10.7.18

Psikologi Lingkungan 3

Suhu Ekstrem, Jamaah Haji Akan Diberi Payung




Fahrunisa Yeni Astari
16.310.410.1156


Psikologi Lingkungan


Musim haji tahun ini akan bertepatan dengan musim panas yang cukup ekstrem. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi gangguan kesehatan saat di Arab Saudi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan membantu para jamaah dengan sejumlah perlengkapan seperti payung, topi dan kacamata ultraviolet.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka mengatakan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini bertepatan dengan musim panas di Saudi. Suhu udara di Tanah Suci nantinya bisa mencapai 53 derajat Celcius.  "Untuk menghadapi risiko gangguan kesehatan, kami telah menyiapkan satu set perlengkapan, terdiri dari kacamata ultraviolet, payung, topi, botol minum, masker, dan semprotan untuk muka," terang Eka.

Kacamata hitam menurut Eka sebagai pelindung diri dari debu dan cuaca panas. Demikian juga masker diharapkan menjadi alat pelindung diri jamaah dari debu yang bisa mengganggu kesehatan.

Menurut Eka, sebagian perlengkapan akan dibagikan kepada jamaah saat di embarkasi Tanah Air. Misalnya, botol air minum dan semprotan air. "Saat di embarkasi,  kami juga akan membagikan krim atau balsem penghilang rasa pegal," tuturnya.

Sebagian perlengkapan lainnya, akan dibagikan di hotel jamaah  baik di Mekkah atau Madinah bertepatan  saat kegiatan penyuluhan kesehatan. "Kami juga siapkan doorprize bagi jamaah saat kegiatan penyuluhan di hotel," terangnya.  

Selain itu, Kemenkes juga telah menyiapkan 20.400 sandal. Fasiltas ini akan diberikan kepada jamaah yang kehilangan sandal saat di masjid, baik Masjidilharam maupun Nabawi. "Ada yang kehilangan sandal di masjid pulangnya nggak pakai alas kaki apa-apa, jalan di aspal yang panas, ya melepuh kakinya," cerita Eka.

Eka menambahkan,  tim kesehatan haji 2018 akan menyediakan 70 ton obat-obatan dari berbagai macam jenis penyakit untuk mengantisipasi jika jamaah haji mengalami gangguan kesehatan. "Obat-obatan saluran pernapasan, flu, batuk, obat jantung ada, hipertensi ada. Pengganti cairan juga ada. Semua yang dibutuhkan oleh jamaah haji, yang diperlukan untuk semua penyakit," tandasnya. 

Guna meningkatkan layanan kesehatan, Kemenkes saat ini juga menyiapkan layanan Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Bandara Jeddah. Untuk menghadirkan fasilitas tersebut, saat ini tim Kemenkes masih berkoordinasi dengan Kantor Urusan Haji (KUH)  KJRI di Jeddah. Untuk menyukseskan penyelenggaraan haji, Kemenkes akan menerjukan 1.821 tenaga kesehatan. Mereka terdiri dari dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Sementara tahun ini pemeriksaan imigrasi kepada jamaah haji Indonesia juga akan lebih dipermudah. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Imigrasi telah melakukan kerjasama dengan Imigrasi Arab Saudi. Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengatakan jika pada tahun-tahun sebelumnya calhaj menjalani pengambilan data biometrik berupa sidik jari dan foto di Imigrasi Bandara Arab Saudi, maka pada tahun ini proses tersebut akan dilakukan di Indonesia. 

Ronny menjelaskan untuk sementara proses ini akan dilakukan di 13 embarkasi haji dan 5 embarkasi haji antara. Akan ada petugas Imigrasi Arab Saudi dan pihak ketiga yang melakukan proses pengambilan data biometrik para calhaj. Dengan cara ini maka akan mengurangi antrean yang bisa mencapai 4-5 jam di Imigrasi Bandara Saudi. (Sudarsono/Binti Mufarida)


koran sindo

0 komentar:

Posting Komentar