11.4.18

Tenaga Terampil Masih Kurang
RR. Erlin Setyati
17.310.410.1173

Bonus demografi, merupakan kondisi di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia non produktif. Indonesia diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Membludaknya tenaga kerja produktif bisa menjadi beban atau sebaliknya menjadi modal. Jika pemerintah dapat menyiapkan lapangan kerja dan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas maka itu adalah modal yang berharga untuk menggenjot roda perkonomian. Namun jika sebaliknya, maka kehadiran tenaga kerja yang berlimpah tanpa diimbangi dengan adanya kesempatan kerja malah akan
menimbulkan sumber permasalahan sosial yaitu pengangguran.  Pengangguran yang tinggi berpotensi mendorong timbulnya kriminalitas dan masalah sosial lainnya seperti prostitusi, narkoba, penjarahan hutan dan sebagainya. 
Djarum Foundation sebuah yayasan yang didirikan oleh konglomerasi terkaya di Indonesia yaitu Perusahaan Djarum Kudus menyadari peran penting mereka dalam menyiapkan tenaga kerja yang terampil. Sebagai salah satu pelaku bisnis yang bergerak di berbagai sektor usaha, Grup Djarum pasti merasakan adanya kesenjangan antara tingkat  keterampilan yang dimiliki oleh para calon tenaga kerja dengan tingkat ketrampilan yang dibutuhkan.  Oleh sebab itu, Djarum sebagai bentuk kepedulian dan rasa tanggungjawab sosialnya bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja mengadakan pelatihan vokasi bagi para pelajar SMA dan SMK.

Pendidikan Vokasi dulu dikenal sebagai pendidikan program diploma (D1, D2, D3).  Ada kecenderungan dunia usaha lebih memilih mempekerjakan tenaga vokasi daripada sarjana lulusan universitas dengan alasan tenaga vokasi lebih siap kerja dan gajinya relative lebih murah daripada sarjana.  Hal ini bisa dipahami karena tenaga vokasi memang disiapkan untuk langsung siap kerja dengan ilmu terapan tertentu yang praktikal seperti desain interior, pekerja kuliner, teknisi otomotif, penata rambut, dll.

0 komentar:

Posting Komentar