan maupun ketika seseorang tumbuh dewasa namun dalam perkembangannya
ditemui hal-hal yang dapat berdampak pada stres yang berlebihan
Menurut Santrock (1999) penyebab gangguan jiwa pada umumnya
dikategorikan menjadi aspek jasmaniah atau biologi seperti contohnya keturunan,
kegemukan yang cenderung psikosa manik depresi dan dapat pula menjadi
skizofernia, tempramen karena orang yang telalu sensitif, penyakit, dan cedera
tubuh. Santrock juga menjelaskan bahwa gangguan jiwa juga dapat disebabkan oleh
faktor psikologi dimana seseorang dengan pengalaman frustasi, kegagalan dan
keberhasilan yang dialami akan mewarnai perilaku, kebiasaan, dan sifatnya di
masa yang akan datang. Pernyataan bahwa hidup manusia dapat dibagi atas 7 masa
dan pada suatu keadaan tertentu dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa.
Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis
(serasi) dan memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya
dengan manusia lain . Seseorang yang “sehat jiwa atau mental” mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut
: 1. Merasa senang terhadap dirinya serta
a.
Mampu menghadapi situas
b.
Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
c.
Puas
dengan kehidupannya sehari-hari
d.
Mempunyai
harga diri yang wajar
e.
Menilai dirinya secara realistis, tidak
berlebihan dan tidak pula merendahkan
2. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta
a. Mampu
mencintai orang lain
b. Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
c. Dapat menghargai pendapat orang lain yang
berbeda
d. Merasa bagian
dari suatu kelompok
e. Tidak "mengakali" orang lain dan
juga tidak membiarkan orang lain "mengakali" dirinya
3. Mampu memenuhi
tuntutan hidup serta
a. Menetapkan tujuan hidup yang realistis
b. Mampu mengambil
keputusan
c. Mampu menerima tanggungjawab
d. Mampu merancang
masa depan
e. Dapat menerima
ide dan pengalaman baru
Di negara-negara maju sudah banyak cara pecegahan dan juga
pengobatannya, berbeda dengan di Indonesia khususnya beberapa daerah yang dalam
urusan kesehatan mental masih jauh dari memadai, dan cenderung bersifat
primitif.
Kesimpulan dari uraian di atas yaitu Kesehatan mental atau
kejiwaan merupakan hal vital bagi manusia sama halnya seperti kesehatan fisik
atau tubuh pada umumnya. Sehatnya mental atau kejiwaan seseorang maka aspek
kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Indonesia
sebagai negara yang terus berkembang dalam berbagai aspek menjadikan
masyarakatnya semakin modern, yang identik dengan meningkatkatnya tuntutan
kebutuhan hidup yang harus dipenuhi sehingga berdampak pada tekanan yang berlebihan di pikiran
masyarakat, sehingga menjadi rentan terkena stress yang secara tidak langsung
(sedikit-banyak) dapat menimbulkan gangguan kesehatan mental atau kejiwaan.
Referensi :
Arifin, Mokhamad. (2012). “Rancangan Instrumen Deteksi Dini Gangguan Jiwa Untuk Kader dan Masyarakat di Kabupaten Pekalongan”.
Wibhawa,Budhi,dkk.
2010. Dasar-dasar Pekerjaan Sosial.
Bandung. Widya Padjadjaran
http://www.merdeka.com. Di Indonesia, ada 18
ribu penderita gangguan jiwa berat dipasung. Diakses pada tanggal 22 maret 2019.
Pukul 20.05 WIB.
Modul Kesehatan Mental Dalam Kedaruratan. WHO
Faperta.ugm.ac.id. Kesehatan Jiwa. Diunduh pada tanggal 22
Maret 2019. Pukul 21.05 WIB.
Faperta.ugm.ac.id. Kesehatan Jiwa. Diunduh pada tanggal 20 Maret 2019. Pukul 21.05 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar