Tenaga
Terampil Masih Kurang
RR. Erlin Setyati
17.310.410.1173
Bonus demografi, merupakan kondisi di
mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia non produktif. Indonesia
diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.
Membludaknya tenaga kerja produktif bisa menjadi beban atau sebaliknya menjadi
modal. Jika pemerintah dapat menyiapkan lapangan kerja dan menyiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas maka itu adalah modal yang berharga untuk
menggenjot roda perkonomian. Namun jika sebaliknya, maka kehadiran tenaga kerja
yang berlimpah tanpa diimbangi dengan adanya kesempatan kerja malah akan
menimbulkan sumber permasalahan sosial yaitu pengangguran. Pengangguran yang tinggi berpotensi mendorong
timbulnya kriminalitas dan masalah sosial lainnya seperti prostitusi, narkoba,
penjarahan hutan dan sebagainya.
Djarum Foundation sebuah yayasan yang
didirikan oleh konglomerasi terkaya di Indonesia yaitu Perusahaan Djarum Kudus
menyadari peran penting mereka dalam menyiapkan tenaga kerja yang terampil.
Sebagai salah satu pelaku bisnis yang bergerak di berbagai sektor usaha, Grup
Djarum pasti merasakan adanya kesenjangan antara tingkat keterampilan yang dimiliki oleh para calon
tenaga kerja dengan tingkat ketrampilan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, Djarum sebagai bentuk kepedulian
dan rasa tanggungjawab sosialnya bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja
mengadakan pelatihan vokasi bagi para pelajar SMA dan SMK.
Pendidikan Vokasi dulu dikenal sebagai
pendidikan program diploma (D1, D2, D3).
Ada kecenderungan dunia usaha lebih memilih mempekerjakan tenaga vokasi
daripada sarjana lulusan universitas dengan alasan tenaga vokasi lebih siap
kerja dan gajinya relative lebih murah daripada sarjana. Hal ini bisa dipahami karena tenaga vokasi
memang disiapkan untuk langsung siap kerja dengan ilmu terapan tertentu yang
praktikal seperti desain interior, pekerja kuliner, teknisi otomotif, penata
rambut, dll.
0 komentar:
Posting Komentar