Sri Sunu Widyaningsih
183104101178
Mata Kuliah : Psikologi
Umum II
Dosen Pengampu : Fx.
Wahyu Widiantoro S.Psi., M.A
Apakah
kalian tahu tentang sexual abuse ?
Pasti Anda tak asing dengan istilah tersebut.
Pada era sekarang banyak terjadi sexual
abuse di kalangan anak-anak. Banyak oknum yang memanfaatkan anak kecil
untuk menjadi sasaran pemuasan kebutuhan seksualnya. Nah, sexual abuse merupakan
salah satu tindakan pelecehan seksual yang tidak diinginkan dengan menggunakan
kekerasan, mengancam bahkan mengambil keuntungan dari korban yang tidak
memberikan persetujuan.
Gejala yang muncul akan berdampak pada
kecemasan, ketakutan bahkan gangguan stress pascatrauma. Maka dari itu, perlu
adanya intervensi yang tepat untuk menangani kasus tersebut. Sebagai contoh
yang kerap kali terjadi di masyarakat yaitu peristiwa
sebagai berikut, pelaku memancing
korban dengan cara yang sangat sederhana,
misalkan dengan memberikan permen atau
mainan kepada calon korban yang belum paham
dengan maksud pemberian barang tersebut. Sehingga korban tidak merasa bahwa
dirinya sedang dimanfaatkan oleh pelaku. Sangat miris jika melihat hal ini
terjadi.
Perlu adanya pencegahan supaya tidak terjadi sexual abuse pada anak-anak. Pencegahan
itu dapat dilakukan dengan pengawasan dari orangtua anak dan wali yang
senantiasa menemani setiap kegiatan yang dilakukan oleh anak tersebut. Berikan pengarahan dan penjelasan bahwa jika
ada orang yang tidak dikenal secara tiba-tiba memberikan barang atau makanan
jangan langsung diterima, jika ada yang
mengajaknya pergi sebaiknya menghindar.
Fraser (dalam Kinnear, 2007) mendefinisikan sexual abuse sebagai eksploitasi anak untuk kepuasan seksual pada
orang dewasa. Sexual abuse merupakan
pelecehan seksual yang kerap kali terjadi dan sangat bervariasi, seperti
eksploitasi anak.
Baker dan Duncan (dalam Kinnear, 2007) menjelaskan
bahwa anak (dibawah 16 tahun) dilecehkan secara seksual ketika orang lain yang
sudah dewasa secara seksual melibatkan anak dalam aktivitas apapun yang
diharapkan orang lain untuk merangsang seksualitas dirinya.
Secara
situasional, sexual abuse juga kerap
kali disebut dengan pelecehan seksual
tergantung situasi atau keadaan yang terjadi. Misalnya, dalam beberapa
keluarga atau budaya, dapat diterima, bahkan diharapkan, seperti terdapat salah
satu anggota keluarga yang melakukan kontak fisik, seperti memeluk, mencium.
Dalam keluarga dan budaya lain, perilaku tersebut dapat dianggap tidak pantas.
Definisi
sexual abuse seringkali termasuk
dalam kategori penyalahgunaan kontak yang
mencakup aktivitas mulai dari berciuman, oral seks hingga berhubungan
intim. Sexual abuse atau perlakuan
salah secara seksual adalah ketika anak diikutsertakan dalam situasi seksual
dengan orang dewasa atau anak yang lebih tua. Adanya kontak seksual secara
langsung seperti persetubuhan, atau sentuhan kontak genital lainnya. Namun juga
dapat berarti anak dibuat untuk melihat tindakan seksual, melihat alat kelamin
milik orang dewasa, melihat pornografi atau menjadi bagian dari produksi
pornografi.
Cara
mencegah terjadinya sexual abuse pada
anak-anak, diantaranya :
o
Meningkatkan komunikasi interpersonal
antara orangtua dan anak.
o
Edukasi sejak dini tentang pentingnya
menjaga diri dari incaran orang asing tidak dikenal.
o
Pendampingan khusus dari para
orangtua/wali.
o
Pendidikan seks untuk anak sejak usia
dini.
o
Pendidikan sejak dini supaya anak terarah
dan mengerti mana yang boleh dilakukan maupun tidak.
o
Peningkatan attachment
antara orangtua dan anak.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa sexual abuse adalah
tindakan pelecehan seksual ataupun kekerasan seksual yang dapat dilakukan oleh
siapapun dan tak mengenal waktu, sasarannya adalah anak –anak. Perlu adanya
pengawasan serta pendampingan dari para orangtua si anak supaya terhindar dari
perilaku tersebut, karena jika peran orangtua tidak turut serta dalam hal ini
maka angka kejadian sexual abuse semakin meningkat dan anak yang
menjadi korban sexual abuse akan
mengalami dampak stressor yang berlebih.
DAFTAR
PUSTAKA :
Fatimah,
Siti Nur. (2012). Jurnal. Dinamika
Konsep Diri pada Orang Dewasa Korban Child Abused. Empathy Volume I, Nomor 1
Desember.
Kinnear,
Karen L. (2007). Childhood Sexual Abuse
(A Reference Handbook). 2thEd. Santa Barbara, California
Denver, Colorado Oxford, England : ABC-CLIO.
Handayani,
Meni. (2017). Jurnal. Pencegahan
Kasus Kekerasan Seksual pada Anak melalui Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan
Anak. Volume 12, Nomor 1, Juni.
Noviana,
Ivo. (2015). Jurnal. Kekerasan
Seksual Terhadap Anak : Dampak dan Penanganannya. Child Sexual Abuse : Impact
and Hendling. Sosio Informa Volume 01, Nomor 1, Januari-April.
0 komentar:
Posting Komentar